backup og meta
Kategori

18

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Apakah Anda Bisa Langsung Hamil Setelah Lepas KB?

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 01/09/2023

    Apakah Anda Bisa Langsung Hamil Setelah Lepas KB?

    Merupakan hal yang wajar jika setelah beberapa waktu pasang KB, Anda dan pasangan ingin kembali memiliki keturunan. Sebagai upaya pertama, tentu Anda perlu lepas KB, tetapi apakah tindakan tersebut bisa langsung menyebabkan Anda hamil?

    Kesempatan seseorang untuk langsung hamil setelah lepas KB tentu saja berbeda-beda. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya jenis KB yang digunakan.

    Apakah Anda bisa langsung hamil setelah lepas KB?

    Berbeda dengan kondom, penggunaan KB sebagai alat kontrasepsi dapat menunda kehamilan dengan cara memengaruhi sistem hormon.

    Inilah alasan mengapa dibutuhkan beberapa waktu untuk mengembalikan masa subur setelah pasang KB.

    Selain itu, program Keluarga Berencana (KB) sendiri terdiri dari beberapa metode, mulai dari pil, suntik, hingga IUD. Setiap metode tentu memiliki cara kerjanya tersendiri.

    Maka dari itu, Anda perlu mengetahui informasi lengkap mengenai metode KB yang Anda gunakan, termasuk apakah Anda bisa langsung hamil setelah lepas KB.

    Berikut adalah penjelasan mengenai hal tersebut.

    1. Pil KB

    pil kb diane

    Salah satu alat kontrasepsi yang banyak digunakan adalah pil KB. Di Indonesia, terdapat dua jenis pil KB, yaitu pil yang hanya mengandung progestin (progesteron buatan) dan pil kombinasi (estrogen dan progestin).

    Melansir dari laman Penn Medicine Lancaster General Health, waktu yang dibutuhkan tubuh untuk kembali ovulasi normal setelah lepas pil progestin terbilang lebih singkat dibandingkan pil kombinasi.

    Hal tersebut bisa terjadi karena pil progestin tidak benar-benar mencegah ovulasi seperti pil kombinasi.

    Ovulasi sendiri merupakan proses ketika sel telur yang sudah matang dikeluarkan dari ovarium untuk dibuahi.

    Jika pil progestin hanya membutuhkan beberapa minggu bahkan hari untuk mengembalikan kinerja hormon kesuburan, pil kombinasi bisa memakan waktu selama 1–3 bulan.

    2. KB spiral/intrauterine device (IUD)

    IUD merupakan alat kontrasepsi yang terbuat dari plastik dan berbentuk menyerupai huruf T.

    Berbeda dengan pil yang harus diminum secara rutin, IUD perlu ditanamkan dalam rahim. Alat ini bisa digunakan selama 3–12 tahun.

    Terdapat dua jenis IUD yang bisa Anda pilih, yakni IUD non-hormonal dan IUD hormonal dengan progesteron.

    Karena IUD hormonal mencegah kehamilan dengan cara menghentikan ovulasi, waktu yang dibutuhkan untuk langsung hamil setelah lepas terbilang lebih lama dibandingkan IUD non-hormonal.

    IUD non-hormonal mencegah kehamilan dengan cara menghalangi masuknya sel sperma ke tuba falopi tanpa memengaruhi proses ovulasi.

    Dengan begitu, Anda memiliki peluang langsung hamil setelah berhenti KB IUD non-hormonal. Namun, Anda tetap harus menemukan waktu yang tepat untuk berhubungan intim.

    Tahukah Anda?

    Setelah lepas KB, Anda mungkin menemukan bercak darah yang keluar dari vagina. Penting untuk diketahui bahwa ini bukanlah darah menstruasi, melainkan withdrawal bleed. Darah tersebut merupakan hormon yang tersisa dari alat kontrasepsi.

    3. KB suntik

    Dibandingkan pengguna jenis KB lainnya, pengguna KB suntik membutuhkan waktu paling lama untuk langsung hamil setelah lepas KB.

    Situs Univesity of Utah Health menyebutkan bahwa tubuh Anda setidaknya membutuhkan waktu selama 10 bulan untuk bisa kembali berovulasi normal setelah mendapatkan suntikan KB terakhir.

    Di Indonesia, tersedia dua jenis KB suntik yang bisa dipilih, yakni KB suntik Cyclofem dan Mesigyna yang perlu disuntikkan satu bulan sekali dan KB suntik Depo-Provera yang perlu disuntikkan 3 bulan sekali.

    Kedua jenis KB suntik tersebut berisi hormon progestin sehingga akan mencegah kehamilan dengan cara menghalangi ovulasi.

    Namun, Anda perlu mengikuti jadwal suntik secara rutin untuk memperkecil risiko hamil saat menjalani KB suntik.

    Waktu hamil yang dibutuhkan setelah lepas KB biasanya tidak sampai satu tahun kecuali Anda memiliki masalah kesuburan.

    Jika Anda masih tidak kunjung hamil setelah satu tahun lepas KB suntik, sebaiknya konsultasikan rencana kehamilan Anda dengan dokter.

    Cara cepat hamil setelah berhenti KB

    Bukan hanya terkait jenis KB yang digunakan, ada faktor lain yang ikut menentukan apakah Anda bisa langsung hamil setelah berhenti menggunakan KB.

    Jika Anda ingin cepat hamil setelah berhenti menggunakan KB, ikutilah beberapa tips berikut.

    1. Berhubungan intim saat masa subur

    Waktu terbaik untuk berhubungan intim adalah saat Anda berada dalam masa subur.

    Masa subur wanita umumnya terjadi pada 14 hari setelah Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) pada rata-rata siklus menstruasi selama 28 hari. Pada masa subur ini jugalah proses ovulasi terjadi. 

    Selain itu, karena sperma mampu bertahan selama tiga hari di dalam rahim, berhubungan intim sebelum masa ovulasi juga bisa meningkatkan peluang kehamilan.

    2. Pilih jenis KB yang sesuai

    Selain KB suntik, metode kontrasepsi dengan KB sebenarnya tidak terlalu memengaruhi masa subur wanita. 

    Maka, jika Anda masih merencanakan kehamilan ke depannya, pertimbangkan kembali saat akan memilih KB suntik. Pasalnya, Anda membutuhkan waktu setidaknya 10 bulan untuk bisa berovulasi normal.

    Beberapa orang mungkin mengeluhkan susah hamil lagi setelah pakai KB. Namun, sebetulnya ini bukan disebabkan oleh faktor alat KB yang dipilih, melainkan usia.

    Contohnya, Anda menggunakan KB saat usia 25 tahun dan berhenti menggunakannya pada usia 35 tahun. Dalam kondisi ini, faktor usialah yang membuat Anda sulit untuk hamil.

    Meski begitu, waktu yang dibutuhkan setiap orang untuk langsung hamil setelah lepas KB bisa berbeda-beda.

    Oleh karena itu, bicarakan dengan dokter untuk menentukan jenis KB mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 01/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan