backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

Mengenal Penyakit Urologi dan Cara Mencegahnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 26/11/2020

    Mengenal Penyakit Urologi dan Cara Mencegahnya

    Masalah kesehatan seperti sakit ginjal, gangguan prostat, dan kandung kemih adalah penyakit urologi. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, terlepas dari usia dan jenis kelamin penderitanya. Yuk, kenali apa itu urologi dan bagaimana cara mencegah penyakit ini.

    Apa itu urologi?

    batu saluran kemih batu ginjal

    Urologi adalah ilmu kedokteran tentang saluran kemih, termasuk penyakit yang dapat dapat memengaruhi organ tersebut. Saluran kencing adalah bagian dari sistem kemih yang berfungsi sebagai penyaring dan membawa urine keluar dari tubuh. 

    Masalah kesehatan ini dapat terjadi pada siapa saja, baik pada pria maupun wanita, termasuk anak-anak hingga orang dewasa. Oleh sebab itu, urologi menjadi area kesehatan yang cukup penting. 

    Gangguan pada sistem saluran kemih biasanya akan ditangani oleh dokter spesialis urologi (urologis). Dokter spesialis ini umumnya akan memeriksa penyakit seputar, ginjal, ureter, kelenjar adrenal, hingga uretra. 

    Jika masalah urologi dialami oleh pria, dokter juga akan memeriksa kondisi kesehatan organ reproduksi mereka, mulai dari testis hingga penis. 

    Selain itu, urologis juga menangani masalah kesehatan pria lainnya, seperti pembesaran dan kanker prostat, batu ginjal, hingga inkontinensia. 

    Sementara itu, wanita yang mengalami masalah urologi nantinya akan ditangani oleh urologis dan konsultasi dokter kebidanan. Pada beberapa kasus, masalah urologi juga membutuhkan ahli endokrin ketika kondisi yang terjadi sampai mengganggu sistem hormon.

    Urologis, Dokter Spesialis yang Menangani Masalah Urologi

    Jenis penyakit urologi

    glomerulonefritis

    Saluran kemih adalah bagian dari organ yang berkaitan dengan urologi. Saluran ini berfungsi mengeluarkan urine dan terdiri dari ginjal, ureter, dan kandung kemih.

    Berikut ini beberapa penyakit dan kondisi yang berkaitan dengan urologi yang perlu Anda ketahui. 

    1. Penyakit ginjal

    Penyakit ginjal adalah bagian dari masalah yang berkaitan dengan urologi. Ginjal merupakan dua organ berbentuk kacang yang berfungsi menyaring cairan dan limbah dalam darah. Organ berukuran sekepalan tangan ini nantinya akan memproduksi urine.

    Apabila seseorang mengalami sakit ginjal, artinya organ tersebut rusak dan tidak dapat menyaring darah sebagaimana mestinya. Anda berisiko lebih besar terkena gangguan ginjal jika menderita diabetes dan tekanan darah tinggi. 

    Beberapa jenis penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada fungsi ginjal antara lain:

    2. Masalah kandung kemih

    Selain ginjal, organ lainnya yang berkaitan dengan penyakit urologi adalah kandung kemih. Kandung kemih merupakan organ berbentuk kantong menyerupai balon dan terletak di perut bagian bawah (panggul). 

    Organ ini adalah bagian dari sistem kemih yang berfungsi menampung urine sebelum dikeluarkan dari tubuh. Seiring dengan bertambahnya usia, bentuk dan keelastisan kandung kemih akan berubah menjadi keras dan kurang elastis. 

    Apabila hal ini terjadi, kandung kemih mungkin tidak lagi dapat menampung air kencing sebanyak sebelumnya. Akibatnya, Anda mungkin lebih sering ke kamar mandi karena mengalami masalah kandung kemih. 

    Selain itu, dinding kandung kemih dan otot dasar panggul dapat melemah, sehingga berbagai penyakit dapat terjadi, seperti:

    3. Gangguan pada prostat

    Penyakit saluran kemih yang berkaitan dengan urologi juga meliputi penyakit prostat. Prostat adalah kelenjar yang berperan penting dalam sistem reproduksi pria, yaitu memproduksi sperma. 

    Organ ini terletak di bawah kandung kemih, membungkus saluran tempat keluarnya urine dan sperma. Prostat umumnya berukuran sebesar kacang kenari, tetapi seiring dengan berjalannya waktu ukurannya dapat membesar. 

    Jika ukuran prostat terlalu besar, hal ini dapat menyebabkan sejumlah penyakit yang memengaruhi saluran kemih dan kehidupan seksual pria, yakni:

    • prostatitis (infeksi prostat),
    • pembesaran prostat jinak (penyakit BPH), dan
    • kanker prostat.

    4. Penyakit urologi lainnya

    Selain ketiga jenis penyakit di atas, ada beberapa masalah lainnya yang berkaitan dengan urologi, seperti:

    Gejala umum penyakit urologi

    infeksi saluran kencing pada pria

    Urologi adalah ilmu yang berkaitan dengan saluran kemih. Artinya, tanda dan gejala yang disebabkan penyakit urologi biasanya berkaitan dengan sistem kemih Anda. 

    Berikut ini beberapa gejala penyakit urologi yang menunjukkan Anda perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi.  

    • kencing berdarah (hematuria),
    • sakit saat buang air kecil,
    • frekuensi buang air kecil berubah,
    • sering buang air kecil,
    • aliran kencing lemah,
    • sulit menahan kencing,
    • nyeri pada pinggang dan perut bagian bawah,
    • kandung kemih terasa penuh,
    • perubahan warna dan bau urine,
    • mual dan muntah, serta
    • impotensi.

    Ada beberapa gejala yang mungkin tidak disebutkan dan dapat disebabkan oleh penyakit urologi. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi yang tepat bagi Anda. 

    Bagaimana cara mengobati kondisi ini?

    setelah prosedur usg

    Pada dasarnya, penyakit pada sistem perkemihan memiliki pilihan pengobatan yang cukup bervariasi. Namun, perawatan masalah yang berkaitan dengan saluran kemih ini dilakukan sesuai dengan jenis penyakitnya. 

    Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah berkonsultasi dengan dokter umum. Jika gejala yang dialami berhubungan dengan penyakit urologi, dokter akan merujuk Anda ke spesialis urologi. 

    Setelah itu, dokter akan bertanya seputar riwayat penyakit dan melakukan beberapa pemeriksaan untuk mendiagnosis penyakit Anda, termasuk tes urine (urinalisis).  

    Berikut ini ada beberapa pilihan pengobatan untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan sistem perkemihan. 

    • laser prostatektomi,
    • terapi ESWL,
    • obat-obatan seperti antibiotik,
    • bedah atau operasi pengangkatan batu dan tumor,
    • radiasi dan kemoterapi, serta
    • transplantasi ginjal, bagi mereka yang mengalami gagal ginjal.

    Selain beberapa perawatan di atas, beberapa penyakit urologi sebenarnya dapat diobati dengan mengubah gaya hidup. Sebagai contoh, pasien gagal ginjal dianjurkan untuk menjalani diet gagal ginjal khusus agar kerja ginjal mereka tidak terlalu berat. 

    Selalu konsultasikan kepada dokter jika Anda memiliki pertanyaan terkait pengobatan, mulai dari obat-obatan hingga pola makan.

    Mengulik Lebih Dalam Berbagai Fungsi dan Jenis Tes Urine

    Tips mencegah penyakit urologi

    diet vegetarian menurunkan risiko stroke

    Sistem kemih manusia adalah sistem yang cukup kompleks karena terdiri atas berbagai katup, pipa, dan pompa. Jika salah satu dari organ tersebut mengalami masalah, penyakit urologi, seperti kerusakan ginjal, pun tidak dapat dihindari. 

    Maka dari itu, saluran kemih Anda perlu dijaga agar terhindar dari penyakit. Berikut ini beberapa tips mencegah penyakit urologi lewat gaya hidup yang lebih sehat. 

    • Penuhi kebutuhan cairan dengan minum minimal 8 gelas per hari.
    • Mulai berhenti merokok dan kurangi minum minuman beralkohol.
    • Batasi asupan garam dan kafein dalam sehari.
    • Jaga berat badan tetap sehat dan ideal.
    • Perkuat otot daerah panggul dengan senam Kegel.
    • Ajarkan anak buang air kecil sebelum tidur, jangan biasakan menahan kencing.
    • Bersihkan vagina sehabis buang air kecil dari depan ke belakang untuk para wanita.
    • Minum jus cranberry yang membantu mencegah ISK.

    Penting untuk diingat bahwa yang bisa mencegah adanya penyakit Anda adalah diri sendiri. Jadwalkan pemeriksaan rutin dengan dokter Anda dan pastikan untuk selalu melaporkan setiap gejala atau masalah pada tubuh Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 26/11/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan