backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Risiko Kanker Paru yang Terjadi Akibat Merokok

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Risiko Kanker Paru yang Terjadi Akibat Merokok

    Kanker paru merupakan jenis kanker yang paling mematikan di Indonesia, menurut WHO. Kebiasaan meroko merupakan salah satu penyebab dari kanker paru. Meski begitu, orang yang sering berada di dekat perokok juga bisa menyebabkan kondisi. Lalu, bagaimana sebenarnya risiko kanker paru akibat merokok ? Simak penjelasannya berikut ini. 

    Alasan merokok menjadi penyebab utama kanker paru-paru

    Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kanker paru-paru utamanya terjadi akibat merokok. Bahkan, hampir 80% kematian akibat kanker paru terjadi karena pasien memiliki kebiasaan tak sehat ini.

    Saat Anda menghirup asap rokok, Anda juga menghirup zat-zat yang terkandung di dalam rokok. Begitu asap rokok terhirup ke dalam tubuh, perubahan pada jaringan paru akan terjadi dalam waktu singkat.

    Pada awalnya, tubuh masih bisa memperbaiki kerusakan yang terjadi pada paru-paru. Namun, jika paru kerap kali mengalami hal serupa akibat aktivitas merokok terus dilakukan, kerusakan pada sel yang melapisi paru-paru pun tak terhindarkan.

    Tak hanya itu, kerusakan tersebut menyebabkan sel menjadi abnormal dan cepat atau lambat kanker akan terbentuk. Begitulah proses terjadinya kanker paru-paru akibat asap rokok yang perlu Anda ketahui.

    Oleh sebab itu, jika Anda mulai merasakan gejala kanker paru, segera konsultasikan kondisi kesehatan kepada dokter. Jika Anda memang didiagnosis mengalami kondisi ini akibat merokok, dokter dapat segera memberikan pengobatan kanker paru.

    Perokok pasif juga berpotensi mengalami kanker paru

    Selain perokok aktif, yaitu orang yang melakukan aktivitas merokok, perokok pasif juga memiliki potensi yang sama besarnya dalam mengalami kanker paru-paru akibat merokok. Perokok pasif adalah orang yang tidak melakukan aktivitas merokok tapi sering kali menghirup asap rokok karena orang di sekitarnya merokok.

    Biasanya, Anda akan terpapar asap rokok dan menjadi perokok pasif bila Anda tinggal satu rumah dengan perokok aktif atau di lingkungan tempat Anda bekerja banyak yang berlaku sebagai perokok aktif.

    Selain itu, Anda juga bisa terpapar asap rokok saat berada di tempat makan atau tempat umum lainnya. Masalahnya, asap rokok yang terhirup oleh perokok pasif sama banyaknya dengan asap yang dihirup oleh perokok aktif.

    Oleh sebab itu, salah satu cara mencegah terjadinya kanker paru adalah berhenti merokok. Selain mengurangi risiko kanker paru terhadap diri sendiri, Anda juga bisa membantu mengurangi risiko kanker paru terhadap orang di sekitar.

    Risiko kanker paru menurun setelah berhenti merokok

    Segera setelah berhenti, akan ada banyak manfaat positif berhenti merokok pada tubuh Anda. Salah satunya adalah peningkatan fungsi paru-paru.  Anda tidak akan lagi merasa sakit saat bernapas dalam-dalam.

    Jika sebelumnya risiko Anda mengalami kanker paru akibat merokok cukup tinggi, risiko tersebut akan perlahan-lahan menurun setelah Anda berhenti melakukan aktivitas yang tidak menyehatkan tersebut.

    Dibutuhkan sekitar 10 tahun tanpa rokok untuk membantu menurunkan risiko kanker paru-paru sebesar 50 persen. Bahkan, jika Anda berhasil untuk berhenti merokok hingga 15 tahun, risiko Anda untuk terserang kanker paru-paru hampir serendah orang yang tidak pernah merokok dan tidak menghirup asapnya.

    Selain itu, berbagai risiko penyakit lain juga akan ikut menurun setelah Anda berhenti merokok dua hingga tiga tahun.

    Namun, bukan berarti Anda akan sepenuhnya terbebas dari risiko mengalami kanker paru akibat merokok. Ingatlah bahwa berhenti merokok hanya membantu menurunkan risikonya.

    Hal ini disebabkan, meski sudah berhenti merokok sejak lama, tubuh Anda sudah terlanjur terpapar asap rokok dalam waktu lama. Dengan begitu, efek racun rokok tetap berkembang di dalam tubuh Anda.

    Tetap saja Anda tidak disarankan untuk melanjutkan aktivitas yang dapat memberikan pengaruh buruk pada kesehatan tubuh tersebut. Justru, segeralah berhenti menganut gaya hidup yang tak sehat ini. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk cara berhenti merokok yang tepat untuk Anda.

    Selain itu, lakukan deteksi dini terhadap kanker paru. Hal ini juga bisa dilakukan sebagai upaya pencegahan terhadap kanker paru.

    Apabila Anda sudah terlanjur mengalami penyakit ini akibat merokok, segera terapkan pola hidup sehat sebagai pengobatan alami terhadap kanker paru.

    Dokter juga akan membantu Anda menjalani pengobatan yang diberikan berdasarkan tahapan stadium kanker paru yang Anda jalani.

    Konsultasikan dengan dokter onkologi untuk mengetahui informasi lebih lanjut. Cari dokter onkologi terdekat dan tepercaya serta booking layanannya via Hello Sehat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan