backup og meta
Kategori

2

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Amankah Minum Obat Ranitidin Saat Hamil?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 26/08/2021

    Amankah Minum Obat Ranitidin Saat Hamil?

    Maag bisa terjadi pada siapapun, termasuk ketika seorang wanita sedang hamil. Maag pada ibu hamil biasanya terjadi karena perubahan hormon atau tekanan pada perut akibat bayi yang sedang berkembang. Untuk mengatasi masalah kehamilan ini, mengonsumsi obat adalah salah satunya, seperti ranitidin. Namun, apakah obat maag ranitidin aman untuk ibu hamil?

    Apa itu obat ranitidin?  

    Ranitidin adalah obat golongan H2 blocker atau H2 receptor antagonists. Ini merupakan obat untuk mengurangi jumlah asam lambung Anda. 

    Obat ranitidin digunakan untuk mengobati heartburn, maag, dan sakit perut yang disebabkan oleh tukak lambung.

    Selain itu, obat ini dapat membantu mengobati gastroesophageal reflux disease (GERD), yaitu suatu kondisi ketika asam lambung mengalir naik kembali menuju kerongkongan.

    Obat ranitidin bisa Anda beli secara bebas di apotik. Namun, dokter pun mungkin meresepkan obat ini untuk mengatasi kondisi-kondisi di atas.

    Adapun jenis obat H2 blocker lain yang juga dapat membantu menghalangi produksi asam lambung, yaitu famotidine, nizatidine, dan cimetidine.

    Bolehkah ibu hamil minum ranitidin?

    mirror syndrome

    Obat ranitidin boleh dikonsumsi selama masa kehamilan karena dianggap aman untuk ibu hamil.

    Meski demikian, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai aturan konsumsi obat ini saat hamil.

    Dokter akan membantu Anda untuk mempertimbangkan manfaat dan risiko yang mungkin terjadi pada Anda dan bayi bila mengonsumsi obat ini selama masa kehamilan.

    Namun, menurut badan Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, obat ranitidin tergolong ke dalam kategori B, dilansir dari laman Drugs.

    Artinya, obat ini tidak menunjukkan risiko pada janin berdasarkan beberapa penelitian pada hewan.

    Namun, belum ada studi yang memadai mengenai keamanan konsumsi ranitidin pada ibu hamil.

    Selain itu, berdasarkan Therapeutic Goods Administration (TGA) dari pemerintah Australia, obat ranitidin tergolong ke dalam kategori B1.

    Artinya, ibu hamil dan wanita usia subur yang mengonsumsi obat ini dalam jumlah terbatas tidak menunjukkan adanya efek yang membahayakan janin.

    Studi pada hewan pun belum menunjukkan adanya kerusakan janin bila minum ranitidin selama kehamilan.

    Merangkum laman Medicinespregnancy.org, konsumsi obat ranitidin tidak menyebabkan cacat lahir pada bayi, keguguran, lahir mati, atau kelahiran prematur.

    Namun, ibu tetap perlu berhati-hati mengonsumsi obat ini, terutama pada trimester awal kehamilan.

    Pasalnya, sebagian besar organ dalam janin terbentuk pada usia 12 minggu pertama kehamilan.

    Pada waktu inilah, beberapa obat diketahui menyebabkan cacat lahir. Untuk informasi lebih lanjut, konsultasikan dengan dokter kandungan Anda.

    Berapa dosis obat ranitidin untuk ibu hamil?

    Dosis obat ranitidin untuk ibu hamil bisa bervariasi. Ini tergantung pada tujuan penggunaan, tingkat keparahan, gejala, dan riwayat kesehatan ibu hamil itu sendiri.

    Namun, dosis obat ranitidin untuk mengobati maag pada orang dewasa tidak boleh melebihi 300 mg per hari. 

    Dosis yang lebih kecil, yaitu sekitar 75 mg hingga 150 mg dapat dikonsumsi jika keluhan tidak terlalu kronis.

    Pastikan untuk konsultasi dengan dokter Anda sebelum memulai mengonsumsi obat pada setiap dosis tertentu.

    Bagaimana jika tidak sengaja minum ranitidin saat hamil?

    obat saat hamil

    Jika Anda mengonsumsi obat-obatan ini, tetapi tidak tahu bahwa Anda hamil atau sedang merencanakan kehamilan, sebaiknya konsultasikan ke dokter.

    Anda dan dokter dapat memutuskan bersama apakah pengobatan ini perlu Anda lanjutkan atau tidak.

    Adapun jika Anda perlu melanjutkan konsumsi obat ini, dokter akan memastikan dosis yang Anda minum sudah sesuai.

    Namun, sejauh ini, belum ada penelitian yang menemukan bahwa konsumsi ranitidin saat hamil dapat membahayakan janin Anda.

    Obat ranitidin bukan pilihan utama untuk ibu hamil

    Meski aman, nyatanya obat ranitidin bukanlah pilihan pertama dan utama untuk mengatasi gangguan asam lambung pada ibu hamil.

    Umumnya, dokter akan merekomendasikan ibu hamil untuk mengubah gaya hidupnya terlebih dahulu, seperti menghindari makanan pedas, berlemak, atau bersantan, guna mengatasi masalah tersebut.

    Selain itu, dokter akan meminta Anda untuk mengonsumsi makanan yang sehat untuk ibu hamil, termasuk sayuran dan buah-buahan.

    Dokter biasanya juga meresepkan obat antasida, terutama bila gejala sudah mulai muncul. Jika obat-obatan tersebut tidak memperbaiki gejala, dokter baru akan meresepkan obat ranitidin.

    Oleh karena itu, sebaiknya Anda tetap berkonsultasi pada dokter sebelum mengonsumsi obat ranitidin selama hamil.

    Dokter akan mempertimbangkan kondisi Anda dan janin sebelum meresepkan obat ini.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 26/08/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan