backup og meta
Kategori

3

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Mungkinkah Hamil di Usia 40 Tahun? Pahami Hal Ini, Yuk!

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 03/10/2022

    Mungkinkah Hamil di Usia 40 Tahun? Pahami Hal Ini, Yuk!

    Hamil di usia 40 tahun kata orang mungkin tidak dapat terjadi, tetapi beberapa ibu ternyata ada yang berhasil hamil di usia ini. Meski bisa, tapi hamil di usia 40 tahun ini mungkin sulit dan banyak risikonya. Hanya beberapa saja dari sekian banyak ibu yang berhasil hamil dan melahirkan anak di usianya yang sudah berkepala 4. Lantas, apa saja risiko jika hamil di usia ini?

    Seberapa besar kesempatan bisa hamil di usia 40 tahun?

    Perkembangan janin 7 minggu

    Apakah umur 40 tahun ibu bisa hamil? Jawabannya, ya, bisa.

    Namun, di usia Anda yang ke-40 tahun, kesempatan Anda untuk bisa hamil tampaknya semakin sedikit dibandingkan dengan kesempatan Anda hamil ketika usia Anda masih 20 atau 30 tahun.

    Saat memasuki usia 40 tahun, kesempatan Anda untuk hamil adalah sekitar 40—50% dalam satu tahun.

    Dibandingkan dengan wanita yang berusia 30 tahun, kesempatan hamil masih lebih terbuka yakni sebesar 75% setiap tahunnya.

    Terlebih lagi jika Anda sudah menginjakkan kaki di usia 43 tahun, peluang Anda untuk hamil menurun drastis hingga hanya 1—2% setiap tahunnya.

    Kesempatan Anda untuk hamil lama-lama akan terus menurun mengikuti usia karena setiap bulan Anda mengeluarkan sel telur.

    Perlu diketahui, jumlah sel telur yang ada dalam tubuh Anda sudah ada atau ditentukan sejak lahir sehingga tubuh Anda tidak lagi memproduksi telur jika sudah habis keluar ketika menstruasi.

    Oleh karena itu, semakin tua usia Anda, semakin sedikit telur yang Anda punya. Otomatis, semakin kecil juga kesempatan Anda untuk hamil.

    Jika Anda sudah menopause, artinya telur Anda sudah habis dan sudah tidak ada lagi kesempatan bagi Anda untuk hamil.

    Selain itu, tidak hanya jumlah telur yang terus berkurang di usia yang semakin menua, kualitas dari telur yang Anda miliki pun berkurang.

    Telur yang Anda lepaskan setiap bulan di usia yang sudah 40 tahun atau lebih memiliki kemungkinan mempunyai masalah struktural, seperti kelainan kromosom, yang lebih besar.

    Kelainan kromosom yang dibawa oleh telur ini kemudian dapat meningkatkan risiko Anda mengalami keguguran dan bayi cacat lahir.

    Kelainan kromosom dan keguguran adalah dua hal yang sering terjadi pada kehamilan di usia 40 tahun atau lebih.

    Maka dari itu, hamil di usia lebih muda, seperti di usia 20 hingga 30 tahun, memiliki keuntungan yang lebih besar bila dibandingkan hamil di usia 40 tahun.

    Apa saja risiko yang mungkin terjadi saat hamil di usia 40 tahun?

    mencukur rambut kemaluan saat hamil

    Saat Anda sudah berhasil hamil di usia 40 tahun, risiko komplikasi yang terjadi selama kehamilan di usia 40 juga meningkat.

    Beberapa dampak buruk yang berpotensi terjadi bila hamil di usia 40 tahun adalah sebagai berikut. 

    1. Keguguran

    Keguguran pada kehamilan di usia ini meningkat sebesar 34% dan terus meningkat mencapai angka 53% jika Anda hamil pada usia 45 tahun.

    Keguguran bisa disebabkan karena Anda mengalami plasenta previa maupun abruptio plasenta.

    Selain itu, telur wanita yang sudah dibuahi oleh sperma lebih sulit untuk menempel di rahim sehingga memungkinkan Anda untuk mengalami keguguran.

    Lapisan rahim dapat semakin menipis dan pasokan darah makin semakin menurun mengikuti usia Anda yang mulai menua.

    2. Komplikasi kehamilan

    Hamil pada usia ini juga dapat meningkatkan komplikasi saat kehamilan sebesar dua kali lipat.

    Komplikasi yang bisa Anda alami, misalnya diabetes gestasional, preeklampsia, dan tekanan darah tinggi saat hamil.

    3. Kelahiran dengan operasi caesar

    Di usia Anda yang sudah kepala 4, mungkin lebih sulit bagi Anda untuk melahirkan normal.

    Meningkatnya risiko Anda mengalami komplikasi saat melahirkan, seperti posisi bayi sungsang, mungkin mengharuskan Anda untuk melahirkan dengan cara operasi caesar.

    4. Bayi prematur dan BBLR

    Pada saat hamil di usia 40 tahun, risiko Anda untuk melahirkan bayi lebih awal sebelum waktunya (prematur) juga lebih besar.

    Akibatnya, bayi Anda mungkin akan mempunyai berat badan lahir rendah (BBLR) karena memang usia bayi belum genap untuk lahir ke dunia.

    5. Kelainan genetik

    Bayi Anda juga memiliki risiko lebih besar untuk mengalami kelainan genetik.

    Pada kehamilan di usia 40 tahun, risiko bayi Anda untuk menderita Down Syndrome adalah 1 dari 100 bayi.

    Sementara pada kehamilan di usia 45 tahun, risikonya naik menjadi 1 dari 30 bayi.

    Oleh karena risiko kelainan genetik yang sangat besar terjadi di kehamilan pada usia 40 tahun atau lebih, bagi Anda yang hamil di usia 40 tahun atau lebih disarankan untuk melakukan skrining janin. 

    Beberapa jenis skrinning yang bisa dilakukan, meliputi fetal blood sampling (FBS), amniosentesis, atau chorionic villus sampling (CVS).

    Menurut dokter Karen Thies, melansir dari University of Missouri, menyatakan bahwa pemeriksaan janin bisa dilakukan sejak usia kehamilan awal atau trimester pertama.

    Jika dideteksi adanya kelainan yang mungkin terjadi pada janin, tes selanjutnya untuk memastikan kondisi tersebut umumnya bisa dilakukan setelah memasuki minggu ke-16 kehamilan.

    Apa yang harus saya lakukan jika hamil di usia 40 tahun?

    Tidak menutup kemungkinan bagi Anda untuk hamil di usia 40 tahun. Namun, alangkah baiknya jika Anda lebih mempersiapkan diri untuk hamil jika usia Anda sudah menginjak angka 40 tahun.

    Ini bertujuan untuk menjaga kesehatan Anda dan bayi dalam kandungan selama masa kehamilan.

    Hal pertama yang harus Anda lakukan jika hamil di usia 40 tahun adalah mengubah pola hidup Anda menjadi pola hidup sehat.

    Ya, menjaga kehamilan dengan baik di usia 40 tahun sangatlah penting. Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan:

    • Ubah kebiasaan makan dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
    • Lakukan olahraga secara teratur.
    • Jauhi rokok, minuman berkafein, minuman beralkohol, dan obat-obatan terlarang.
    • Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan setiap bulan ke dokter maupun bidan.

    Rekomendasi jika Anda hamil di usia 40 tahun

    Salah satu hal yang terpenting adalah rutin periksakan kondisi kesehatan Anda ke dokter, baik sebelum dan selama hamil. Anda mungkin perlu melakukan serangkaian tes sebelum dan selama kehamilan, seperti tes untuk mengetahui kelainan kromosom pada bayi, agar tahu kondisi kesehatan Anda dan janin di dalam kandungan.

    Jika ada pertanyaan maupun keluhan apa pun yang Anda alami selama hamil di usia ini, jangan ragu untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Arinda Veratamala · Tanggal diperbarui 03/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan