Adapun kehamilan kembar lebih berisiko mengalami komplikasi seperti kelahiran prematur, kontraksi dini, ketuban pecah dini, hingga preeklampsia.
Kehamilan kembar ini umumnya terjadi karena proses stimulasi ovarium yang dilakukan pada program bayi tabung.
Stimulasi ini menyebabkan sel telur lebih banyak dan besar sehingga kehamilan kembar lebih mungkin terjadi.
Namun, yang perlu ibu pahami, kehamilan kembar ini bukanlah tujuan dari program bayi tabung. Justru, ini merupakan efek samping dari program bayi tabung itu sendiri.
Selain faktor kehamilan kembar, program bayi tabung juga sering dilakukan oleh wanita yang sudah memasuki usia 35 tahun ke atas.
Kehamilan pada usia lanjut lebih berisiko menimbulkan komplikasi. Sebab, semakin bertambah usia, tubuh seseorang sudah tak seprima dulu.
Dengan demikian, penyakit lebih mungkin muncul yang bisa meningkatkan risiko komplikasi saat hamil, termasuk jika melakukan bayi tabung.
Oleh karena itu, menurut saya, bukan program bayi tabung yang memunculkan risiko komplikasi. Melainkan, kehamilan kembar dan faktor usia lanjut yang bisa menimbulkan komplikasi tersebut.
Program bayi tabung tidak meningkatkan risiko komplikasi cacat lahir
Di sisi lain, yang perlu Ibu pahami pula, program bayi tabung tidak meningkatkan angka kecacatan pada bayi.
Risiko cacat lahir pada bayi tabung juga sama besarnya dengan bayi yang tumbuh dalam kehamilan normal, yaitu di bawah angka 1 persen.
Sama seperti penjelasan di atas, kasus kecacatan pada bayi, seperti Down syndrome, tidaklah terjadi akibat proses IVF yang dilakukan. Ini umumnya terjadi karena faktor usia lanjut saat program bayi tabung dijalankan.
Sebagai contoh, risiko bayi down syndrome biasanya meningkat bila Ibu mengalami kehamilan di usia 39 tahun ke atas.
Oleh karena itu, saya kembali menegaskan, bukan program bayi tabung yang memunculkan risiko atau dampak negatif berupa komplikasi, tetapi kondisi masing-masing pasien lah yang menentukan.
Masing-masing kondisi pasien juga yang akan menentukan apakah kehamilan melalui bayi tabung bisa lahir secara normal atau harus menjalani proses melahirkan caesar.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar