backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

9 Penyakit Sistem Reproduksi pada Wanita

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 15/05/2021

    9 Penyakit Sistem Reproduksi pada Wanita

    Masalah kesehatan reproduksi tidak bisa Anda sepelekan. Bila terlanjur buruk dan kondisinya sudah parah, Anda bisa mengalami masalah kesuburan yang membuat susah hamil. Sebagai langkah pencegahan, Anda perlu mengetahui berbagai penyakit sistem reproduksi yang sering wanita alami.

    Penyakit sistem reproduksi wanita

    Mengutip dari Cleveland Clinic, organ reproduksi wanita terbagi menjadi dua, bagian luar dan dalam. Organ reproduksi bagian luar terdiri dari labia majora, labia minora, kelenjar bartholin, dan klitoris.

    Sementara itu, organ reproduksi bagian dalam yaitu vagina, ovarium, tuba falopi, rahim, dan leher rahim atau serviks.

    Penyakit sistem reproduksi wanita menyerang pada bagian-bagian organ luar dan dalam tersebut.

    Mengutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berikut berbagai penyakit pada sistem reproduksi wanita.

    1. Endometriosis

    Endometriosis terjadi saat jaringan yang seharusnya melapisi dinding rahim, tumbuh di luar rahim. Sebagai contoh, jaringan ini tumbuh pada indung telur, belakang rahim, atau kandung kemih.

    Kondisi ini menyebabkan rasa nyeri di perut, punggung, perdarahan berat saat menstruasi, dan ketidaksuburan. 

    Penyebab endometriosis adalah perubahan sel embrio, gangguan sistem imun, sampai bekas luka bedah.

    Tidak hanya itu, endometriosis juga dapat mengganggu keberadaan telur yang telah sperma buahi di dalam rahim.

    Akan tetapi, masalah kesehatan sperma ini biasanya tidak menyerang kesuburan secara langsung.

    Artinya, masalah kesehatan reproduksi ini menyebabkan terjadinya penurunan kesuburan melalui kerusakan sperma atau sel telur.

    2. PCOS (sindrom polikistik ovarium)

    Masalah kesehatan reproduksi pada wanita yang satu ini dapat menyebabkan Anda sulit hamil. Sindrom ovarium polisistik, adalah gangguan hormon ketika produksi androgen (hormon pria) meningkat oleh ovarium. 

    PCOS dapat memicu ketidakseimbangan hormon yang dapat memengaruhi ovulasi.

    Kondisi ini menyebabkan indung telur membesar dan menumbuhkan banyak kista di dalamnya. Sindrom polisistik ovarium umumnya timbul pertama kali pada saat remaja. 

    PCOS sering berhubungan dengan resistensi insulin dan obesitas. Selain itu, PCOS termasuk salah satu kondisi gangguan kesuburan yang paling banyak dialami oleh wanita.

    Tergantung dari tipe dan keparahan kondisi, kelainan ini dapat dokter tangani dengan obat-obatan pengontrol keseimbangan hormon dan menstruasi.

    3. Penyakit menular seksual (PMS)

    Penyakit menular seksual merupakan salah satu gangguan pada sistem reproduksi yang bisa wanita alami. 

    Masalah kesehatan ini bisa terjadi karena berhubungan seks dengan seseorang yang terinfeksi. Penyebab utama penyakit menular seksual adalah bakteri, parasit, dan virus. 

    Orang yang memiliki infeksi jamur vagina, gonore, sifilis, herpes simpleks, klamidia, HIV, bisa menularkan penyakit ini.

    Penyakit menular seksual bisa terjadi pada pria dan wanita, tetapi masalah bisa lebih parah bila wanita yang mengalaminya.

    Seorang ibu hamil yang menderita penyakit menular seksual bisa menyebabkan masalah kesehatan serius pada bayi.

    Bila Anda mengidap PMS karena bakteri atau parasit, dokter dan petugas kesehatan akan mengobatinya dengan pemakaian antibiotik.

    Namun, masih belum tersedia obat bila penyakit menular seksual yang menyerang sistem reproduksi wanita karena virus.

    Akan tetapi, penggunaan obat antivirus bisa mengendalikan gejala-gejala yang mengganggu. 

    4. Kanker ginekologi

    Sel kanker bisa tumbuh di mana saja pada tubuh, termasuk sekitar rahim, leher rahim, indung telur, atau vagina.

    Kanker ginekologi adalah penyakit yang berada pada sistem reproduksi wanita. Ada lima jenis kanker ginekologi, yaitu serviks, ovarium, rahim, vagina, dan vulva.

    Jika kondisi ini terjadi, dokter spesialis kandungan akan bekerja sama dengan dokter spesialis penyakit dalam atau bedah konsultan kanker untuk memberikan perawatan.

    5. Fibroid rahim

    Fibroid rahim atau miom adalah tumbuhnya tumor jinak di bagian atas atau bagian dalam otot rahim.

    Tumor ini tidak memiliki sifat kanker dan salah satu penyakit sistem kesehatan reproduksi yang bisa wanita alami. 

    Tumor ini bisa membesar menyebabkan perdarahan berat selama menstruasi, nyeri saat buang air dan seks, serta sakit punggung.

    Bila Anda mengalami gejala dan tanda yang merujuk pada masalah reproduksi, sebaiknya segera konsultasikan pada dokter spesialis kandungan, agar mendapat penanganan yang tepat. 

    6. Human Immunodeficiency Virus (HIV)

    HIV adalah penyakit sistem reproduksi yang memengaruhi sel tertentu dari sistem kekebalan tubuh.

    Seiring berjalannya waktu, HIV bisa menghancurkan banyak sel, sampai tubuh tidak bisa melawan infeksi. 

    HIV adalah virus yang bisa menyebabkan sindrom defisiensi imun atau AIDS. HIV dan AIDS adalah penyakit berbeda.

    AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV ketika sistem kekebalan penderitanya sudah sangat parah.

    7. Vaginitis

    Vaginitis adalah peradangan yang membuat rasa gatal, perih, infeksi, sampai pembengkakan pada vagina. Penyebab peradangan vagina adalah bakteri, jamur, parasit, atau virus.

    Namun, penyebab paling umum dari penyakit sistem reproduksi wanita ini adalah bacterial vaginosis, infeksi jamur, trichomoniasis, dan vaginitis non infeksius.

    Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan penyebab pasti dari vaginitis dan memilih perawatan yang tepat.

    8. Kista ovarium

    Penyakit sistem reproduksi yang satu ini memiliki nama lain kista indung telur.

    Kista ovarium atau indung telur adalah kelenjar abnormal yang terbentuk dalam indung telur berisikan cairan atau material semi-padat lain. 

    Kelenjar abnormal ini umum terjadi dan tergolong tidak mengkhawatirkan, kecuali kelenjar terus bertumbuh besar.

    Kista besar dapat menekan organ sekelilingnya dan menyebabkan nyeri pada perut.

    Pada kebanyakan kasus, kista akan menghilang dengan sendirinya dan tidak perlu perawatan khusus. 

    Jika kista terasa menyakitkan, dokter akan meresepkan pil KB untuk menghentikan pertumbuhannya, atau melakukan prosedur pengangkatan kista.

    9. Penyakit radang panggul

    Rongga perut wanita memiliki jalur yang terbuka melalui saluran reproduksi. 

    Bakteri bisa masuk ke dalam vagina lewat rahim, melewati saluran rahim yang membuka ke dalam rongga perut dan memicu radang panggul.

    Ada banyak penyebab penyakit radang panggul pada sistem reproduksi wanita, tetapi yang paling banyak adalah infeksi gonore. 

    Peradangan pada saluran rahim bisa menyumbat saat pembuahan sehingga menyebabkan mandul.

    Jika ingin cek gangguan reproduksi yang mungkin Anda alami, sebaiknya pilih konsultasi ke dokter spesialis kandungan. 

    Dokter spesialis kandungan sudah memiliki pengetahuan mengenai reproduksi wanita yang mumpuni dengan peralatan lengkap dari rumah sakit.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 15/05/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan