backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Jenis-jenis Olahraga yang Efektif Meningkatkan Kualitas Sperma Pria

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Fauzan Budi Prasetya · Tanggal diperbarui 24/03/2020

    Jenis-jenis Olahraga yang Efektif Meningkatkan Kualitas Sperma Pria

    Kualitas sperma merupakan salah satu faktor penting yang memengaruhi kesuksesan kehamilan. Sperma bisa dibilang sehat dan berkualitas jika memiliki bentuk, jumlah, dan daya gerak yang normal. Jika ada satu saja kelainan dari ketiga faktor tersebut, risiko pria menjadi tidak subur atau bahkan mandul bisa meningkat. Salah satu cara untuk memperbanyak sperma berkualitas adalah olahraga — terutama olahraga kardio.

    Kenapa olahraga kardio bisa memperbanyak sperma?

    Baik buruknya kualitas sperma sedikit banyak bergantung pada kesehatan jantung. Jantung bertanggung jawab untuk menyalurkan darah ke seluruh jaringan dan organ. Semakin kuat jantung Anda, maka semakin baik ia mengerjakan tanggung jawabnya untuk mengalirkan darah beroksigen ke seluruh tubuh, termasuk ke testis sebagai tempat produksi sperma dan air mani.

    Olahraga kardio adalah jenis olahraga yang secara khusus bertujuan untuk meningkatkan stamina serta kekuatan jantung dan paru-paru. Pasalnya, olahraga membutuhkan pembakaran energi yang tinggi dan cepat melalui gerakan dinamis dan berulang-ulang, misalnya lari, berenang, atau lompat tali. Oleh karena itu, sesi olahraga kardio yang konsisten akan ikut berdampak positif pada kualitas sperma Anda. 

    Sebuah penelitian yang dilakukan Maliki dan timnya di Urmia University of Iran melibatkan 280 pria sehat. Mereka secara acak diminta untuk melakukan olahraga kardio dengan intensitas yang bervariasi, dari rendah, sedang, sampai tinggi. Selain mereka yang diminta berolahraga, ada juga yang dikelompokkan sebagai orang yang tidak melakukan olahraga secara rutin.

    Sekitar enam bulan setelah penelitian ini dimulai, kualitas air mani mereka diukur. Hasilnya, pria yang rutin berolahraga diketahui memiliki kualitas air mani yang paling baik dibanding yang tidak berolahraga. Duduk untuk waktu yang lama, seperti menonton TV, akan mengurangi jumlah sperma.

    Olahraga kardio apa saja yang bisa Anda lakukan?

    Menurut sebuah studi yang dilansir dari Reproduction, rutin berlari 30-45 menit setiap minggu bermanfaat untuk meningkatkan kualitas sperma dan kesuburan pria.

    Namun jika Anda tak begitu suka berlari, Anda bisa memilih jenis kardio lainnya, seperti berenang, lompat tali, naik-turun tangga, jalan cepat, bersepeda, hingga hiking. Kesemua olahraga ini sama efektifnya dengan berlari untuk membantu memacu kebugaran jantung dan paru.

    fakta dan mitos lari

    Hati-hati, olahraga kardio berlebihan justru bisa merusak kualitas sperma

    Sekalipun manfaatnya sangat menggoda, tetap penting untuk memerhatikan intensitas dan frekuensi olahraga Anda. Berolahraga terlalu keras akan berbalik membahayakan kesehatan tubuh, mulai dari pingsan, penurunan kualitas sperma, hingga henti jantung yang berisiko kematian.

    Penelitian di atas mengemukakan bahwa olahraga kardio intensitas sedang sekalipun sudah efektif untuk memperbanyak sperma berkualitas.

    Seberapa sering latihan kardio yang ideal?

    Menurut para ahli, Anda disarankan untuk berlatih kardio tiga kali seminggu. Setiap sesi olahraga sebaiknya dilakukan dengan intensitas sedang, kira-kira dalam waktu setengah jam. Anda bisa memilih olahraga lari, lompat tali, dan berenang. Supaya tidak bosan, Anda bisa ganti-ganti jenis olahraganya. Misalnya minggu ini lompat tali, minggu depan berenang, dan seterusnya. Yang penting Anda memilih latihan kardio.

    Bila Anda sedang mengusahakan keturunan, sebaiknya hindari olahraga keras setiap hari. Apalagi bersepeda. Meski menyehatkan, bersepeda terlalu lama dan terlalu sering mungkin membahayakan kualitas sperma karena adanya peningkatan suhu di area testis dan penis. Suhu yang terlalu panas memang bisa membunuh sel-sel sperma pria.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Fauzan Budi Prasetya · Tanggal diperbarui 24/03/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan