backup og meta
Kategori

3

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

11 Pantangan yang Harus Dihindari agar Cepat Hamil

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    11 Pantangan yang Harus Dihindari agar Cepat Hamil

    Banyak pasangan yang mungkin tidak butuh persiapan khusus untuk hamil. Bahkan kehamilan mereka terkadang terjadi tanpa disengaja dan direncanakan. Berbeda cerita bagi sejumlah pasangan yang untuk hamil butuh perjuangan, termasuk mematuhi sejumlah pantangan agar cepat hamil.

    Apa saja pantangan yang tidak boleh dilakukan agar cepat hamil?

    pantangan agar cepat hamil

    Selain mengikuti tips agar cepat hamil, Anda dan pasangan juga perlu mematuhi pantangan atau larangannya. Berikut adalah hal-hal yang sebaiknya tidak Anda lakukan jika sedang program hamil.

    1. Membatasi sesi bercinta hanya di masa subur

    Mengetahui kapan tepatnya waktu paling subur Anda penting agar cepat hamil, tapi bukan berarti Anda harus membatasi seks hanya di waktu-waktu ini saja.

    Sebuah penelitian dari jurnal Translational Andrology and Urology menyatakan bahwa terlalu lama tidak bercinta justru dapat menurunkan kualitas sperma pria. 

    Kalaupun ingin absen sebaiknya cukup satu atau dua hari saja. Para peneliti tersebut menganjurkan untuk melakukan hubungan seks sekitar tiga kali seminggu agar kualitas sperma tetap terjaga.

    2. Hindari seks terjadwal

    Meskipun Anda memang memiliki rencana untuk bercinta di masa subur, tapi sebaiknya tetaplah fleksibel dengan jadwal tersebut.

    Terlalu mematuhi jadwal sesi bercinta di sekitar waktu ovulasi saja ternyata dapat memberikan stres pada pasangan Anda untuk selalu memberikan performa terbaiknya. 

    Selain itu, studi dari Chungnam National University Korea Selatan menemukan bahwa kejadian disfungsi ereksi justru meningkat pada pasangan yang hanya berhubungan seks terjadwal daripada mereka yang berhubungan seks dengan bebas namun teratur.

    Seks akan lebih berkualitas dan menyenangkan jika dilakukan secara spontanitas. Apalagi jika belum memiliki anak sama sekali. Mencari waktu privat dengan pasangan tentu akan lebih mudah.

    3. Sembarangan menggunakan pelumas seks

    Walaupun wanita mampu memberikan cukup pelumasan alami, terutama di sekitar waktu ovulasi, tapi terkadang Anda mungkin membutuhkan pelumas agar aktivitas seks lebih nyaman.

    Namun ternyata, kebanyakan pelumas seks di pasaran memiliki kadar pH yang dapat menurunkan kualitas sperma bahkan membunuhnya. Oleh karena itu, selama program hamil, sebaiknya Anda pantangan terhadap produk yang satu ini.

    Jika ingin terlumasi dengan baik, lakukanlah cara alami seperti foreplay yang menggairahkan agar terbentuk cairan serviks. Cairan ini berperan penting dalam membantu sperma berenang dan bertahan hidup di dalam vagina.

    Kalaupun ingin menggunakan pelumas, pakailah pelumas seks dari bahan alami agar lebih aman bagi cairan sperma.

    4. Merokok

    Kebiasaan merokok mendatangkan sejumlah masalah bagi kesehatan, tidak terkecuali masalah kesuburan, baik pada pria maupun wanita.

    Sebuah studi dari jurnal Biomedical Research and Therapy terhadap 350 wanita menunjukkan bahwa merokok dapat menurunkan kesuburan. Wanita yang merokok mengalami kesulitan untuk hamil.

    Begitupun pada pria, Jason R. Kovac, seorang pakar reproduksi pria dari Amerika Serikat menyatakan bahwa laki-laki yang merokok memiliki cairan semen dan sperma yang lebih sedikit daripada yang tidak merokok.

    motivasi berhenti merokok

    5. Minum minuman keras

    Bukan hanya setelah hamil, sebaiknya Anda mulai pantangan minum alkohol sejak program hamil.

    Tidak sekedar mengurangi konsumsi alkohol, sebaiknya Anda benar-benar berhenti total menenggak minuman yang satu ini. Menurut situs Your Fertility, alkohol dalam jumlah sedikit sekalipun dapat berpengaruh terhadap kesuburan wanita.

    Begitupun pada pria, kebiasaan minum alkohol dapat menyebabkan impotensi, menurunkan libido, dan memperburuk kualitas sperma.

    6. Ngopi terlalu banyak

    Pantangan minum kopi bukan hanya berlaku bagi mereka yang memiliki masalah pencernaan saja, melainkan juga bagi Anda yang ingin cepat hamil.

    Sebenarnya, minum kopi dalam jumlah yang wajar tidak membawa masalah berarti pada perencanaan kehamilan. Namun, jika Anda dan pasangan terlalu banyak meminum kafein, dapat mempersulit terjadinya kehamilan.

    Mayo Clinic menganjurkan agar membatasi minum kopi jika sedang program hamil, yakni tidak lebih dari dua cangkir kopi setiap hari, atau maksimal 200 mg kafein. 

    Ini juga berlaku pada minuman berkafein lainnya seperti teh, cokelat, minuman bersoda, dan minuman berenergi.

    7. Menggunakan wadah plastik untuk makanan

    Jika ingin cepat hamil, sebaiknya Anda pantang makan dari wadah plastik. Bukan karena ingin bergaya, melainkan karena sejumlah bahan plastik mengandung BPA yang tinggi dan tidak cocok untuk dijadikan wadah untuk makanan.

    BPA adalah bahan kimia yang bersifat racun dan dapat mengganggu kesuburan pria dan wanita. Dalam sebuah studi yang diterbitkan oleh International Journal of Endocrinology, ditemukan kadar BPA yang tinggi pada 98% dari pasangan yang tidak subur.

    Bukan hanya pada wadah makanan, BPA yang tinggi juga diperoleh dari kaleng makanan atau minuman.

    Oleh karena itu, jika sedang berencana hamil, sebisa mungkin hindari makan dan minum dari wadah makanan plastik. Selain itu, hindari pula makanan dan minuman instan yang dijual dalam kemasan plastik atau kaleng.

    Jika terpaksa menggunakan wadah plastik, bacalah label dan pilih produk yang berlabel food grade dan tidak dibuat dari plastik daur ulang. Tanda daur ulang biasanya terdapat di bawah kemasan berupa simbol angka 3 atau 7 dalam segitiga.

    8. Makan ikan dengan kandungan merkuri tinggi

    Makan ikan dari laut memang baik untuk sumber omega-3. Namun, sayangnya kualitas laut di masa kini sudah banyak tercemar oleh limbah merkuri.

    Sejumlah ikan menyerap merkuri cukup banyak ke dalam tubuhnya, seperti tuna halibut, ikan todak, tilefish, tenggiri, ikan bass, ikan bass bergaris, ikan marlin, ikan bluefish.

    Sebaiknya Anda pantangan makan ikan-ikan tersebut selama program hamil, dan menggantinya dengan ikan yang bermerkuri rendah.

    Ikan yang mengandung merkuri rendah tapi asam lemak Omega-3nya tinggi termasuk ikan asin, rainbow trout, salmon, ikan daging putih, sarden, hingga kepiting, udang, dan cumi. Anda juga bisa mencoba ikan air tawar seperti gurame, mujair, atau lele.

    Pedoman dari asosiasi obat dan pangan Amerika Serikat (FDA) menyatakan bahwa makanan laut bermerkuri rendah sebaiknya dikonsumsi tidak lebih dari 12 ons per minggu.

    9. Terlalu gemuk atau kurus

    Melansir Women’s Health, wanita yang terlalu kurus yaitu memiliki BMI rendah 18,5 atau kurang dapat menghambat produksi hormon estrogen sehingga sulit menghasilkan sel telur secara teratur.

    Namun, di sisi lain, terlalu gemuk juga tidak baik. Wanita dengan indeks massa tubuh lebih dari 30 justru menghasilkan hormon estrogen yang berlebihan sehingga tubuh kemudian membatasi produksi sel telur.

    10. Stres berkepanjangan

    Pernahkah Anda merasa semakin keras mencoba untuk hamil, malah semakin gagal? Bisa jadi ini karena Anda stres dan tertekan untuk segera hamil.

    Perlu Anda ketahui bahwa stres merupakan pantangan yang paling penting untuk Anda hindari agar cepat hamil. Menurut penelitian yang dikutip oleh situs Stony Brook Medicine, stres berkepanjangan dapat mengganggu sistem reproduksi wanita.

    Meski begitu, hal ini masih terus diperdebatkan. Apakah stres menyebabkan gagal hamil atau malah sebaliknya, gagal hamil yang menyebabkan pasangan suami istri menjadi stres.

    pantangan agar cepat hamil

    11. Minum obat-obatan tertentu

    Jika Anda sedang menggunakan obat-obatan apapun selama mencoba hamil, bicarakan dengan dokter tentang mana yang boleh Anda teruskan dan mana yang harus dihentikan. 

    Sejumlah obat-obatan menjadi pantangan untuk program hamil. Namun, Anda tidak boleh menghentikan salah satu obat ini sendiri, dokter lah yang akan meresepkan alternatif obat yang lebih aman.

    Tidak hanya pada wanita. Melansir My Cleveland Clinic, obat-obatan seperti antibiotik, antijamur, dan kemoterapi juga dapat menurunkan produksi sperma pada pria.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan