backup og meta
Kategori

2

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Minum Jamu Rumput Fatimah Berisiko Memicu Keguguran

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 25/01/2023

Minum Jamu Rumput Fatimah Berisiko Memicu Keguguran

Jamu rumput fatimah adalah salah satu herbal yang dipercaya bisa merangsang persalinan. Dari generasi ke generasi, ibu hamil disarankan agar meminum air rendaman rumput fatimah guna mempercepat proses kelahiran. Namun, konsumsi rumput fatimah ternyata kerap dikaitkan dengan kasus keguguran.

Apakah tanaman herbal ini boleh dikonsumsi selama kehamilan? Apa saja efek samping dan bahaya jamu rumput fatimah bagi ibu hamil? Simak jawabannya dalam ulasan berikut.

Manfaat jamu rumput fatimah

efek samping jamu rumput fatimah

Berdasarkan sebuah studi dari Universiti Teknologi Malaysia, kacip fatimah atau Labisia pumila memiliki sejumlah manfaat untuk organ reproduksi wanita.

Secara turun-temurun, tanaman ini digunakan untuk mengembalikan vitalitas organ reproduksi setelah melahirkan.

Di samping itu, bahan ini juga mengandung fitoestrogen yang bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan dan mencegah osteoporosis pada wanita lansia.

Kacip fatimah juga dikenal sebagai ramuan untuk melancarkan proses kelahiran karena mengandung oksitosin yang dapat memicu kontraksi rahim.

Akan tetapi, sejumlah kasus keguguran dan kematian janin sering kali terkait dengan rumput fatimah. Konsumsi rumput fatimah juga bisa menimbulkan bahaya bagi ibu hamil.

Efek samping dan bahaya jamu rumput fatimah

Meski ada beragam manfaat rumput fatimah yang bisa Anda rasakan, sebaiknya tetap berhati-hatilah saat meminum ramuan ini, terutama bila sedang hamil.

Pasalnya, jamu rumput fatimah dapat memicu efek samping yang berbahaya seperti berikut.

1. Memicu keguguran

Air rendaman rumput fatimah dapat memicu keguguran pada ibu hamil. Hal ini karena rumput fatimah dapat meningkatkan kontraksi pada otot-otot rahim.

Oleh karena itu, Anda sebaiknya menghindari konsumsi tanaman herbal tersebut selama kehamilan, terutama pada trimester pertama.

2. Berisiko merusak hati dan ginjal

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sustainability Science and Management (2006), air rendaman rumput fatimah dapat merusak hati dan ginjal pada hewan uji coba.

Para peneliti menemukan bahwa efek samping dari jamu rumput fatimah ini berasal dari zat aktif yang bisa menimbulkan efek beracun sehingga memicu peradangan pada ginjal dan hati.

3. Dapat menyebabkan keracunan

Dikutip dari sebuah penelitian terbitan jurnal Frontiers in Pharmacology (2014), air rendaman rumput fatimah bisa menghasilkan zat metanol yang menyebabkan keracunan pada manusia.

Apabila menelan zat metanol, Anda bisa mengalami gejala berupa mual, muntah, sakit kepala, pandangan kabur, kebutaan, kejang, kerusakan pada saraf otak, dan kematian.

4. Risiko ketidakcocokan dengan obat lain

Saat hamil, Anda mungkin mengonsumsi vitamin dan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter. Nah, bisa jadi efek samping jamu rumput fatimah membuat tidak cocok dengan obat-obatan tersebut. 

Sayangnya, efek interaksi obat belum bisa dipastikan. Para peneliti masih terus melakukan studi untuk menemukan ada-tidaknya efek samping yang ringan hingga berat. 

Hati-hati mengonsumsi jamu rumput fatimah

bahaya rumput fatimah bagi ibu hamil

Meski sering dijadikan alternatif, Anda perlu berhati-hati saat mengonsumsi obat tradisional. Hal ini karena obat herbal yang dijual bebas belum tentu telah melalui proses uji yang terstandardisasi.

Standardisasi obat-obatan herbal memiliki tujuan sebagai berikut.

  • Mengetahui bahan aktif yang terkandung di dalam obat herbal dan keamanan obat untuk ibu hamil.
  • Menentukan dosis yang tepat untuk dikonsumsi, tidak berdasarkan perkiraan saja.
  • Mencari tahu efek samping bahan herbal yang digunakan, seperti ada-tidaknya risiko gangguan pada organ tubuh.
  • Mempelajari interaksi dengan obat-obatan lain sehingga jenis obat yang tidak boleh diminum bersamaan dengan jamu tersebut bisa diketahui.

Biasanya, obat-obatan tradisional yang dijual bebas ini diracik berdasarkan perkiraan saja sehingga efektivitas dan keamanannya masih diragukan.

Sebagian besar obat herbal yang beredar tergolong kategori jamu dan Obat Herbal Terstandar (OHT). Kedua jenis obat tradisional tersebu biasanya belum diuji klinis pada manusia.

Maka dari itu, sebaiknya Anda berhati-hati dalam menggunakan obat herbal, terlebih bila sedang hamil. Pasalnya, ibu hamil sangat rentan terhadap makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Bagaimana cara melancarkan persalinan yang aman?

Hingga saat ini penelitian terhadap rumput fatimah, terutama kaitannya dengan keguguran, masih terus berlanjut. Belum ditemukan pula efektivitasnya untuk mempercepat proses persalinan.

Oleh karena itu, bila ingin mempercepat pembukaan secara alami, lebih baik Anda melakukan proses induksi persalinan yang sudah terbukti aman, minim risiko, dan sesuai dengan saran dokter.

Cara yang terbukti aman untuk mempercepat persalinan adalah dengan induksi medis. Induksi persalinan biasanya dilakukan dengan pemberian obat. 

Anda akan menerima takaran obat yang tepat dan menggunakannya di bawah pengawasan ketat dari tim dokter kandungan.

Dengan begitu, risiko efek samping dan komplikasi bisa diperhitungkan sejak awal dan dikurangi sebaik mungkin demi keselamatan ibu dan bayi.

Kesimpulan

  • Rumput fatimah (Labisia pumila) memiliki segudang manfaat, tetapi konsumsinya tidak disarankan selama kehamilan.
  • Banyak ibu hamil menggunakan jamu rumput fatimah untuk merangsang kontraksi dan melancarkan proses persalinan bayinya.
  • Keracunan, kerusakan hati dan ginjal, hingga keguguran merupakan beberapa efek samping berbahaya dari jamu rumput fatimah untuk ibu hamil.
  • Untuk membantu melancarkan persalinan, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kandungan guna memperoleh solusi yang tepat dan aman.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 25/01/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan