backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Masalah Kesehatan Akibat Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 08/02/2021

    Masalah Kesehatan Akibat Kolesterol Tinggi, Apa Saja?

    Kolesterol merupakan salah satu zat lemak yang dibutuhkan oleh tubuh. Namun, apabila jumlahnya terlalu banyak di dalam darah, Anda bisa mengalami kolesterol tinggi. Kondisi ini bisa menyebabkan berbagai penyakit lain yang lebih parah lagi jika tidak segera ditangani. Lalu, apa saja penyakit yang mungkin Anda alami akibat kolesterol tinggi? Simak berbagai penyakit yang bisa menjadi komplikasi dari kolesterol berikut ini.

    Berbagai penyakit yang mungkin terjadi akibat kolesterol tinggi

    Jumlah kolesterol yang terlalu tinggi di dalam darah memang tidak baik untuk kesehatan. Berikut adalah masalah kesehatan lain yang mungkin timbul akibat kolesterol yang terlalu tinggi, misalnya:

    1. Nyeri dada (angina)

    Salah satu kondisi yang mungkin Anda alami akibat kolesterol tinggi adalah rasa nyeri di dada atau biasa disebut angina. Nyeri di dada umumnya terjadi karena otot jantung tidak mendapatkan asupan darah kaya oksigen sesuai dengan kebutuhannya.

    Hal tersebut mungkin terjadi akibat kadar kolesterol yang terlalu tinggi dalam darah menumpuk pada pembuluh arteri membentuk plak. Plak-plak tersebut menyumbat aliran darah yang kaya akan oksigen menuju jantung. Itu sebabnya darah tidak bisa mencapai jantung dan menyebabkan rasa nyeri di dada.

    Sering kali, saat merasakan nyeri di dada akibat penumpukan plak pada pembuluh arteri, Anda mungkin juga mengalami berbagai gejala dari penyakit jantung koroner lainnya.

    2. Penyakit jantung koroner

    Menurut National, Heart, Lung, and Blood Institute salah satu komplikasi yang mungkin terjadi akibat kolesterol tinggi adalah penyakit jantung koroner. Salah satu gejala dari penyakit ini adalah nyeri dada, kondisi lain yang juga menjadi komplikasi kolesterol.

    Kondisi ini terjadi karena adanya penumpukan plak yang terbentuk dari kadar kolesterol berlebih dalam darah. Plak-plak tersebut menumpuk pada pembuluh arteri koroner, sehingga menghambat aliran darah kaya oksigen menuju jantung.

    Saat otot jantung tidak mendapatkan asupan darah sesuai kebutuhannya, maka jantung tidak bisa berfungsi secara normal. Sayangnya, sering kali kondisi ini tidak menimbulkan gejala apapun, hingga Anda merasakan gejala yang sudah cukup parah seperti nyeri dada, serangan jantung, atau henti jantung mendadak.

    Biasanya, saat mengalami kondisi ini, dokter akan menyarankan Anda mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Sebagai contoh, melakukan olahraga yang baik untuk jantung, mempraktikkan pola makan sehat untuk jantung, dan berbagai cara untuk melakukan pencegahan terhadap berbagai penyakit jantung lainnya.

    3. Penyakit arteri karotis (carotid artery disease)

    Setiap individu memiliki dua pembuluh arteri karotis yang terletak di bagian belakang leher. Kedua pembuluh arteri ini merupakan jalan darah menuju ke otak. Sayangnya, kadar kolesterol yang terlalu tinggi dapat menjadi penyebab munculnya penyakit arteri karotis.

    Ya, kondisi ini termasuk satu dari beberapa penyakit yang bisa menjadi komplikasi kolesterol. Pasalnya, penumpukan plak pada pembuluh arteri karotis bisa terjadi akibat kolesterol yang terlalu tinggi dalam darah.

    Sama halnya dengan penumpukan plak pada arteri koroner, penumpukan pada arteri karotis juga bisa menyumbat aliran darah kaya oksigen menuju otak, wajah, kulit kepala, dan juga leher. Tentu saja kondisi ini tergolong serius karena dapat menjadi penyebab stroke.

    Stroke bisa terjadi jika aliran darah menuju otak terhambat. Jika kondisi ini berlangsung lebih dari beberapa menit saja, sel-sel di dalam otak akan perlahan mati. Kondisi ini menyebabkan beberapa bagian tubuh yang dikontrol oleh sel-sel pada otak.

    Jika stroke telah terjadi, kerusakan otak secara permanen mungkin terjadi, hingga mengganggu kemampuan melihat dan berbicara. Pada kasus yang sudah parah, pasien stroke mungkin tidak bisa bergerak dan mengalami kematian.

    4. Penyakit arteri perifer (peripheral artery disease)

    Penyakit arteri perifer juga bisa terjadi akibat kolesterol tinggi. Sama halnya dengan penyakit arteri lainnya, arteri perifer mungkin terjadi karena adanya penumpukan plak di pembuluh arteri perifer. Hal ini menyebabkan terjadi sumbatan yang menghambat aliran darah menuju kepala, organ tubuh, dan juga anggota badan lainnya.

    Sumbatan ini terjadi karena pembuluh darah arteri yang menyempit karena ada tumpukan plak pada pembuluh darah arteri. Hal ini tentu membatasi aliran darah yang kaya akan oksigen ke organ tubuh dan bagian tubuh lainnya.

    Umumnya, penyakit arteri perifer memengaruhi pembuluh arteri pada kaki. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan kondisi ini menyebabkan masalah pada aliran darah menuju lengan, ginjal, dan juga perut.

    Tentu saja Anda tidak boleh menyepelekan kondisi yang terjadi akibat kolesterol tinggi yang satu ini. Pasalnya, penyakit arteri perifer sering kali luput dari perhatian. Bahkan, tidak jarang orang yang salah mengartikan gejala arteri perifer sebagai kondisi yang lain.

    Belum lagi, para ahli medis juga tidak sedikit yang luput dan tidak berhasil mendiagnosis kondisi ini. Padahal, pasien yang mengalami kondisi yang terjadi akibat kolesterol tinggi ini memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan stroke.

    Jika penyakit arteri perifer dibiarkan dan tidak segera ditangani dengan pengobatan, pasien yang mengalaminya mungkin harus menjalani amputasi.

    5. Serangan jantung

    Salah satu faktor risiko yang bisa menjadi penyebab serangan jantung adalah kadar kolesterol tinggi. Saat kadar kolesterol tinggi, kolesterol akan membentuk plak dan menumpuk pada pembuluh darah arteri. Penumpukan tersebut menyebabkan aliran darah menuju jantung menjadi terhambat dan menyebabkan penyakit jantung koroner (PJK).

    Jika PJK tidak segera ditangani dengan baik, pasien akan mengalami serangan jantung. Saat serangan jantung terjadi, bagian jantung yang tidak mendapat asupan darah perlahan akan mati. Masalahnya, kolesterol tinggi memiliki gejala khusus. Gejala kolesterol tinggi baru akan muncul jika pasien telah mengalami komplikasi, salah satu contohnya adalah gejala serangan jantung.

    Maka itu, sebelum mengalami berbagai masalah kesehatan akibat kolesterol tinggi, Anda disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan kadar kolesterol. Dengan begitu, Anda bisa lebih mudah mengontrol kadar kolesterol di dalam darah dan menjaga kolesterol tetap normal.

    6. Stroke

    Salah satu masalah kesehatan akibat kolesterol tinggi yang mungkin terjadi adalah stroke. Masalah kesehatan yang satu ini terjadi saat aliran darah menuju ke otak tersumbat. Tentu saja otak tidak bisa menerima sejumlah darah kaya oksigen sesuai dengan kebutuhannya.

    Penyumbatan tersebut bisa terjadi jika kadar kolesterol yang berlebih membentuk plak dan menumpuk pada pembuluh darah arteri karotis. Ya, masalah lain seperti penyakit arteri karotis juga bisa menjadi penyebab stroke terjadi.

    Tanpa oksigen dan nutrisi yang dibutuhkannya, sel-sel yang terdapat pada otak akan mati dalam hitungan menit saja. Kondisi ini tergolong serius, karena jika tidak mendapatkan penanganan segera, masalah kesehatan yang dapat terjadi akibat kolesterol tinggi ini dapat menyebabkan kerusakan otak secara permanen, disabilitas, hingga kematian.

    Gejala stroke bisa beraneka ragamnya, mulai dari gejala ringan hingga kelumpuhan atau mati rasa pada salah satu sisi tubuh dan wajah. Gejala lainnya termasuk sakit kepala yang parah, kelemahan, serta tidak mampu melihat dan berbicara seperti biasa.

    7. Henti jantung mendadak (sudden cardiac arrest)

    Ada pula masalah kesehatan yang juga bisa terjadi akibat kolesterol tinggi, salah satunya adalah henti jantung mendadak. Saat mengalami kondisi ini, jantung berhenti berdetak secara mendadak. Jika hal ini terjadi, darah akan berhenti mengalir ke otak dan seluruh organ vital.

    Salah satu penyebab henti jantung mendadak adalah penyakit jantung koroner (PJK). Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyakit jantung koroner dapat terjadi jika terjadi penumpukan plak yang menyumbat pembuluh arteri. Hal ini menyebabkan aliran darah kaya oksigen tidak dapat mencapai jantung.

    Penyumbatan ini terjadi karena kadar kolesterol di dalam darah terlalu tinggi. Kolesterol yang berlebih akan membentuk plak-plak yang nantinya menumpuk di pembuluh darah arteri. Jika penyakit jantung koroner dibiarkan dan tidak segera diatasi, pasien dapat mengalami serangan jantung. Kondisi ini bila tidak segera diatasi dapat berkembang menjadi henti jantung mendadak yang berujung pada kematian.

    Oleh sebab itu, jika Anda ingin mencegah berbagai masalah kesehatan yang terjadi akibat kolesterol tinggi, sebaiknya rutinlah memeriksakan kadar kolesterol, setidaknya lima tahun sekali.

    Untuk Anda yang telah mencapai usia lanjut usia, disarankan untuk rutin memeriksakan kadar kolesterol dua tahun sekali. Hal ini membantu Anda mengontrol berbagai penyebab dan faktor risiko yang dapat menyebabkan kadar kolesterol tinggi di dalam darah.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 08/02/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan