backup og meta
Kategori

1

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Amankah Jika Ibu Hamil Pakai Krim Pereda Pegal?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 31/10/2022

    Amankah Jika Ibu Hamil Pakai Krim Pereda Pegal?

    Selain perut mual, ibu hamil juga kerap mengalami nyeri pada bagian tubuh, terutama bagian pinggang atau punggung bawah. Ini normal terjadi karena janin di rahim menyebabkan tekanan pada pinggul sehingga menimbulkan rasa nyeri dan mudah pegal. Konon katanya, kondisi ini bisa diatasi dengan krim pegal untuk ibu hamil. Sebenarnya, amankah penggunaan krim pegal untuk ibu hamil?

    Bolehkah krim pegal dipakai untuk ibu hamil?

    pakai balsem saat hamil

    Krim yang digunakan dalam dosis terapeutik untuk mengatasi nyeri atau pegal tampaknya relatif aman bagi ibu hamil.

    Meski begitu, untuk meminimalisir risiko pada janin, mulailah penggunaan krim pada dosis efektif terendah atau sedikit demi sedikit.

    Pada beberapa kasus, dokter mungkin akan meresepkan krim pereda pegal untuk ibu hamil, seperti acetaminophen, ibuprofen, atau aspirin.

    Acetaminophen dinilai paling aman untuk ibu hamil sehingga akan digunakan untuk pengobatan pertama. Namun, kebanyakan krim pegal mengandung aspirin.

    Umumnya, aspirin tidak dianjurkan untuk digunakan selama kehamilan kecuali Anda memiliki kondisi medis yang benar-benar harus ditangani dengan obat tersebut.

    Pasalnya, penggunaan aspirin dosis tinggi pada trimester pertama berisiko menimbulkan keguguran atau cacat pada janin.

    Kemudian, penggunaan krim pegal untuk ibu hamil yang mengandung aspirin dosis tinggi dalam jangka panjang selama kehamilan berisiko menyebabkan perdarahan otak pada bayi prematur.

    Selain itu, ada pula risiko mengganggu pembuluh darah yang ada pada jantung janin bila ibu hamil menggunakan krim pegal.

    Nah, terkait penggunaan salep pegal mana yang aman atau tidak untuk ibu hamil, sebenarnya bergantung dengan kondisi tubuh dan kehamilan itu sendiri.

    Jadi, sebelum mengoleskan salep pegal ke kulit untuk ibu hamil, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kandungan untuk mendapat penanganan yang tepat.

    Selain dengan krim, adakah cara lain untuk mengatasi pegal pada ibu hamil?

    gym ball untuk ibu hamil

    Ketika Anda hamil, penggunaan obat-obatan termasuk krim yang dioles tidak boleh dilakukan sembarangan.

    Pasalnya, dikhawatirkan kandungan obat-obatan bisa mengganggu perkembangan janin.

    Apalagi, jika kehamilan baru memasuki trimester pertama, organ janin sedang berkembang sehingga sangat rentan dengan beberapa obat.

    Sebenarnya, badan dan pinggang pegal selama kehamilan adalah hal yang wajar dan sering dikeluhkan oleh sejumlah wanita.

    Mengutip Baby Center, terdapat lebih dari 60% wanita hamil mengalami pegal atau nyeri punggung bagian bawah karena pertumbuhan rahim dan perubahan hormonal.

    Anda mungkin mengalami pegal-pegal pada awal kehamilan, tetapi kondisi tersebut bisa semakin memburuk pada usia kehamilan selanjutnya.

    Bahkan, rasa pegal mungkin saja bertahan sampai bayi Anda lahir dan baru menghilang dalam beberapa kemudian pasca melahirkan.

    Cara mengatasi pegal untuk ibu hamil ternyata tidak selalu menggunakan krim. Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan sendiri di rumah untuk atasi pegal saat hamil.

    1. Berlatih postur tubuh

    Saat bayi Anda tumbuh, maka beban pada tubuh akan berpusat ke depan. Hal itulah yang sering kali dapat menyebabkan pegal pada pinggang atau punggung pada ibu hamil.

    Selain menggunakan salep untuk ibu hamil, Anda harus mengimbangi dengan rajin berlatih postur tubuh untuk meredakan pegal.

    Jika harus berdiri lama saat hamil, jangan lupa untuk meluangkan waktu meluruskan atau istirahatkan kaki Anda.

    Selain itu, saat Anda duduk pastikan pilih kursi yang mampu menopang punggung atau meletakkan bantal kecil di belakang punggung bagian bawah.

    2. Kompres air hangat

    Rasa pegal yang dialami oleh ibu hamil sebenarnya bisa diringankan dengan menaruh kompres dari handuk yang sebelumnya direndam dengan air hangat.

    Kompres tersebut bisa diletakan pada bagian tubuh yang terasa pegal. Namun, pada beberapa kasus, nyeri tubuh bisa tidak bisa diatasi dengan mudah walaupun sudah menggunakan kompres.

    Jika begitu, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui pengobatan yang terbaik.

    3. Tidur dengan posisi miring

    Selama kehamilan, Anda disarankan untuk tidur dengan posisi miring bukan terlentang atau bertumpu pada punggung.

    Saat tidur miring, coba lakukan dengan menekuk satu atau kedua lutut untuk meredakan pegal.

    Anda juga dapat menggunakan bantal hamil atau penyangga di antara lutut yang tertekuk, di bawah perut, dan di belakang punggung.

    4. Akupunktur

    Beberapa penelitian yang dikutip dari Mayo Clinic, menunjukkan bahwa akupunktur dapat meredakan nyeri punggung selama kehamilan.

    Bahkan, teknik yang digunakan saat akupunktur diyakini mampu membuat beberapa wanita merasa rileks dan nyaman. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan.

    Nah, sebelum mengambil akupunktur untuk pengganti krim dalam meredakan pegal pada ibu hamil, diskusikan dahulu dengan dokter.

    Pastikan juga bila Anda telah memberi tahu chiropractor atau ahli akupunktur bahwa Anda sedang hamil.

    5. Hindari mengangkat beban berat

    Cobalah untuk tidak mengangkat apa pun yang cukup berat. Jika Anda harus mengangkat sesuatu yang berat, pastikan untuk mengangkatnya dengan benar.

    Sebelum mengangkat benda, tekuk lutut kaki Anda dulu, jongkok, kemudian angkat dengan kaki Anda, jangan langsung membungkuk.

    Kesimpulan

    Penggunaan obat selama kehamilan sebaiknya atas saran atau di bawah pemantauan dokter, termasuk bila ibu hamil ingin menggunakan krim untuk atasi pegal. Jika ibu hamil mengalami rasa pegal yang parah selama kehamilan atau berlangsung lebih dari dua minggu, segera periksakan diri ke dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 31/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan