Perlu Anda Ketahui
Gejala baby blues pada masa kehamilan atau depresi antepartum bisa lebih parah dan berlangsung cukup lama. Kondisi ini sebaiknya tidak disepelekan.
Mengapa baby blues dapat terjadi saat hamil?
Menurut American Pregnancy Association, penyebab baby blues tidak diketahui secara pasti.
Namun, ahli kesehatan percaya bahwa kondisi ini erat kaitannya dengan perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan dan setelah melahirkan.
Selama hamil, hormon estrogen dan progesteron akan meningkat jumlahnya. Akan tetapi, kadarnya akan menurun setelah bayi dilahirkan.
Naik dan turunnya hormon ini kemungkinan besar memengaruhi proses kimia di otak sehingga bisa memicu depresi.
Baby blues setelah melahirkan juga bisa dipicu oleh perubahan fisik ibu hamil serta kelelahan dan kurang tidur karena merawat bayi yang baru lahir.
Siapa saja yang berisiko mengalami kondisi ini?
Baby blues sebelum melahirkan bisa terjadi pada wanita yang baru pertama kali merasakan kehamilan.
Kehamilan pertama ini bisa memicu perasaan takut dan cemas berlebihan terhadap proses persalinan yang akan dihadapi nanti.
Meski begitu, wanita yang memiliki pengalaman traumatis pada kehamilan dan persalinan sebelumnya juga berisiko mengalami kondisi yang sama.
Selain itu, beberapa faktor lainnya juga bisa meningkatkan risiko baby blues sebelum melahirkan. Berikut adalah faktor-faktor risiko yang dimaksud.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar