Meski begitu, tetap ada berbagai risiko dan tanda bahaya yang muncul di trimester ini dan perlu ibu waspadai. Berikut beberapa kondisi buruk yang bisa terjadi.
1. Perdarahan vagina
Perdarahan saat hamil trimester pertama adalah hal wajar.
Mengutip dari American College of Obstetrician and Gynecologists (ACOG) perdarahan hamil muda terjadi pada 15-25 persen wanita.
Namun bila perdarahan ini terjadi di trimester kedua kehamilan (sebelum usia 20 minggu), bisa menjadi tanda keguguran.
Keguguran sebelum usia kehamilan 20 minggu, dapat terjadi karena beberapa faktor berbeda, seperti:
- faktor ibu (septum uterus, kondisi rahim terbagi dua bagian terpisah),
- inkompetensi serviks (leher rahim terbuka terlalu cepat dan memicu kelahiran dini)
- faktor ayah (kelainan kromosom)
- penyakit autoimun (lupus),
- faktor janin.
Perdarahan pada trimester 2 juga dapat terjadi akibat kondisi:
- plasenta previa,
- solusio plasenta, dan
- persalinan dini.
Masalah-masalah ini memang lebih sering terjadi pada trimester ketiga, tetapi juga dapat terjadi pada akhir trimester kedua.
2. Ketuban pecah dini
Ketuban akan pecah ketika saatnya melahirkan, tetapi kalau pecah saat trimester 2, itu adalah ketuban pecah dini (KPD) dan bisa menyebabkan masalah serius.
Saat ibu hamil mengalami ini, bayi harus segera dokter keluarkan karena bayi tidak lagi memiliki perlindungan terhadap infeksi.
Kantung ketuban yang pecah pada trimester 2 dapat menjadi penyebab bayi lahir prematur.
Bayi yang lahir pusia 24-28 minggu kehamilan berisiko paling tinggi mengalami masalah medis jangka panjang yang serius, terutama penyakit paru-paru.
Penyebab ketuban pecah dini adalah melemahnya selaput kontraksi karena infeksi pada rahim.
3. Preeklampsia
Preeklampsia adalah masalah tekanan darah tinggi yang terjadi ketika kandungan memasuki usia kehamilan 20 minggu.
Tekanan darah tinggi preeklampsia yaitu ketika angka tensi mencapai 140/90 bahkan lebih saat hamil.
Seorang ibu hamil dapat mengalami preeklampsia meski tidak pernah memiliki riwayat hipertensi sebelumnya.
Pada kehamilan pertama, preeklamsia lebih mungkin terjadi selama trimester ketiga. Namun, beberapa ibu hamil mengalami preeklampsia sejak trimester kedua.
Pemeriksaan kehamilan selama hamil trimester 2
Saat fase trimester kedua, ibu hamil sudah bisa mengetahui jenis kelamin dan wujud janin lewat USG.
Pemeriksaan USG ini bisa ibu lakukan pada kehamilan usia 18 hingga 20 minggu.
Pemeriksaan ini bisa membantu mendeteksi kelainan bawaan janin yang biasanya terlihat pada usia kehamilan 18-24 minggu.
Pada trimester 2 kehamilan, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan kehamilan berikut ini:
- mengukur tekanan darah,
- memeriksa berat badan,
- skrining diabetes gestasional dengan tes darah,
- tes cacat lahir dan tes genetik lainnya, seperti tes amniocentesis.
Pemeriksaan USG pada trimester 2 juga bertujuan untuk memeriksa pertumbuhan, posisi bayi, dan memberikan tanggal perkiraan lahir.
Ibu juga kemungkinan sudah bisa merasakan gerakan janin dalam perut. Gerakan janin umumnya tidak akan terlalu terasa dan hanya sebentar saja.
Perubahan gairah seksual ibu saat hamil trimester 2
Saat kehamilan trimester pertama, mungkin kebanyakan ibu hamil mengalami penurunan gairah seksual.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar