backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

4 Keuntungan Berhubungan Seks Saat Hamil yang Sayang Jika Dilewatkan

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 05/07/2021

    4 Keuntungan Berhubungan Seks Saat Hamil yang Sayang Jika Dilewatkan

    Hamil tidak lantas menghentikan aktivitas seksual Anda bersama pasangan. Berhubungan seks sangat aman dilakukan ketika sedang hamil. Berhubungan seks tidak membahayakan bayi dalam kandungan. Malah, ada sejumlah manfaat menakjubkan yang bisa Anda dapatkan dari seks, apalagi jika sampai sukses orgasme saat hamil. Yuk, intip lebih lanjut!

    Yang terjadi saat wanita orgame

    Orgasme adalah serangkaian reaksi fisik yang terjadi sebagai respon dari rangsangan seksual. Orgasme perlahan dibangun dari sinyal perintah otak untuk mengalirkan darah deras ke panggul dan juga vagina, membuat dindingnya basah terlumasi oleh cairan vagina, serta membuat klitoris membengkak ereksi.

    Semakin intens rangsangan yang diterima otak, kemudian pernapasan Anda jadi semakin cepat, detak jantung meningkat, puting menjadi keras, vagina Anda menyempit untuk menggenggam penis, dan otot-otot tubuh menegang sebelum akhirnya berkontraksi kencang sebagai klimaksnya dan kembali melemas.

    Di saat yang bersamaan, otak terus melepaskan hormon endorfin, prolaktin, dan oksitosin dalam jumlah banyak yang berfungsi untuk mengusir rasa sakit serta memberikan sensasi kenikmatan dan kepuasan seksual.

    Orgasme saat hamil tidak bikin keguguran

    Kontraksi rahim yang terjadi saat orgasme ditakutkan banyak perempuan dapat menyebabkan keguguran atau persalinan prematur. Akan tetapi, anggapan ini tidak benar.

    Kontraksi rahim tersebut hanya bersifat ringan, sementara, dan tidak berbahaya. Malah justru bermanfaat bagi ibu hamil. Satu-satunya situasi di mana seorang wanita disarankan untuk menghindari orgasme saat hamil adalah saat dia sudah terlebih dulu berisiko mengalami kelahiran prematur atau perdarahan plasenta.

    Apa manfaat orgasme saat hamil?

    Yvonne K. Fulbright, Ph.D., seorang konselor seks dan pelatih kehamilan serta kebugaran di Amerika, menyatakan bahwa orgasme saat hamil bisa terasa lebih intens daripada sebelumnya karena adanya peningkatan aliran darah dari jantung menuju area genital dan panggul sebagai efek dari kehamilan itu sendiri. Beberapa wanita mencapai orgasme asli untuk pertama kalinya selama kehamilan, orgasme ganda, dan bahkan bisa berorgasme di siang bolong tanpa harus menerima rangsangan seksual sekalipun.

    Berikut beberapa manfaat orgasme saat hamil yang sayang untuk dilewatkan.

    1. Membantu melepas stres

    Kehamilan tak jarang membuat stres, entah karena morning sickness yang terjadi terus menerus, nafsu makan yang hilang, susah tidur, dan serangkaian hal lainnya. Jika dibiarkan, stres akan berpengaruh buruk untuk Anda dan bayi yang dikandung.

    Bukan berita baru lagi kalau mengusir stres menjadi salah satu manfaat seks. Seks dan orgasme melepaskan hormon mood bahagia endorfin dan dopamin dalam jumlah besar untuk menekan produksi hormon stres kortisol, sehingga rasa frustrasi atau stres bisa tergantikan dengan rasa rileks, nyaman, dan bahagia.

    Loralei Thornburg, MD, asisten profesor Obstetri dan Ginekologi dan spesialis kesehatan ibu dan bayi  di University of Rochester Medical Center menyatakan bahwa orgasme saat hamil dapat membuat Anda jauh lebih rileks dan membantu Anda untuk tidur lebih lelap. Terlebih, sebuah studi menemukan bahwa seks meningkatkan kadar IgA, antibodi yang membantu melawan penyebab pilek dan infeksi lainnya.

    2. Menurunkan risiko penyakit jantung saat hamil

    Seks juga dapat mengurangi gejala fisik dari stres, seperti menurunkan tekanan darah yang bisa menurunkan risiko preeklampsia hingga menyembuhkan sakit kepala. Seks bahkan dapat menurunkan risiko penyakit jantung saat hamil (kardiomiopati peripartum).

    Beda dengan sebelum hamil, jantung Anda akan memompa darah hingga 50 persen lebih banyak selama hamil. Peningkatan kerja jantung ini dipengaruhi oleh beban tubuh tambahan berupa janin yang harus mendapatkan pasokan oksigen dan nutrisi-nutrisi penting tanpa henti lewat aliran darah ibu. Penyakit jantung justru paling rentan terjadi dalam tiga bulan setelah melahirkan, terutama pada ibu usia 30-an.

    Dilansir dari Medical Daily, seks bisa mengurangi homosistein, sebuah zat kimia sulfur yang mengandung asam amino ditemukan dalam darah. Semakin tinggi kadar homosistein dalam darah, semakin tinggi pula risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah. Padahal, aliran darah yang lancar sangat dibutuhkan oleh jantung supaya bisa menjalankan fungsinya dengan baik.

    3. Gairah seksual meningkat

    Sebuah studi yang diterbitkan di The Journal of Sexual Medicine melaporkan bahwa 40 persen perempuan menginginkan seks lebih sering saat hamil ketimbang saat tidak sedang hamil. Hal ini dikarenakan adanya perubahan hormon progesteron, estrogen, dan testosteron yang meningkatkan gairah seks saat hamil.

    Selain itu, peningkatan gairah seks saat hamil juga bisa dipengaruhi oleh perubahan fisik bumil yang membuat wanita merasa jauh lebih seksi dibandingkan dengan biasanya. Selain itu, tubuh cenderung memiliki lebih banyak pelumas alami yang dapat menambah kenikmatan seks tanpa terasa sakit. Faktor-faktor inilah yang akan membuat ibu hamil jauh lebih menikmati seks dibanding biasanya.

    4. Memperkuat hubungan dengan pasangan

    Pelepasan hormon oksitosin, endorfin, dan dopamin dari seks juga biasa disebut sebagai hormon cinta dan kelonan. Itu sebabnya seks saat hamil dapat membantu menguatkan ikatan batin dan emosional Anda dengan pasangan. Kesemua faktor tersebut merupakan bagian dari pondasi hubungan rumah tanggan yang harmonis.

    Jadi, bagi Anda yang sedang hamil dan bertanya-tanya apakah berhubungan seks hingga mencapai orgasme saat hamil aman atau tidak, jawabannya ialah aman. Namun, sebelumnya Anda tetap perlu mengonsultasikan terlebih dahulu kondisi kehamilan Anda ke dokter kandungan sebelum bercinta dengan pasangan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 05/07/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan