Pemeriksaan MRI membantu dokter mendiagnosis penyakit atau cedera sebelum operasi. Tes pencitraan ini juga mampu memantau seberapa baik respons tubuh Anda sesudah operasi.
Pasien yang melakukan MRI harus berbaring di tempat tidur selama pemeriksaan. Kemudian, dokter akan melakukan tes ini dan membaca hasilnya nanti.
Melalui MRI, dokter dapat melihat kondisi otak dan sumsum tulang belakang, jantung dan pembuluh darah, tulang dan sendi, serta organ-organ tubuh lainnya.
6. Tes faktor pembekuan darah
Tes faktor pembekuan darah atau koagulasi biasanya dilakukan sebelum operasi untuk melihat apakah darah mudah atau susah membeku. Hal ini dapat mencegah komplikasi saat operasi.
Jika darah pasien mudah membeku, risiko hilangnya banyak darah ketika operasi tentu lebih kecil. Namun, jika sebaliknya, darah akan terus keluar dan pasien bisa kehilangan banyak darah.
Saat melakukan tes faktor koagulasi, dokter umumnya akan mencari tahu nilai prothrombin time (PT) dan activated partial thromboplastin time (aPTT).
7. Endoskopi
Salah satu tes yang sering dilakukan sebelum atau sesudah operasi adalah endoskopi saluran cerna bagian atas. Prosedur ini bertujuan untuk melihat kondisi dalam tubuh pasien.
Dokter akan memasukkan tabung kecil yang dilengkapi kamera dan sumber cahaya ke dalam saluran pencernaan Anda. Alat ini disebut endoskop.
Endoskop awalnya dimasukkan ke dalam mulut, lalu terus menyusuri saluran pencernaan Anda hingga dokter bisa melihat kondisi di dalamnya.
Sembari alat masuk ke dalam tubuh Anda, kamera pada endoskop akan menangkap gambar yang disajikan dalam monitor TV berwarna.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar