backup og meta
Kategori

1

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Kenapa Gerakan Janin Berkurang di Usia Kehamilan 8 Bulan?

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 20/10/2022

    Kenapa Gerakan Janin Berkurang di Usia Kehamilan 8 Bulan?

    Gerakan janin yang teratur menandakan bahwa janin dalam kondisi sehat. Gerakannya dapat berupa tendangan atau putaran yang biasanya dirasakan oleh ibu ketika kehamilan memasuki usia 16 hingga 28 minggu. Namun, bagaimana jika janin jarang bergerak di usia 8 bulan kehamilan? Apa penyebabnya dan berbahayakah kondisi ini?

    Apakah berbahaya jika janin jarang bergerak di usia 8 bulan?

    tips menjaga kesehatan ibu hamil dengan pola hidup sehat

    Gerakan janin di dalam rahim tidak akan berkurang atau berhenti selama masa kehamilan yang normal, termasuk saat menjelang persalinan.

    Pemeriksaan ke dokter harus segera dilakukan jika pergerakan bayi berkurang atau bahkan berhenti setelah memasuki usia kehamilan 28 minggu.

    Artinya, jika janin jarang bergerak secara tiba-tiba di usia kehamilan 8 bulan atau 32 minggu, maka ibu perlu melakukan pemeriksaan secepatnya untuk memastikan kondisi janin di dalam rahim.

    Jangan tunggu hingga esok hari untuk melakukan pemeriksaan. Ini karena penurunan pergerakan janin bisa menandakan adanya gangguan kehamilan yang serius.

    Pada kondisi normal, saat memasuki usia 8 bulan atau 32 minggu kehamilan, bayi akan terus bergerak aktif.

    Namun, ibu mungkin akan merasa pola pergerakan janin yang selalu sama atau tidak ada perubahan.

    Ini karena frekuensi gerakan janin di dalam rahim sudah mencapai puncaknya dan tidak akan bertambah sering. Meski begitu, frekuensi tersebut bisa berbeda-beda pada setiap ibu.

    Jika pada bulan-bulan sebelumnya gerakan janin terasa semakin sering atau bertambah lama, sedangkan menjelang persalinan gerakan janin cenderung lebih stabil.

    Di usia 8 bulan kehamilan, bayi akan terus bergerak siang dan malam, biasanya bisa terus berlangsung selama 20—40 menit.

    Alasan kenapa janin jarang bergerak di usia 8 bulan kehamilan

    Walaupun seharusnya bayi tetap bergerak secara aktif setelah memasuki usia kehamilan 8 atau 9 bulan, pada beberapa kondisi, janin bisa terasa lebih jarang bergerak, termasuk saat menjelang persalinan.

    Sebuah studi pada jurnal BMC Pregnancy and Childbirth menjelaskan penyebabnya.

    Diketahui bahwa janin dapat terasa lebih jarang bergerak karena adanya perubahan gerakan bayi ketika kehamilan sudah melewati usia 30 minggu atau memasuki usia 8 bulan.

    Dibanding gerakan berputar, ibu hamil mungkin akan lebih sering merasakan gerakan menggeliat yang menimbulkan rasa geli.

    Terkadang, gerakan menendang tiba-tiba juga bisa terasa dan menimbulkan rasa tidak nyaman.

    Perubahan gerak tersebut terjadi karena tubuh bayi semakin sempurna dan ruang geraknya di dalam rahim semakin sempit.

    Dalam studi yang sama, peneliti yang mengamati gerakan bayi seminggu sebelum persalinan, menyimpulkan bahwa gerakan bayi tidak benar-benar berkurang melainkan hanya melambat.

    Sebanyak 40 ibu hamil melaporkan bahwa gerakan bayi memang terasa lebih lambat, tetapi juga menjadi lebih kuat.

    Beberapa ibu juga merasakan gerakan yang cukup besar ketika seluruh tubuh bayi mulai bergerak bersamaan.

    Selain itu, ada juga beberapa faktor yang menyebabkan seorang ibu kesulitan merasakan gerakan janin menjelang persalinan.

    Hal ini bisa membuat ibu menganggap bahwa gerakan janin akan berkurang, padahal tidak demikian.

    Faktor-faktor tersebut meliputi berikut ini.

    • Volume cairan ketuban yang tidak sesuai.
    • Adanya plasenta anterior (plasenta yang menempel di sisi depan rahim).
    • Sang ibu punya kebiasaan merokok dan kelebihan berat badan.
    • Nuliparitas, yakni wanita yang belum pernah melahirkan sebelumnya.

    Memahami gerakan janin dalam kandungan

    lapatinib untuk ibu hamil aman?

    Janin yang sehat dan berkembang dapat ditandai dengan gerakan yang aktif di dalam perut selama masa kehamilan.

    Pada awalnya, ibu mungkin kesulitan untuk membedakan apakah itu gerakan janin atau kondisi perut ibu, seperti kembung atau pergerakan usus.

    Sementara itu, pada akhir masa kehamilan atau trimester 3, gerakan janin juga bisa sulit dibedakan dari kontraksi yang akan terjadi menjelang persalinan.

    Namun, seiring berjalannya waktu hingga tiba waktu persalinan, berbagai gerakan janin yang ibu rasakan umumnya akan menjadi lebih khas sehingga ibu bisa lebih mudah membedakannya.

    Pergerakan yang ibu rasakan dapat berbeda-beda, tergantug dari usia kehamilan dan tingkat perkembangan janin.

    Agar lebih mudah mengenali gerakan janin di dalam rahim, ibu bisa pahami ciri-cirinya, yang meliputi berikut ini.

    • Pada kehamilan usia 12 minggu, bayi mulai bergerak. Namun, ibu tidak akan merasakan apa pun karena ukuran bayi masih sangat kecil.
    • Pada kehamilan usia 16 minggu, ibu mulai merasakan gerakan kecil di dalam perut.
    • Pada kehamilan usia 20 minggu, ibu bisa merasakan gerakan yang lebih aktif dan cepat.
    • Pada kehamilan usia 28 minggu, bayi sudah membuat gerakan tertentu seperti menendang dan memukul.
    • Pada kehamilan usia 36 minggu, ukuran bayi semakin besar dan memenuhi rahim, sehingga pergerakan mungkin akan terasa sedikit berkurang.

    Meski bisa terjadi secara normal, ibu perlu curiga jika bayi kurang aktif bergerak dalam kandungan selama masa kehamilan.

    Sebab bisa jadi, hal ini menandakan adanya masalah pada bayi di dalam kandungan, seperti bayi gagal berkembang atau bayi lahir mati (stillbirth).

    Oleh karena itu, pemeriksaan ke dokter sebaiknya segera dilakukan saat timbul rasa khawatir terkait pergerakan janin di dalam rahim, termasuk saat janin jarang atau berhenti bergerak.

    Cara mengetahui kondisi kesehatan janin melalui gerakan

    Untuk mengetahui kesehatan janin melalui gerakannya, ibu bisa buat jurnal khusus untuk mencatat frekuensi pergerakan bayi.

    Catat seberapa sering bayi melakukan gerakan dan gerakan apa saja yang Anda rasakan.

    Hal ini dapat membantu mendeteksi bila janin terasa jarang bergerak, termasuk usia 8 bulan maupun menjelang persalinan.

    Selanjutnya, konsultasikan hal tersebut dokter kandungan. Jika Anda merasakan perubahan yang tidak normal, jangan tunda untuk memeriksakannya.

    Jika dokter menilai bahwa jumlah gerakan janin memang rendah menjelang persalinan, ibu mungkin perlu menjalani serangkaian tes.

    Salah satunya, yaitu tes non-stres (NST). Tes ini dilakukan untuk mengevaluasi detak jantung bayi yang berhubungan dengan aktivitas bayi di rahim.

    Selain memerhatikan kesehatan janin, ibu juga perlu mulai mencari tahu berbagai hal seputar persiapan persalinan agar bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 20/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan