backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

5

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Infeksi Telinga pada Bayi

Ditinjau secara medis oleh dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A · Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 04/09/2023

Infeksi Telinga pada Bayi

Pernahkah melihat bayi rewel sepanjang hari dan tampak merasa tidak nyaman dengan telinganya? Hal ini kemungkinan besar menunjukkan ada masalah infeksi pada telinga bayi.

Meski umum terjadi dan biasanya ringan, infeksi yang dibiarkan bisa memengaruhi fungsi pendengaran buah hati Anda. Cari tahu berbagai fakta seputar masalah kesehatan ini pada ulasan berikut.

Apa itu infeksi telinga pada bayi?

tanda infeksi telinga pada bayi

Infeksi telinga adalah kondisi peradangan pada bagian tengah telinga atau disebut dengan middle ear infection.

Salah satu penyakit infeksi telinga yang biasanya dikenal adalah otitis media. Singkatnya, infeksi telinga ini dapat dialami bayi dan anak dengan gejala yang serupa.

Penyakit infeksi telinga kerap menimbulkan peradangan dan sumbatan cairan sehingga membuat gendang telinga menjadi bengkak dan tampak kemerahan.

Sebenarnya, infeksi telinga bisa terjadi pada siapa pun mulai dari orangtua hingga bayi.

Akan tetapi, melansir dari National Institute on Deafness and Other Communication Disorder (NIDCD), anak-anak (termasuk bayi) lebih sering mengalaminya ketimbang orang dewasa.

Komplikasi infeksi telinga

Adanya infeksi berulang yang merusak gendang telinga karena akumulasi cairan terus menerus dapat memengaruhi getaran di gendang telinga dan menimbulkan gangguan pendengaran.
Jika tak diobati, gangguan pendengaran dapat mengganggu perkembangan bahasa bayi hingga menimbulkan keterlambatan bicara. Hal ini dapat memengaruhi prestasi anak di sekolah.

Apa penyebab infeksi telinga pada bayi?

Penyebab infeksi telinga, termasuk pada bayi dan anak-anak, adalah virus, bakteri, atau keduanya yang menginfeksi telinga.

Paparan virus atau bakteri ini menyebabkan penumpukan cairan di bagian belakang gendang telinga sehingga timbul berbagai gejala.

Mengutip dari Baby Centre, infeksi telinga dari virus, bakteri, maupun keduanya pada bayi dan anak dapat terjadi saat pilek.

Kuman yang menginfeksi saluran pernapasan ini bisa masuk ke telinga melalui tuba Eustachius, yaitu saluran yang menghubungkan bagian atas tenggorokan ke telinga tengah.

Adapun pada bayi dan anak, bentuk tuba Eustachiusnya lebih pendek, lebih lebar, dan lebih horizontal daripada orang dewasa.

Itu sebabnya, lendir dari tenggorokan yang mengandung bakteri dapat lewat dengan mudah dan mencapai telinga tengah, hingga lebih mungkin menimbulkan infeksi telinga.

Apa gejala infeksi telinga pada bayi?

Pada umumnya, infeksi telinga bisa menimbulkan sejumlah gejala, seperti berikut ini.

  • Sakit telinga.
  • Iritasi dan gatal di dalam dan sekitar telinga.
  • Kesulitan mendengar.
  • Perasaan seperti tertekan di dalam telinga.
  • Cairan keluar dari telinga.
  • Kulit bersisik di dalam dan sekitar telinga.

Namun pada bayi, tanda infeksi telinga bisa sulit dikenali karena mereka tidak dapat mengatakan apa yang mereka rasakan.

Sebagai orangtua, Anda perlu mengenali tanda apa saja pada bayi dan anak bila mengalami infeksi telinga.

Berbagai tanda dan gejala infeksi telinga pada si Kecil yang bisa diperhatikan yakni sebagai berikut.

1. Demam

Sangat umum jika penyakit infeksi pada anak dan bayi menimbulkan demam. Suhu tubuh yang tinggi dapat mempersulit bakteri dan virus penyebab infeksi untuk bertahan hidup.

Saat infeksi telinga terjadi, anak akan mengalami demam yang cukup tinggi, yaitu sekitar 38 derajat Celsius.

2. Menarik-narik telinga

Kebiasaan menarik-narik telinga yang mungkin beberapa waktu belakangan dilakukan bayi dan anak bisa disebabkan oleh berbagai alasan. Salah satunya karena infeksi telinga.

Ini biasanya dilakukan karena bayi dan anak merasa nyeri, sakit, atau tidak nyaman pada salah satu maupun kedua telinganya.

3. Nafsu makan berkurang

Nyeri pada telinga bayi yang terjadi karena infeksi telinga bisa membuat mengisap, mengunyah, dan menelan terasa menyakitkan.

Kondisi ini bisa membuat bayi enggan makan atau menyusui. Rasa sakitnya juga bisa membuat bayi menarik puting atau botol susu di tengah proses menyusuinya.

4. Kesulitan tidur

Membaringkan tubuh ke samping tepatnya pada bagian telinga yang terinfeksi menyebabkan adanya tekanan pada telinga tengah.

Kondisi ini membuat rasa nyeri pada telinga lebih menyakitkan. Ini akan membuat anak menjadi susah untuk tidur karena posisi tidurnya lebih terbatas.

5. Rewel dan menangis

Jika bayi menangis tak biasa, misalnya seperti merengek atau terus menerus tak berhenti, ini bisa menjadi tanda bahwa ia sedang kesakitan.

Inilah mengapa bayi umumnya menjadi rewel dan menangis saat ia mengalami infeksi telinga.

6. Kesulitan mendengar dan menjaga keseimbangan

Saat infeksi terjadi dan lendir menumpuk, pendengaran si Kecil bisa terganggu. Ini sebabnya infeksi telinga pada bayi dan anak membuatnya tidak responsif terhadap suara.

Kemudian, telinga bagian tengah yang bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan tubuh juga terganggu fungsinya. Akibatnya, keseimbangan si Kecil menjadi terganggu.

Kondisi ini akan membuat anak berjalan goyah atau sulit mempertahankan posisi tubuhnya dengan benar.

7. Keluar cairan dari telinga

Tanda infeksi telinga pada bayi lainnya, yaitu keluar cairan dari telinga. Keluarnya cairan terjadi secara alami untuk membantu meredakan tekanan yang menumpuk di telinga akibat infeksi.

Cairan yang keluar umumnya tidak berbau, tetapi dapat berkembang menjadi bau busuk pada telinga bayi.

Namun, bila cairan yang keluar dari telinga berwarna kekuningan atau seperti nanah, ini bisa jadi tanda bahwa si Kecil mengalami gendang telinga berlubang.

Bagaimana cara mengatasi infeksi telinga pada bayi?

obat tetes telinga anak

Sebagian besar kasus infeksi telinga pada bayi dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Meski begitu, perawatan rumahan berikut dapat membantu mengurangi gejala.

1. Kompres hangat

Untuk mengurangi nyeri, Anda dapat melakukan kompres hangat pada telinga bayi dan anak. Lakukan cara ini kurang lebih selama 10—15 menit.

2. Pemberian paracetamol

Jika bayi Anda berusia enam bulan atau lebih, Anda dapat memberikan acetaminophen (paracetamol) untuk mengurangi nyeri.

Akan tetapi, tetap ikuti instruksi yang diberikan oleh dokter dan baca intruksi mengenai pemberiannya.

3. Berikan bayi minum yang cukup

Berikan bayi minum yang cukup agar menelan yang dapat membantu drainase cairan yang berada di tuba Eustachius.

Jika bayi Anda masih menyusui, memberikan ASI tambahan juga bisa membantunya.

4. Angkat kepala bayi

Ketika bayi tidur, pastikan kepala bayi terangkat dengan menggunakan bantal. Hal ini dapat membantu mengurangi kelebihan cairan pada saluran tuba Eustachius.

Kapan harus ke dokter?

Jika cara di atas tak cukup meredakan gejala, pengobatan medis sangat dianjurkan. Oleh karena itu, ketika gejala infeksi telinga terjadi pada bayi dan anak, sebaiknya segera periksakan ke dokter.

Anda juga perlu bawa si Kecil ke dokter jika mengalami kondisi berikut.

  • Si Kecil terlihat tidak baik, misal seperti kesakitan atau mengalami demam tinggi atau muntah.
  • Gejala atau rasa sakit belum membaik setelah 1—2 hari.
  • Sering mengalami infeksi telinga.
  • Muncul kemerahan, bengkak, dan rasa nyeri di belakang telinga.
  • Keluar cairan dari telinga.
  • Mengalami gangguan pendengaran.
  • Usia bayi Anda di bawah 3 bulan.
  • Bayi Anda memiliki kondisi medis lain.

Umumnya, dokter akan memberikan obat berupa antibiotik jika diperlukan.

Jika infeksi terus berlanjut, perlu dilakukan tindakan operasi berupa pemasangan pipa ventilasi (ventilation tube) di gendang telinga.

Pengobatan ini dilakukan untuk mengeluarkan cairan telinga yang terperangkap dan melancarkan aliran udara.

Konsultasikan kepada dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat sesuai kondisi si Kecil.

Cara mencegah infeksi telinga pada bayi

  • Menyusui ASI.
  • Pastikan posisi bayi Anda duduk ketika sedang minum susu.
  • Cegah terjadinya pilek pada bayi Anda.
  • Hindari bayi dari alergi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi telinga.
  • Jauhkan bayi dari paparan asap rokok.
  • Berikan imunisasi atau vaksin flu dan pneumococcal.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A

Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 04/09/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan