backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

5

Tanya Dokter
Simpan

Yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Minum Antibiotik

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Theresia Evelyn · Tanggal diperbarui 27/05/2021

    Yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Minum Antibiotik

    Pernahkan Anda disarankan untuk makan atau minum antibiotik saat Anda sakit? Beberapa orang berpendapat antibiotik adalah obat segala penyakit, sedangkan yang lain lebih memilih menghentikan pengobatan saat tubuhnya sudah terasa lebih baik. Bagaimana sebenarnnya penggunaan antibiotik yang baik dan benar? Berikut beberapa hal yang perlu Anda tahu tentang antibiotik.

    Kapan kita perlu minum antibiotik?

  • Saat infeksi tersebut hanya mampu disembuhkan dengan pemberian antibiotik
  • Saat infeksi tersebut mampu menular pada orang lain jika tidak segera ditangani
  • Ketika dengan menggunakan antibiotik bisa mempercepat masa penyembuhan infeksi, seperti infeksi ginjal
  • Saat infeksi memiliki dampak komplikasi yang lebih serius jika tidak segera ditangani seperti pneumonia
  • Efek samping antibiotik

    Antibiotik mungkin mampu melawan infeksi bakteri, namun sebenarnya tidak tanpa efek samping. Beberapa risiko yang mungkin Anda dapatkan setelah makan antibiotik antara lain:

    • Beberapa efek samping seperti diare, mual-mual hingga muntah-muntah
    • Berpotensi mengembangkan infeksi-infeksi lain
    • Beberapa antibiotik spesifik berdampak alergi bagi beberapa orang

    Jenis-jenis antibiotik

    • Antibiotik oral. Sebagian besar antibiotik berasal dari jenis ini. Mereka berbentuk tablet, kapsul atau cairan. Antibiotik jenis oral biasanya dibentuk untuk melawan infeksi yang dampaknya pada tubuh ringan, hingga sedang.
    • Antibiotik topikal. Biasanya antibiotik jenis ini berbentuk krim, lotion atau spray.
    • Injeksi antibiotik. Antibiotik jenis injeksi biasanya didesain untuk melawan infeksi yang dampaknya bagi tubuh lebih serius daripada antibiotik jenis lain.

    Hal yang tidak boleh Anda lakukan saat mengkonsumsi antibiotik

    Saat Anda sedang dalam pengobatan yang mengharuskan Anda mengkonsumsi antibiotik, terdapat hal-hal yang boleh dan tidak boleh Anda lakukan. Hal ini dikarenakan menurut Larissa May, seorang pakar pengobatan darurat, minum antibiotik mungkin mampu membunuh beberapa bakteri tapi lantas meninggalkan beberapa bakteri resisten lain, yang kemudian tumbuh dan berkembang dalam tubuh Anda. Berikut beberapa hal yang tidak boleh Anda lakukan saat sedang menggunakan antibiotik:

    • Tidak menghabiskan obat. Jangan berhenti minum obat saat Anda merasa sudah jauh lebih baik. Hal tersebut mungkin membunuh bakteri, namun hanya beberapa. Bakteri yang telah resisten akan kembali dengan ketahanan yang lebih kuat, justru nanti saat penyakit yang sama kambuh.
    • Mengubah dosis dokter. Jangan mengurangi dosis yang sudah diresepkan oleh dokter. Antibiotik juga tidak disarankan untuk dikonsumsi sekaligus dua saat Anda lupa minum obat. Hal tersebut justru akan meningkatkan potensi antibiotik untuk menjadi resisten, atau efek samping lain seperti nyeri pada perut dan diare.
    • Berbagi antibiotik dengan orang lain. Hal ini justru akan menunda penyembuhan dan memicu kekebalan bakteri. Kebutuhan antibiotik seseorang pun berbeda-beda, sehingga dosis antibiotik Anda belum tentu sama dengan orang lain.
    • Memakai antibiotik untuk mencegah infeksi. Antibiotik tidak bisa mencegah infeksi. Jadi jangan berpikir untuk menggunakan suatu antibiotik agar terhindar dari suatu infeksi.
    • Memakai antibiotik untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh virus. Antibiotik hanya bisa melawan bakteri, bukan virus.
    • Menyisakan antibiotik untuk sakit di kemudian hari. Karena antibiotik harus diminum sampai habis atau sesuai dosis yang diresepkan dokter, menyisakan antibiotik artinya Anda tidak memenuhi semua dosis yang disyaratkan. Lagi pula, jika Anda sakit lagi nantinya, Anda tetap akan membutuhkan resep dan dosis baru, tidak bisa hanya sekadar melanjutkan obat yang lalu.

    Jadi, bagaimana? Apakah selama ini Anda sudah menggunakan antibiotik dengan benar?

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Theresia Evelyn · Tanggal diperbarui 27/05/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan