backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Mengenal Vaksin TORCH dan Peran Pentingnya bagi Kehamilan

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 05/09/2023

Mengenal Vaksin TORCH dan Peran Pentingnya bagi Kehamilan

Pernahkah Anda mendengar tentang vaksin TORCH? Pemberian vaksin ini bertujuan untuk mencegah serangan beberapa jenis penyakit infeksi, terutama selama kehamilan. Untuk mengetahui lebih lanjut seputar vaksin TORCH, simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Apa itu vaksin TORCH?

TORCH bukanlah suatu penyakit khusus, melainkan singkatan dari beberapa jenis penyakit yang dapat membahayakan keselamatan ibu dan janin selama masa kehamilan.

  • Toxoplasmosis: penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii.
  • Others (penyakit lain): beberapa jenis penyakit infeksi lainnya, meliputi HIV, hepatitis, sifilis, varicella (cacar air), dan parvovirus.
  • Rubella: penyakit menular yang disebabkan oleh virus rubella dan kerap kali disebut sebagai campak jerman.
  • Cytomegalovirus: penyakit infeksi kelompok virus herpes yang berisiko menyebabkan kelainan pada janin dalam kandungan.
  • Herpes: penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus herpes simplex tipe 1 dan virus herpes simplex tipe 2.

Vaksin TORCH adalah tindakan pencegahan dengan vaksinasi yang bertujuan supaya calon ibu hamil tidak terserang beberapa jenis penyakit infeksi tersebut. 

Pasalnya, infeksi dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin. Infeksi TORCH selama masa kehamilan bisa berakibat fatal, terutama bagi calon bayi Anda. 

Kapan Anda perlu mendapatkan vaksin TORCH?

vaksin TORCH

Waktu yang direkomendasikan bagi wanita untuk mendapatkan vaksin TORCH adalah sebelum menikah. Vaksinasi bisa dilakukan beberapa bulan sebelum memulai kehamilan.

Vaksin membutuhkan waktu untuk bekerja dalam tubuh. Dengan mengikuti vaksinasi sebelum hamil, tubuh Anda dan janin diharapkan senantiasa sehat dan prima.

Ada sejumlah jenis vaksin dalam program TORCH yang tidak bisa diberikan saat hamil, seperti vaksin MMR untuk membantu mencegah campak, gondongan, dan rubella (campak jerman).

Pasalnya, kelompok vaksin tersebut mengandung virus hidup yang bisa menyebabkan infeksi pada janin.

Maka dari itu, dokter kerap menyarankan agar perempuan yang hendak hamil mengikuti vaksinasi sekitar dua bulan sebelum memulai program hamil atau bahkan sebelum menikah.

Rentang waktu tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa vaksin bekerja maksimal dalam tubuh dan tidak akan membahayakan kehamilan Anda nantinya.

Pentingnya pemeriksaan TORCH sebelum menikah

medical checkup

Pemeriksaan TORCH umumnya telah termasuk dalam rangkaian tes kesehatan wanita sebelum menikah. Tes medis ini tidak boleh luput dari perhatian Anda dan pasangan.

Pasalnya, bila tidak diketahui sejak dini, infeksi TORCH yang masuk ke dalam tubuh ibu dapat menyebar ke tubuh janin melalui aliran darah.

Dampak infeksi pada janin berbeda-beda. Hal ini bergantung pada pemicunya dan seberapa parah perkembangan infeksi dalam tubuh Anda.

Misalnya, toxoplasmosis sering membuat bayi lahir prematur. Infeksi parasit Toxoplasma gondii ini dapat menyebabkan kerusakan pada mata, telinga, dan sistem saraf bayi.

Sementara itu, infeksi rubella bisa menyebabkan congenital rubella syndrome (CRS). Infeksi ini dapat mengakibatkan kelainan jantung, masalah penglihatan, dan keterlambatan pertumbuhan bayi.

Lain lagi bila ibu terinfeksi cytomegalovirus, yang akan membuat bayi mengalami penurunan fungsi pendengaran, epilepsi, dan gangguan intelektual.

Sebelum menerima vaksin TORCH, biasanya Anda diminta untuk melakukan tes darah terlebih dulu. Ini bertujuan untuk mengetahui apakah Anda telah terinfeksi TORCH.

Apabila hasilnya negatif, Anda boleh bernapas lega karena tandanya tidak ada virus TORCH di dalam tubuh Anda, baik untuk saat ini maupun pada masa lalu. 

Sementara jika hasilnya ternyata positif, artinya ada antibodi IgM atau IgG terhadap satu atau lebih infeksi TORCH dalam tubuh Anda.

Kemunculan antibodi IgM menunjukkan bahwa kemungkinan Anda atau janin terinfeksi TORCH sangat tinggi.

Sementara itu, kemunculan antibodi IgG menunjukkan bahwa Anda pernah terinfeksi TORCH sebelumnya.

Jika Anda dinyatakan positif TORCH padahal sedang merencanakan kehamilan, dokter dapat menentukan rencana perawatan khusus untuk kondisi ini.

Ragam Pantangan Saat Hamil Muda

Pola makan dan gaya hidup ibu hamil muda perlu diperhatikan. Pasalnya, fase ini menjadi yang paling rentan bagi ibu dan janin.

Tips mencegah infeksi selama kehamilan

Selain mengikuti vaksinasi, Anda bisa melakukan beberapa hal berikut ini untuk mencegah infeksi TORCH selama masa kehamilan.

  • Pastikan Anda mengonsumsi makanan sehat dan berasal dari sumber yang bersih.
  • Jangan mengonsumsi daging mentah dan setengah matang saat hamil.
  • Rutin mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas, khususnya setelah berkebun atau menyentuh tanah.
  • Hindari kontak dengan kotoran hewan yang bisa menularkan infeksi, seperti kotoran kucing, anjing, kelinci, dan tikus.
  • Jangan saling menggunakan barang-barang pribadi seperti pisau cukur atau sikat gigi dengan orang lain saat hamil.
  • Jangan melakukan tindakan berisiko, seperti membuat tato atau menindik tubuh saat hamil.

Konsultasikan dengan dokter bila Anda merasa khawatir dengan infeksi TORCH. Dokter akan membantu Anda mencari tahu risikonya dan tindakan yang tepat untuk mencegahnya.

Kesimpulan

  • Vaksin TORCH bertujuan untuk mencegah toxoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, herpes, dan penyakit infeksi berbahaya lainnya selama kehamilan.
  • Anda disarankan mendapatkan vaksin TORCH sebelum menikah atau setidaknya dua bulan sebelum merencanakan kehamilan.
  • Selain vaksinasi, penting juga untuk melakukan pemeriksaan TORCH untuk menilai risiko infeksi penyakit yang bisa membahayakan ibu dan janin.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 05/09/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan