backup og meta
Kategori

4

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Catat! Ini 10 Hal yang Sebaiknya Dihindari saat Ibu Hamil Muda

Ditinjau secara medis oleh dr. Amanda Rumondang Sp.OG · Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    Catat! Ini 10 Hal yang Sebaiknya Dihindari saat Ibu Hamil Muda

    Begitu memasuki masa kehamilan, Anda mungkin mulai mengumpulkan informasi sebanyak mungkin untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan janin. Ini termasuk mencari segala larangan sejak ibu masih hamil muda. Memangnya, apa saja pantangan untuk ibu hamil muda yang perlu dipatuhi?

    Berbagai larangan untuk ibu hamil muda

    Hamil muda atau trimester pertama kehamilan merupakan waktu yang sangat penting untuk perkembangan janin ke depannya.

    Pada waktu ini, semua organ tubuh utama janin mulai terbentuk, meski belum ada perubahan yang tampak pada fisik ibu.

    Oleh karena itu, ibu hamil perlu memberi perhatian ekstra pada masa kehamilan ini, salah satunya dengan menjauhi berbagai hal yang dilarang saat hamil muda.

    Menjauhi segala larangan bisa membantu ibu terhindar dari berbagai masalah saat hamil muda hingga komplikasi kehamilan.

    Lalu, apa saja pantangan untuk ibu hamil muda atau pada trimester pertama kehamilan? Berikut penjelasannya.

    1. Jangan merokok

    haid tapi hamil

    Merokok selama kehamilan dapat menyebabkan berbagai masalah pada ibu dan bayi dalam kandungan.

    CDC menyebutkan bahwa merokok saat hamil dapat menyebabkan kerusakan jaringan pada janin, terutama paru-paru dan otak.

    Hal ini dapat meningkatkan risiko cacat lahir, berat badan lahir rendah pada bayi, hingga sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

    Tak hanya itu, merokok saat hamil juga meningkatkan risiko keguguran dan kelahiran prematur.

    2. Jangan minum alkohol

    Bukan cuma merokok, minum alkohol saat hamil muda juga dapat menyebabkan masalah pada bayi Anda.

    Ini termasuk keguguran, lahir mati, serta berbagai cacat perilaku dan intelektual yang disebut dengan Fetal Alcohol Spectrum Disorders (FASDs).

    Melansir dari Sanford Health, anak dengan FASDs mungkin memiliki berbagai ciri berikut:

    • karakteristik wajah yang abnormal,
    • koordinasi tubuh dan daya ingat yang buruk,
    • kesulitan belajar,
    • keterlambatan bicara dan memahami bahasa,
    • IQ rendah,
    • ketidakmampuan dalam penalaran dan penilaian,
    • masalah pada tidur,
    • gangguan penglihatan,
    • gangguan pendengaran, serta
    • masalah pada jantung, ginjal, atau tulang.

    3. Jangan makan makanan mentah

    Larangan untuk ibu hamil muda lainnya adalah makan makanan mentah atau setengah matang, termasuk daging, telur, atau seafood. 

    Pasalnya, ibu yang menyantap makanan mentah berisiko terkontaminasi bakteri dan menyebabkan listeriosis, toxoplasmosis, dan salmonellosis yang membahayakan kesehatan ibu dan janin.

    Infeksi bakteri tersebut berisiko menimbulkan cacat lahir maupun keguguran.

    Oleh karena itu, sebaiknya pastikan makanan yang Anda makan tidak mentah dan sudah matang dengan sempurna.

    4. Jangan minum kopi terlalu banyak

    waktu terbaik minum kopi

    Jika Anda penggemar kopi, sebaiknya kurangi atau batasi asupan kopi per harinya.

    Bila diminum dalam jumlah kecil (sekitar 200 miligram atau dua cangkir sehari), kopi atau minuman berkafein mungkin tidak akan membahayakan kesehatan janin.

    Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum kopi terlalu banyak dapat meningkatkan risiko keguguran.

    Ini karena kafein dalam kopi dapat melewati plasenta dan memengaruhi perkembangan bayi, termasuk detak jantung yang sedang berkembang.

    5. Jangan membersihkan kotoran hewan

    Memelihara hewan saat hamil mungkin boleh saja ibu lakukan. Namun sebaiknya, jangan bersentuhan langsung atau membersihkan kotoran hewan peliharaan Anda.

    Pasalnya, ada banyak parasit dalam kotoran hewan yang bisa membahayakan kesehatan ibu hamil dan janin, seperti Toxoplasma gondii pada kotoran kucing (toxoplasmosis).

    Adapun terinfeksi toxoplasmosis saat hamil muda bisa merusak perkembangan otak dan pertumbuhan janin.

    Sementara bila terinfeksi sejak sebelum hamil, risiko keguguran dan masalah penglihatan pun mengintai bayi Anda.

    6. Jangan minum obat sembarangan

    mminyak ikan untuk ibu hamil

    Hal lainnya yang menjadi pantangan atau yang tidak boleh dilakukan sejak dan saat hamil muda, yaitu mengonsumsi obat tanpa sepengetahuan dokter.

    Sebab, tidak semua obat boleh ibu hamil konsumsi. Beberapa obat justru bisa mengganggu perkembangan janin.

    Oleh karena itu, jika Anda merasakan gejala tertentu saat hamil muda, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk penanganan yang tepat.

    Bila mengonsumsi obat, perhatikan petunjuk penggunaan obat dengan baik sebelum Anda meminumnya.

    7. Jangan minum susu yang tidak dipasteurisasi

    Jika Anda minum susu saat hamil, pilihlah susu yang sudah melalui proses pemanasan.

    Jangan sekali-kali memilih susu yang tidak dipasteurisasi atau susu mentah.

    Pasalnya, susu yang tidak dipasteurisasi mungkin mengandung bakteri listeria.

    Terkontaminasi bakteri ini saat ibu sedang hamil bisa meningkatkan risiko keguguran hingga bayi cacat lahir.

    8. Jangan makan ikan yang mengandung merkuri

    Selain makanan mentah dan susu yang tidak dipasteurisasi, larangan untuk ibu hamil muda lainnya adalah makan ikan yang mengandung merkuri.

    Tidak hanya pada hamil muda, ikan yang mengandung merkuri juga merupakan makanan yang dilarang selama kehamilan di tiap trimester.

    Pasalnya, merkuri dalam ikan laut bisa menyebabkan kerusakan otak pada janin.

    Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil tidak mengonsumsi makanan dengan kandungan merkuri yang tinggi saat hamil, seperti hiu, king mackerel, atau ikan todak.

    9. Jangan melakukan olahraga high impact

    olahraga di gym

    Melakukan olahraga selama hamil mungkin bermanfaat untuk kesehatan Ibu.

    Namun sebaiknya, hindari olahraga high impact atau dengan intensitas tinggi karena dapat menyebabkan perdarahan hingga kelahiran prematur, terutama jika Ibu lakukan saat hamil muda.

    Olahraga atau aktivitas high impact yang perlu Anda hindari, seperti olahraga kontak langsung, melompat, atau yang melibatkan banyak gerakan naik-turun (menunggang kuda).

    Sebaliknya, olahraga low hingga middle impact, seperti jalan kaki, yoga, atau kelas aerobik khusus ibu hamil, bisa Anda lakukan.

    Meski begitu, sebaiknya tanyakan dulu pada dokter mengenai jenis olahraga yang tepat pada trimester pertama kehamilan dan yang sesuai dengan kondisi Anda.

    10. Jangan makan berlebihan

    Meski Anda sedang berbadan dua, bukan berarti porsi makan Anda menjadi dua. Justru, ibu hamil yang makan secara berlebihan bisa mengalami kenaikan berat badan saat hamil yang berlebih pula.

    Jika ini terjadi, ibu hamil berisiko terkena diabetes selama kehamilan atau disebut diabetes gestasional.

    Bukan cuma itu, kelebihan berat badan saat hamil juga menyebabkan penurunan berat badan lebih sulit dilakukan setelah bayi lahir.

    Bila ini terjadi, ibu berisiko mengalami obesitas dan sindrom metabolik pada masa depan.

    Oleh karena itu, sebaiknya Anda makan secukupnya dengan tetap memperhatikan nutrisi saat hamil yang perlu Anda penuhi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Amanda Rumondang Sp.OG

    Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan