Ada banyak hal yang menyebabkan pasangan sulit hamil salah satunya masalah kualitas sperma. Menurunnya kualitas sperma bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Selisik penjelasan mengenai kondisi yang bisa menyebabkan sperma rusak.
Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None
Ada banyak hal yang menyebabkan pasangan sulit hamil salah satunya masalah kualitas sperma. Menurunnya kualitas sperma bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Selisik penjelasan mengenai kondisi yang bisa menyebabkan sperma rusak.
Produksi sperma melibatkan testis serta hipotalamus dan kelenjar pituitari di otak. Setelah sperma diproduksi di testis, tabung halus mengangkutnya sampai bercampur dengan air mani.
Adanya masalah pada proses tersebut tentunya dapat memengaruhi kualitas sperma, bahkan merusak sperma.
Berikut ini adalah berbagai penyebab yang bisa merusak kualitas sperma.
Testis manusia tidak dapat berfungsi dengan baik jika suhunya tidak lebih dingin daripada bagian tubuh yang lain.
Jika suhu testis naik hingga menjadi 37˚ C, produksi sperma dapat terganggu.
Beberapa aktivitas sehari-hari yang memungkinkan testis terpapar panas berlebih yaitu:
Varikokel adalah pembesaran pembuluh darah di skrotum yang terletak di sebelah kiri testis.
Kondisi ini dapat terjadi pada sekitar 15 – 20% pada semua laki-laki, tetapi umum ditemukan pada 40% laki-laki yang tidak subur.
Pembesaran pembuluh darah akan membuat skrotum panas sehingga dapat mengganggu produksi sperma,
Kelebihan berat badan menyebabkan jumlah sperma berkurang dan disfungsi ereksi pada pria.
Peningkatan berat badan pada pria berkaitan dengan penurunan hormon testosteron, kualitas sperma yang rendah, dan penurunan kesuburan.
Riset dari Central European journal of urology (2015) menjelaskan bahwa peluang ketidaksuburan meningkat sebesar 10% untuk setiap 9 kg berat badan pada pria dengan berat badan berlebih.
Penyalahgunaan tembakau, alkohol, dan ganja dapat memengaruhi kualitas, produksi sperma, dan kesuburan pria secara keseluruhan.
Sementara itu, merokok dapat mengganggu motilitas alias kemampuan pergerakan sperma.
Selain memperlambat keluarnya sperma, penelitian dalam Postgraduate medicine (2015) menunjukkan bahwa merokok dapat merusak DNA sperma dan meningkatkan risiko impotensi.
Beberapa infeksi dapat mengganggu produksi atau fungsi sperma, bahkan menyebabkan jaringan parut yang menghalangi jalannya sperma.
Infeksi yang dimaksud termasuk radang epididimis (epididimitis), radang testis (orkitis), gonore, dan HIV. Beberapa infeksi bahkan dapat mengakibatkan kerusakan testis permanen.
Jika mengalami infeksi tersebut, mengambil dan menyimpan sperma di bank sperma bisa dilakukan untuk menghindari kerusakan sperma lebih jauh.
Ejakulasi retrograde alias ejakulasi terbaik terjadi ketika air mani memasuki kandung kemih selama orgasme bukannya keluar dari ujung Mr. P.
Peristiwa tersebut bisa mengakibatkan sperma rusak.
Berbagai kondisi kesehatan dapat menyebabkan ejakulasi terbalik, antara lain diabetes, cedera tulang belakang, dan operasi kandung kemih, penyakit prostat, atau pengobatan alpha-blocker.
Kelainan bawaan seperti sindrom Klinefelter, di mana laki-laki dilahirkan dengan dua kromosom X dan satu kromosom Y atau XXY.
Hal ini bisa menyebabkan perkembangan abnormal pada organ reproduksi laki-laki.
Kondisi ini dapat membuat testis berukuran lebih kecil dan produksi hormon testoteron yang rendah. Beberapa orang bahkan tidak bisa menghasilkan sperma sama sekali.
Banyak obat dilaporkan dapat merusak proses pembentukan sperma yang disebut dengan spermatogenesis.
Obat-obatan tersebut diketahui dapat membahayakan spermatogonia, sel Sertoli, atau sel Leydig yang bisa memengaruhi proses pematangan sperma, sehingga sperma rusak.
Beberapa obat yang diketahui dapat menghambat spermatogenesis yaitu:
Operasi tertentu bisa membuat sperma tidak keluar saat ejakulasi karena menyebabkan penyumbatan pada saluran yang mengalirkan sperma.
Beberapa operasi tersebut yaitu operasi perbaikan hernia inguinalis, operasi skrotum atau testis, operasi prostat, dan operasi untuk kanker testis atau rektal.
Beberapa kondisi fisik dan faktor lingkungan di bawah ini juga bisa menjadi penyebab sperma rusak.
Jika mengalami masalah kesuburan yang berkaitan dengan masalah kualitas sperma, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mencari cara penanganan yang tepat.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar