backup og meta
Kategori

2

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Apakah Ibu Hamil Penderita Wasir Boleh Melahirkan Normal?

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 03/06/2021

    Apakah Ibu Hamil Penderita Wasir Boleh Melahirkan Normal?

    Keluhan wasir saat hamil memang sering terjadi. Keluhan ini akan semakin meningkat terutama pada wanita yang memang sudah mempunyai riwayat wasir sebelum kehamilan.

    Nah, bagi ibu yang memang sudah memiliki riwayat wasir sebelum kehamilan, pada saat kehamilan, wasir pun akan semakin tinggi gradenya (tonjolannya makin besar). Jika sudah begini, tidak jarang banyak ibu hamil yang cemas dan khawatir terkait proses kelahiran nantinya. Apakah mereka yang sudah memiliki riwayat wasir sebelum kehamilan bisa melahirkan secara normal? Baca terus untuk mengetahuinya.

    Apa itu wasir?

    Wasir atau ambeien, dalam bahasa medisnya disebut dengan hemoroid adalah pembuluh darah vena yang membengkak dan menyembul di daerah rektum. Pembengkakan ini terbentuk dalam berbagai ukuran, bisa dari seukuran bji polong sampai seukuran buah anggur dan bisa berkembang di dalam rektum atau menonjol melalui anus. Karena pembengkakan ini, Anda rentan mengalami perdarahan ketika buang air besar sehingga membuat Anda merasa tidak nyaman saat ataupun setelah melakukan rutinitas buang air besar.

    Wasir bisa muncul selama kehamilan atau setelah melahirkan pada Anda yang sebelumnya tidak pernah mengalami wasir. Jika Anda pernah menderita wasir sebelum hamil, maka Anda lebih mungkin mendapatkannya lagi saat kehamilan atau setelah melahirkan.

    Kenapa wasir saat hamil sering terjadi?

    Rahim yang membesar, sembelit, dan peningkatan hormon progesteron semuanya akan membuat Anda lebih rentan mengalami wasir saat hamil. Selain itu, Anda juga akan rentan mengalami varises di kaki dan kadang-kadang bahkan di bagian vulva vagina.

    Saat hamil, rahim Anda terus membesar memberikan tekanan pada vena panggul dan vena kava inferior, yaitu pembuluh darah besar di sisi kanan tubuh yang menerima darah dari kaki. Tekanan ini kemudian dapat memperlambat kembalinya darah dari bagian bawah tubuh, sehingga meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di bawah rahim dan menyebabkan membesar atau membengkak.

    Selain itu, peningkatan hormon progesteron selama kehamilan juga menyebabkan dinding pembuluh darah berelaksasi, sehingga pembuluh darah lebih mudah menjadi bengkak. Hormon progesteron juga dapat menyebabkan sembelit dengan cara memperlambat pergerakan usus Anda.

    Sembelit saat hamil atau setelah melahirkan dapat menyebabkan tekanan pada pembuluh darah, sehingga bisa berkembang menjadi atau memperburuk wasir. Anda juga bisa mengembangkan wasir karena Anda mengejan terlalu keras selama persalinan.

    Lantas, apakah ibu yang memiliki riwayat wasir bisa melahirkan normal?

    Sebenarnya, wasir tidak menghalangi seseorang untuk melahirkan normal. Hanya saja jika ibu dengan wasir saat hamil ingin melahirkan secara normal, hal ini akan membuat rasa ketidaknyamanan yang lebih saat persalinan karena kegiatan mengejan.

    Wasir tersebut memang tidak akan berpengaruh buruk pada bayi Anda, namun nantinya derajat keparahan wasir akan meningkat saat proses persalinan. Nah hal ini membuat banyak ibu hamil yang sudah memiliki riwayat wasir sebelum kehamilan memilih melakukan operasi caesar agar kondisi wasir yang dideritanya tidak mengganggu proses persalinan nantinya.

    Walupun dalam beberapa kasus secara individu dan dalam kondisi tertentu dokter kandungan memutuskan untuk dilakukan operasi cesar selama persalinan, namun ada banyak ibu yang memiliki wasir tetap bisa melahirkan secara normal.

    Sebagian besar wasir umumnya akan kembali normal (jika sebelumnya memang tidak memiliki riwayat wasir) atau kembali ke keadaan seperti sebelum hamil (apabila memiliki riwayat wasir sebelum hamil). Meski begitu, sebaiknya Anda mendiskusikan hal ini dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan untuk mendapatkan tindakan yang sesuai dan optimal, sehingga proses kelahiran yang akan dijalani nantinya akan aman bagi Anda maupun si jabang bayi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 03/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan