backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

5 Macam Teh yang Berkhasiat untuk Redakan Gejala Menopause

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 24/06/2020

    5 Macam Teh yang Berkhasiat untuk Redakan Gejala Menopause

    Menopause merupakan proses alami pada tubuh perempuan, yang ditandai dengan berakhirnya siklus menstruasi. Umumnya, menopause bisa terjadi pada wanita usia 40 tahun ke atas. Namun, sebelum memasuki masa menopausenya, akan muncul beberapa gejala menopause yang sering kali membuat tidak nyaman. Meski begitu, ada beragam cara yang dipercaya bisa mengatasi gejala menopause ini, salah satunya dengan minum teh.

    Tentu bukan sembarang teh yang bisa dikonsumsi. Simak beberapa jenis teh berikut ini yang bisa jadi pilihan untuk meringankan gejala menopause.

    Jenis teh yang ampuh untuk mengatasi gejala menopause

    1. Ginseng

    Sumber: Organic Facts

    Salah satu gejala menopause yang sering dialami oleh wanita adalah hot flashes. Kondisi ini ditandai dengan sensasi panas dan gerah yang biasanya menyerang area wajah, leher, dan dada; disertai dengan munculnya keringat dan kesemutan hebat di jari-jari tangan dan kaki.

    Teh ginseng disinyalir bisa menjadi pilihan terbaik untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat hot flashes. Bahkan penelitian terbaru menemukan bahwa teh ginseng berkhasiat dalam menekan risiko penyakit jantung pada wanita menopause.

    Untuk mengoptimalkan hasilnya, Anda bisa minum teh ginseng secara rutin setiap hari. Penting untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebab teh ginseng mudah berinteraksi dengan beberapa obat, misalnya obat pengencer darah, obat jantung, obat tekanan darah, dan obat diabetes.

    2. Chasteberry

    Sumber: Z Living

    Chasteberry merupakan jenis tanaman herbal yang buah dan bijinya dimanfaatkan untuk beragam masalah yang berkaitan dengan hormon reproduksi yang tidak seimbang, salah satunya mengatasi gejala menopause.

    Wanita yang sering mengeluhkan hot flashes dan rasa nyeri pada payudara bisa mencoba minum teh chasteberry.

    Selain itu, teh ini juga berkhasiat untuk meningkatkan produksi hormon progesteron, yang bertujuan untuk membantu menyeimbangkan kadar hormon progesteron dan estrogen selama masa transisi sejak memasuki menopause.

    3. Teh hijau

    manfaat minum teh hijau

    Teh hijau yang berasal dari tanaman Camellia sinensis, sudah dikenal sebagai salah satu minuman sehat karena kaya akan manfaat bagi kesehatan tubuh. Tak terkecuali untuk mengatasi gejala menopause.

    Pasalnya, kandungan teh hijau yang kaya akan antioksidan, kafein, dan epigallocatechin 3 gallate (EGCG), diyakini bisa meningkatkan metabolisme sekaligus membantu mencegah kenaikan berat badan pada wanita yang mulai memasuki masa menopause.

    Sebuah studi yang dimuat dalam Nutrition Research juga menguak bahwa teh hijau bisa mengurangi risiko patah tulang sekaligus memperkuat komposisi tulang pada wanita di masa menopause.

    4. Ginkgo biloba

    manfaat ginkgo biloba

    Mungkin Anda lebih sering melihat olahan ginkgo biloba sebagai suplemen. Ya, tanaman herbal ini memang laris untuk diekstrak daunnya menjadi bentuk cairan, kapsul, dan tablet, termasuk untuk meredakan rasa tidak nyaman akibat gejala menopause.

    Sebuah studi menyatakan bahwa teh ginkgo biloba ampuh untuk mengobati gejala menopause. Salah satunya memperbaiki perubahan suasana hati yang kerap terjadi memasuki masa-masa menopause.

    5. Daun raspberry

    Sumber: Your Pregnancy Doctor

    Raspberry banyak dikenal karena warna merahnya yang cerah dengan rasa manis bercampur asam. Buah beri ini kaya akan vitamin C.

    Tidak hanya daging buah raspberry saja yang dapat dimanfaatkan, ternyata daun raspberry juga memiliki khasiat yang tidak kalah penting, terutama bagi wanita di usia menopause.

    Dilansir dari laman Livestrong, daun raspberry bisa mengatasi gejala menopause dengan cara membantu menyeimbangkan hormon di dalam tubuh. Daun raspberry juga efektif untuk mengurangi aliran menstruasi deras yang biasanya terjadi menjelang masa menopause.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 24/06/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan