backup og meta
Kategori

1

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Antibodi Antisperma

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 15/12/2023

Antibodi Antisperma

Sistem imun bertugas melindungi tubuh dari serangan penyakit. Namun, bagaimana bila sistem imun malah membentuk antibodi antisperma yang justru menjadi penyebab wanita sulit hamil? Bagaimana hal ini bisa terjadi? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Apa itu antibodi antisperma?

Antibodi antisperma adalah antibodi yang keliru menyerang sperma. Antibodi ini dikenal juga sebagai antisperm antibodies atau ASA.

ASA terbentuk ketika sistem kekebalan tubuh secara keliru menganggap sperma sebagai zat asing dan berbahaya. Alhasil, ASA akan berusaha menghancurkan sel sperma.

ASA dapat dihasilkan baik oleh sistem kekebalan tubuh pria maupun wanita. Pada pria, ASA akan membuat air mani yang keluar tidak lagi mengandung sel sperma.

Sementara pada wanita, ASA akan menyerang sel sperma yang masuk ke vagina. ASA pada wanita tidak hanya ditemukan dalam darah, tetapi juga pada cairan dalam vagina.

Serangan antibodi terhadap sperma ini bisa menurunkan peluang terjadinya pembuahan dan kehamilan. Bahkan, upaya kehamilan pun bisa gagal.

Penyebab antibodi antisperma

penyebab sperma cair dan encer

Pada tubuh orang yang sehat, sperma dilindungi oleh testis sehingga tidak akan mengalami kontak dengan darah yang menjadi tempat antibodi berada.

Berikut ini adalah beberapa faktor yang berisiko menyebabkan munculnya antibodi antisperma.

1. Varikokel

Varikokel adalah pembesaran pembuluh darah vena pada skrotum atau kantong testis. Kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan suhu skrotum.

Suhu skrotum yang naik berisiko menyebabkan penurunan jumlah, fungsi, dan pergerakan sperma.

Studi dalam jurnal Andrology (2014) menyebutkan bahwa ASA sering ditemukan pada pengidap varikokel dan bisa mengganggu kesuburan pada pasien yang telah menjalani operasi.

2. Torsio testis

Pernahkah Anda merasakan nyeri dan bengkak yang muncul tiba-tiba pada testis? Jika ya, Anda mungkin mengalami torsio testis atau yang dikenal secara awam sebagai buah zakar terpelintir.

Torsio testis terjadi karena saluran sperma yang memiliki banyak pembuluh darah terpelintir. Akibatnya, aliran darah menuju testis pun terhambat.

Selain nyeri, para ahli juga menduga bahwa torsio testis turut berisiko merangsang pembentukan antibodi antisperma.

3. Peradangan kelenjar prostat

Prostatitis atau peradangan pada kelenjar prostat akan memengaruhi kemampuan pria untuk memproduksi air mani dan sperma yang sehat.

Pasalnya, kelenjar prostat yang seharusnya memproduksi semen atau air mani untuk melindungi sel sperma justru merusaknya dengan antibodi antisperma.

4. Penyebab lainnya

Penyebab lain terbentuknya ASA dalam darah pria ialah cedera pada testis. Proses pemulihan cedera bisa membuat antibodi menganggap sperma sebagai musuh dan berusaha menghancurkannya.

Sementara itu, sampai saat ini belum diketahui pasti penyebab terbentuknya ASA dalam tubuh wanita. Sejauh ini, para ahli menduga kuat bahwa kualitas sperma yang kurang baik adalah penyebabnya.

Hal ini mungkin terjadi bila suami Anda merokok. Efek rokok pada sperma diyakini memancing pembentukan ASA dalam tubuh wanita.

Dampak antibodi antisperma pada peluang kehamilan

penyakit kelamin penyebab susah hamil

Terbentuknya antibodi antisperma memengaruhi kesuburan pria maupun wanita. Meski kecil kemungkinannya, ASA bisa membuat usaha kehamilan Anda dan pasangan menjadi lebih susah.

Berikut adalah beberapa dampak antibodi antisperma pada kesuburan.

  • Menyebabkan aglutinasi sperma atau sel sperma saling menempel.
  • Memperlambat laju pergerakan sperma.
  • Menghalangi masuknya sperma ke rahim sehingga proses kehamilan sulit terjadi.
  • Menandai sperma sebagai sasaran untuk diserang oleh sel imun.

Diagnosis antibodi antisperma

Pada pasangan yang belum berhasil hamil, dokter bisa merekomendasikan pemeriksaan ASA.

Pemeriksaan ini bisa dilakukan bila kehamilan tidak juga terjadi meski Anda sudah rutin berhubungan intim tanpa pengaman dan tidak ditemukan kelainan pada organ reproduksi.

Tes antibodi sperma pada pria dapat dilakukan dengan sampel air mani. Dari cairan yang keluar melalui proses masturbasi, akan dilihat ada-tidaknya sperma dan bagaimana kualitasnya.

Sementara itu, pemeriksaan ASA pada wanita dilakukan dengan pengambilan sampel darah.

Jika nilai persentase sperma yang diikat antibodi kurang dari 10 persen, kondisi ini tidak akan banyak berpengaruh pada kesuburan dan peluang untuk hamil.

Pengobatan antibodi antisperma

Pengobatan ASA sebenarnya lebih berfokus untuk meningkatkan potensi kehamilan meskipun salah satu atau kedua pasangan memiliki tingkat ASA yang tinggi.

Berikut beberapa cara yang bisa Anda dan pasangan lakukan untuk mengatasi kesulitan hamil akibat antibodi antisperma.

  • Bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF): cara pembuahan di luar rahim ini tidak akan membuat sperma diserang ASA karena tidak melewati saluran reproduksi wanita.
  • Intracytoplasmic sperm injection (ICSI): cara ini hampir serupa dengan IVF, tetapi tidak dilakukan di luar tubuh.
  • Paternal leukocyte immunization (PLI): penyuntikan sel darah putih suami ke istri untuk mengurangi angka antibodi antisperma pada tubuh wanita.
  • Apabila Anda dan pasangan memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar kondisi ini, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan informasi terbaik.

    Kesimpulan

    • Antibodi antisperma (ASA) adalah antibodi yang keliru menyerang sel sperma sehingga bisa menyebabkan masalah kesuburan pada pria dan wanita.
    • ASA memang menghambat proses pembuahan, tetapi tidak sepenuhnya menyebabkan seseorang tidak bisa hamil.
    • Beberapa teknologi reproduksi berbantu, misalnya bayi tabung atau IVF, ICSI, dan PLI, menjadi beberapa solusi bila ASA menghambat kehamilan Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 15/12/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan