Keguguran pada trimester kedua, biasanya disebabkan oleh:
1. Kondisi kesehatan ibu
Ibu yang menderita penyakit saat hamil, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, lupus, penyakit ginjal, dan masalah pada kelenjar tiroid, mempunyai kemungkinan mengalami risiko keguguran lebih tinggi. Ibu yang mempunyai penyakit sindrom ovarium polikistik (PCOS) juga dikaitkan dengan risiko keguguran yang lebih tinggi, namun masih belum jelas bagaimana hal ini bisa terjadi.
2. Penyakit infeksi
Seperti rubella, cytomegalovirus, bacterial vaginosis, HIV, chlamydia, gonorea, sifilis, dan malaria, juga dapat meningkatkan risiko keguguran pada ibu hamil. Infeksi ini dapat menyebabkan kantung ketuban pecah sebelum waktunya atau juga dapat menyebabkan pembukaan leher rahim yang terlalu cepat.
3. Keracunan makanan
Disebabkan karena mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri atau mikroba lainnya. Misalnya, bakteri listeria yang dapat ditemukan pada produk susu yang tidak dipasteurisasi, parasit toxoplasma yang dapat diperoleh dari konsumsi daging mentah atau setengah matang (biasanya domba dan babi), dan bakteri salmonella yang dapat ditemukan pada telur mentah atau setengah matang.
4. Struktur rahim
Masalah dan kelainan pada bentuk rahim dapat menyebabkan keguguran. Selain itu, adanya pertumbuhan fibroid (non-kanker) dalam rahim juga dapat membahayakan perkembangan janin.
5. Melemahnya leher rahim
Otot leher rahim yang terlalu lemah dapat mengakibatkan leher rahim membuka terlalu cepat, sehingga dapat mengakibatkan keguguran. Hal ini juga biasa dikenal dengan nama inkompetensi serviks.
Apa saja faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko keguguran?
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar