backup og meta
Kategori

6

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Kencing Berdarah Saat Hamil, Apakah Berbahaya bagi Janin?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

Kencing Berdarah Saat Hamil, Apakah Berbahaya bagi Janin?

Perubahan hormon selama kehamilan merupakan penyebab berbagai keluhan pada ibu hamil, dan ini merupakan hal yang wajar. Namun, apakah kencing berdarah merupakan salah satunya?

Apa penyebab kencing berdarah saat hamil?

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah salah satu penyebab utama dari kencing berdarah saat hamil. Perubahan hormon merupakan salah satu faktor mengapa kondisi ini lebih sering terjadi pada ibu hamil.

Selain itu, tekanan rahim yang semakin besar seiring pertumbuhan janin juga bisa menghambat aliran urine. Kondisi inilah yang membuat infeksi lebih mudah berkembang.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Archives of Medical Science menunjukkan bahwa 2–10% ibu hamil mengalami infeksi saluran kemih.

Namun, beberapa di antaranya mungkin tidak menyadarinya karena jumlah darah yang terbawa sangatlah sedikit sehingga hanya bisa terlihat melalui mikroskop.

Itulah alasan mengapa beberapa kasus ISK sering kali baru ditemukan saat ibu hamil melakukan pemeriksaan urine.

Gejala infeksi saluran kemih pada ibu hamil

isk infeksi saluran kemih pada ibu hamil

Berikut adalah beberapa tanda infeksi saluran kemih, termasuk saat hamil.

  • Nyeri, timbul rasa panas, atau tidak nyaman saat kencing (anyang-anyangan).
  • Peningkatan frekuensi buang air kecil.
  • Nyeri dan kram di perut bagian bawah.
  • Sakit saat berhubungan intim.

Selain ISK, gangguan ginjal, anemia sel sabit, hingga obat antikoagulan juga bisa menjadi penyebab kenapa air kencing berwarna kuning kemerahan saat hamil.

Pengaruh kencing berdarah saat hamil pada janin

Mengutip situs Pregnancy, Birth and Baby, risiko ISK berkembang menjadi infeksi ginjal (pielonefritis) memang menjadi lebih besar saat hamil.

Jika kondisi itu terjadi, risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah (BBLR) akan ikut meningkat.

ISK yang sudah berkembang menjadi pielonefritis juga berisiko menyebabkan sepsis. Ini adalah komplikasi serius yang bisa merusak berbagai organ tubuh.

Untungnya, dengan perawatan tepat, infeksi saluran kemih pada ibu hamil yang ditandai dengan kencing berdarah tidak akan membahayakan ibu dan janin.

Oleh karena itu, jika terdapat keluar gumpalan darah saat kencing pada wanita yang sedang hamil, pemeriksaan ke dokter sangatlah dianjurkan.

Cara mengobati kencing berdarah saat hamil

Sebelum menentukan pengobatan untuk kencing berdarah pada ibu hamil, dokter akan melakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Saat mengambil sampel urine, usahakan untuk mengingat kapan darah mulai muncul.

Jika darah muncul pada saat awal buang air kecil, permasalahan kemungkinan terdapat pada uretra, saluran yang mengeluarkan urine dari tubuh.

Namun, apabila darah muncul pada akhir waktu buang air kecil, kondisi ini bisa menandakan perdarahan pada leher kandung kemih, saluran sempit di bagian bawah kandung kemih.

Sementara itu, darah yang terus keluar saat buang air kecil menandakan permasalahan pada sistem perkemihan.

Untuk perdarahan yang disebabkan oleh infeksi di saluran kemih, dokter akan meresepkan antibiotik. Obat ini biasanya hanya diresepkan selama 3–7 hari.

Setelah itu, Anda biasanya diminta melakukan tes urine lanjutan untuk memastikan apakah obatnya sudah bekerja.

Namun, jika Anda justru demam, menggigil, mual, hingga merasakan kontraksi saat minum obat, segeralah pergi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Cara mencegah kencing berdarah saat hamil

Kencing berdarah selama kehamilan tentu mengkhawatirkan. Untuk mencegahnya, Anda bisa melakukan beberapa cara berikut.

  • Minum air putih yang cukup. Jika bosan, Anda bisa mendapatkan cairan dari buah yang mengandung banyak air.
  • Hindari mengonsumsi makanan olahan, kafein, alkohol, dan gula.
  • Tingkatkan makanan tinggi vitamin C, beta karoten, dan seng untuk melawan infeksi.
  • Jangan menahan kencing dan biasakan buang air kecil sampai kandung kemih benar-benar kosong.
  • Buang air kecil sebelum dan sesudah berhubungan seksual.
  • Keringkan vagina menggunakan handuk atau kain bersih setelah buang air kecil.
  • Bersihkan vagina dengan menyeka dari depan ke arah belakang.
  • Hindari menggunakan sabun, krim antiseptik, atau parfum untuk area kewanitaan.
  • Ganti pakaian dalam 2–3 kali dalam sehari.

Kencing berdarah saat hamil memang kondisi yang bisa diatasi. Namun, akan lebih baik jika Anda berusaha menghindarinya sehingga tidak perlu merasakan ketidaknyamanan karena kondisi tersebut.

Kesimpulan

  • Infeksi saluran kencing (ISK) merupakan penyebab utama kencing berdarah pada ibu hamil. Penyebab lain yang jarang ditemukan adalah gangguan ginjal.
  • ISK yang dibiarkan dapat berkembang menjadi infeksi ginjal sehingga berisiko menyebabkan janin terlahir secara prematur atau punya berat badan lahir rendah (BBLR).
  • Jika perdarahan pada urine disebabkan oleh ISK, dokter bisa memberikan resep antibiotik dan melakukan pemeriksaan rutin.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 2 minggu lalu

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan