backup og meta
Kategori

2

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Amankah Obat Ranitidin untuk Atasi Maag pada Ibu Hamil?

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm · Farmasi · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 2 hari lalu

Amankah Obat Ranitidin untuk Atasi Maag pada Ibu Hamil?

Maag pada ibu hamil umumnya terjadi karena perubahan hormon atau tekanan pada perut akibat bayi yang sedang berkembang. Untuk mengatasi masalah ini, Anda dapat mengonsumsi obat ranitidin. Namun, apakah obat ranitidin aman untuk mengatasi maag pada ibu hamil?

Apa itu obat ranitidin?

Ranitidin atau ranitidine adalah obat golongan H2 blocker atau H2 receptor antagonists. Obat ini bekerja dengan mengurangi produksi asam di dalam lambung. 

Obat ranitidin digunakan untuk mengatasi rasa panas pada ulu hati (heartburn), maag, dan sakit perut yang disebabkan oleh tukak lambung.

Selain itu, obat ini juga mengobati gastroesophageal reflux disease (GERD), yakni suatu kondisi saat asam lambung mengalir naik kembali menuju kerongkongan.

Ranitidine bisa Anda beli secara bebas di apotek. Selain dijual bebas, ranitidin mungkin juga diresepkan oleh dokter saat Anda berobat.

Bolehkah ibu hamil minum ranitidin?

mirror syndrome

Ranitidin boleh dikonsumsi selama masa kehamilan karena dianggap aman untuk ibu hamil.

Meski demikian, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai aturan penggunaannya.

Dokter akan membantu Anda mempertimbangkan manfaat dan risikonya bila Anda ingin mengonsumsi obat ini untuk mengatasi maag saat hamil.

Menurut Food and Drug Administration (FDA), ranitidine tergolong ke dalam kategori B. Artinya, obat ini tidak menunjukkan risiko pada janin berdasarkan beberapa penelitian pada hewan.

Di samping itu, dikutip dari Medicines in Pregnancy, minum obat H2 receptor antagonists ketika hamil juga tidak menyebabkan cacat lahir, keguguran, atau kelahiran prematur.

Namun, Anda tetap perlu berhati-hati minum obat ini, terutama ketika trimester awal kehamilan. Pasalnya, sebagian besar organ janin terbentuk pada usia kehamilan 12 minggu.

Pada fase inilah beberapa jenis obat diketahui menyebabkan cacat lahir. Untuk informasi lebih lanjut, konsultasikan dengan dokter kandungan Anda.

Berapa dosis obat ranitidin untuk ibu hamil?

Dosis obat ranitidin untuk mengatasi masalah ibu hamil bisa bervariasi. Hal ini tergantung pada tujuan penggunaan, tingkat keparahan penyakit, gejala, dan riwayat kesehatan ibu hamil itu sendiri.

Untuk mengobati maag atau dispepsia, ranitidine umumnya tersedia dalam sediaan tablet oral yang diminum melalui mulut dengan bantuan air putih.

Dilansir dari Drugs.com, berikut ini adalah dosis ranitidine untuk mengobati maag pada ibu hamil.

  • Dosis pengobatan: 75–150 miligram (mg) dua kali sehari, maksimal 300 mg per hari. Obat dapat diberikan maksimal selama 14 hari atau dua minggu.
  • Dosis pencegahan: 75–150 mg diminum 30 menit hingga satu jam sebelum makan.

Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum memulai minum obat. Dokter akan menjelaskan aturan pakai dan dosis yang tepat sesuai kondisi Anda.

Bagaimana jika tidak sengaja minum ranitidin saat hamil?

obat saat hamil

Konsultasikan dengan dokter bila Anda minum obat ini ketika sedang hamil atau merencanakan kehamilan. Dokter akan memutuskan apakah penggunaan obat perlu dilanjutkan atau tidak.

Adapun, apabila Anda perlu melanjutkan minum obat ini, dokter akan memastikan bahwa dosis ranitidine yang diminum selama masa kehamilan sudah sesuai.

Meski begitu, sejauh ini belum ada penelitian yang menemukan bahwa konsumsi ranitidin saat hamil dapat membahayakan janin Anda.

Obat ranitidin bukan pilihan utama untuk ibu hamil

Meskipun aman, nyatanya obat ranitidin bukanlah pilihan pertama dan utama untuk mengatasi gangguan asam lambung pada ibu hamil.

Pada umumnya, dokter akan menyarankan untuk melakukan perubahan gaya hidup terlebih dahulu.

Perubahan gaya hidup ibu hamil dengan maag ini di antaranya menghindari makanan pedas, berlemak, atau bersantan untuk meredakan dan mencegah masalah tersebut.

Selain itu, dokter juga meminta Anda memperbanyak konsumsi makanan yang sehat untuk ibu hamil, termasuk sayuran dan buah-buahan.

Dokter biasanya meresepkan obat antasida terlebih dahulu. Apabila obat-obatan tersebut tidak memperbaiki gejala, dokter baru akan meresepkan obat ranitidine.

Dalam mengonsumsi obat untuk ibu hamil, hal yang paling penting adalah selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum minum obat apa pun.

Dokter akan mempertimbangkan kondisi ibu dan janin sebelum meresepkan ranitidin untuk mengatasi maag pada ibu hamil.

Kesimpulan

  • Ranitidin (ranitidine) adalah obat golongan H2 blocker yang aman dikonsumsi oleh ibu hamil untuk mengatasi maag atau dispepsia.
  • Maag pada ibu hamil umumnya disebabkan oleh perubahan hormon dan tekanan pada perut akibat perkembangan janin.
  • Meskipun aman, ranitidin bukanlah pilihan utama untuk mengatasi maag pada ibu hamil.
  • Dokter umumnya menyarankan perubahan gaya hidup, termasuk menghindari konsumsi makanan pedas, berlemak, atau bersantan, sebelum meresepkan obat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

Farmasi · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 2 hari lalu

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan