backup og meta
Kategori

2

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

3 Pilihan Obat Bebas untuk Pilek yang Aman dan Manjur bagi Ibu Hamil

Ditinjau secara medis oleh dr. Amanda Rumondang Sp.OG · Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 14/06/2022

    3 Pilihan Obat Bebas untuk Pilek yang Aman dan Manjur bagi Ibu Hamil

    Ibu hamil mudah terkena pilek karena perubahan hormon tubuhnya cenderung melemahkan sistem imun. Apalagi, jika sudah masuk musim hujan. Namun, jangan sembarangan minum obat pilek saat hamil karena dapat berisiko bagi janin di dalam perut Anda. Ketahui beragam pilihan obat pilek yang manjur sekaligus aman diminum untuk ibu hamil.

    Tidak boleh asal minum obat saat hamil

    Apa pun yang Anda alami, rasakan, dan konsumsi selama kehamilan dapat memengaruhi calon bayi dalam kandungan.

    Itulah kenapa Anda tidak boleh sembarangan minum obat saat hamil, termasuk untuk kondisi yang umum dialami seperti pilek.

    Sebisa mungkin, hindari beberapa obat nonresep saat hamil apalagi jika usia kehamilan Anda masih kurang dari 12 minggu.

    Pasalnya, 12 minggu pertama kehamilan adalah masa pembentukan organ janin. Oleh karena itu, minum obat yang salah bisa berbahaya untuk perkembangan janin di dalam kandungan Anda.

    Lebih baik, pastikan Anda selalu berkonsultasi ke dokter sebelum minum obat apa pun dan setiap kali merasa ada yang tidak biasa dalam tubuh Anda.

    Dengan begitu, risiko terjadinya komplikasi kehamilan akibat salah minum obat bisa diminimalisir.

    Pilihan obat pilek yang aman untuk ibu hamil

    obat euthyrox adalah

    Tergantung dari gejala dan keluhan yang dirasakan, berikut beberapa pilihan obat bebas atau over-the-counter (OTC) untuk pilek yang paling aman untuk ibu hamil.

    1. Obat antihistamin

    Obat antihistamin, seperti diphendyramine dan chlorpheniramine, tergolong aman untuk mengobati pilek pada ibu hamil yang disebabkan oleh alergi.

    Keduanya juga efektif untuk melegakan hidung dan meredakan tenggorokan gatal, bersin-bersin, serta mata berair. Namun, dua obat ini dapat membuat Anda mengantuk, sehingga sebaiknya diminum sebelum tidur.

    Perlu diingat pula untuk selalu menggunakan obat ini secara bijak. Pastikan dosis obat yang Anda minum sesuai dengan aturan pakai.

    Jika Anda ragu, jangan sungkan untuk berkonsultasi kepada dokter atau apoteker.

    2. Obat ekspektoran

    Pilek yang juga disertai batuk berdahak dapat mengganggu aktivitas ibu hamil. Obat ekspektoran yang mengandung guaifenesin bisa sekaligus mengatasi dua gejala tersebut.

    Guaifenesin bekerja mengencerkan dan melembutkan lendir di saluran pernapasan, sehingga Anda bisa bernapas lebih lega. Guaifenesin juga mengurangi refleks untuk batuk-batuk.

    Namun, keamanan guaifenesin pada ibu hamil masih menjadi perdebatan. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

    3. Cairan saline

    Pilihan obat pilek lain yang aman untuk ibu hamil adalah semprotan hidung berisi cairan saline.

    Saline adalah larutan garam yang bekerja mengencerkan ingus dan melembapkan saluran pernapasan. Dengan begitu, hidung tidak lagi tersumbat akibat pilek.

    Anda bisa mendapatkan obat ini di toko obat terdekat tanpa harus pakai resep dokter.

    Akan tetapi, tetaplah berhati-hati ketika menggunakannya. Apabila Anda tidak paham cara pakainya, jangan ragu untuk bertanya langsung pada apoteker.

    Perlu Anda Ketahui

    Sejumlah rekomendasi obat pilek di atas hanya untuk membantu meredakan gejala yang dialami agar ibu hamil bisa lebih cepat pulih. Untuk benar-benar bisa menyembuhkan pilek hingga tuntas, Anda perlu mendapatkan obat antivirus lewat resep dokter.

    Aturan minum obat pilek untuk ibu hamil

    memilih minum obat saat hamil

    Jika dokter merasa perlu merekomendasikan obat pilek, mereka pasti akan lebih dulu mengingatkan ibu hamil untuk mencermati label kemasannya.

    Penting untuk mengetahui bahan apa saja yang terkandung dalam obat serta aturan pakainya.

    Sebab, banyak orang yang tidak sadar bahwa obat pilek yang mereka minum sebenarnya mengandung kombinasi dari berbagai macam zat obat sekaligus.

    Kebanyakan obat pilek yang dijual di pasaran merupakan kombinasi dari beragam macam obat penghilang gejala.

    Sebagai contoh, dalam satu dosis tablet atau kapsul obat sudah terkandung zat obat penurun panas, pereda nyeri, antihistamin, dekongestan, dan lainnya.

    Hal ini tentunya dapat meningkatkan risiko interaksi antarzat obat serta kemungkinan bisa menimbulkan overdosis.

    Maka dari itu, sebaiknya konsumsi dulu obat tunggal untuk mengatasi satu gejala hingga reda dan baru beralih ke jenis obat yang aman digunakan saat hamil lainnya.

    Minumlah obat sesuai dengan dosis dan jangka waktu yang dianjurkan. Jangan pernah memperpanjang, menghentikan, menambahkan, atau mengurangi dosis obat sembarangan.

    Untuk amannya, jangan memutuskan langsung minum obat apa pun sebelum konsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan Anda.

    Selalu ingat bahwa apa yang Anda minum dan makan saat hamil dapat memengaruhi janin dalam kandungannya.

    Jika Anda merasa gejala pilek sangat mengganggu dan semakin parah, jangan tunda untuk berkonsultasi ke dokter.

    Alternatif obat pilek saat hamil ala rumahan

    Sebelum langsung meresepkan obat pilek, dokter biasanya akan menganjurkan ibu hamil untuk istirahat terlebih dulu.

    Anda mungkin juga disarankan untuk memperbanyak minum air putih saat hamil. Kedua cara tersebut telah terbukti efektif meredakan gejala pilek secara alami.

    Selain minum obat dan banyak istirahat, ibu hamil juga bisa mencoba hal-hal berikut untuk meringankan gejala pileknya.

    • Berkumur dengan air garam hangat.
    • Makan makanan yang sehat.
    • Pakai humidifier.
    • Menghirup uap panas.

    Intinya, penting bagi ibu hamil untuk selalu berhati-hati, termasuk saat hendak menggunakan obat.

    Selalu baca petunjuk pemakaian dan keamanan obat yang tertera pada label kemasan serta selalu ikuti petunjuk dokter dalam menggunakannya.

    Pasalnya, masa kehamilan merupakan periode yang rentan bagi ibu hamil dan janin. Kehati-hatian sangat diperlukan untuk mendukung kesehatan kehamilan dan perkembangan janin Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Amanda Rumondang Sp.OG

    Kebidanan dan Kandungan · Brawijaya Hospital Duren Tiga


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 14/06/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan