backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan

Para Wanita, Kenali 5 Gejala Endometriosis Sejak Dini

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 07/09/2021

    Para Wanita, Kenali 5 Gejala Endometriosis Sejak Dini

    Gejala endometriosis mirip dengan  premenstrual syndrome (PMS), seperti sakit sekitar panggul. Namun hati-hati, Anda sebaiknya tidak menyepelekan kondisi ini karena bisa saja berisiko mengalami endometriosis. Secara spesifiknya, seperti apa gejala endometriosis yang perlu wanita waspadai?

     Berbagai gejala endometriosis

    meredakan nyeri haid

    Endometriosis adalah penyakit yang menyerang organ reproduksi wanita.

    Kondisi ini terjadi ketika jaringan endometrium yang seharusnya tumbuh dalam rahim justru tumbuh di luar rahim.

    Setiap bulan terjadi penebalan pada dinding rahim wanita (endometrium) sebagai persiapan bila nanti ada pembuahan.

    Apabila tidak ada pembuahan, lapisan endometrium pada dinding rahim akan luruh dan keluar sebagai darah menstruasi.

    Pada kasus endometriosis, jaringan tersebut justru tumbuh di luar rahim dan kemudian luruh seperti saat menstruasi. 

    Akan tetapi, darah tersebut malah terjebak sehingga tidak dapat keluar karena tidak berada di dalam rahim. 

    Ini menyebabkan iritasi dan peradangan yang akhirnya menimbulkan gejala endometriosis.

    Mendeteksi gejala endometriosis sedini mungkin penting untuk mencegah penyakit ini bertambah parah dan menimbulkan komplikasi, seperti sulit hamil dan punya anak. 

    Berikut berbagai tanda dan gejala endometriosis yang perlu wanita perhatikan.

    1. Nyeri sebelum dan saat menstruasi (dismenore)

    Bila Anda merasakan nyeri perut sebelum dan saat menstruasi yang sangat parah, ini bisa menjadi ciri-ciri endometriosis.

    Saat mengalami nyeri haid atau dismenore, wanita akan merasakan kram perut bagian bawah.

    Kondisi ini bisa bersifat ringan. Akan tetapi, kalau sudah sangat mengganggu aktivitas sampai tidak bisa bangun dari tidur, ini bisa menjadi tanda mengalami nyeri haid sekunder.

    Nyeri haid sekunder adalah rasa sakit karena ada masalah pada organ reproduksi wanita, seperti endometriosis.

    2. Terjadi perdarahan

    Menstruasi tentu mengeluarkan darah dari vagina. Namun, gejala wanita mengalami endometriosis adalah darah yang keluar lebih banyak dari biasanya. 

    Mengutip dari Jean Hailes, tanda endometriosis adalah mengalami menstruasi lebih lama dari biasanya. Ambil contoh, biasanya menstruasi berlangsung sekitar 5-7 hari.

    Sementara bila kemungkinan mengalami endometriosis, menstruasi Anda bisa sampai 8-10 hari. 

    Darah yang keluar bisa tidak teratur, misalnya hari pertama banyak darah, hari kedua tidak keluar, dan baru hari ketiga darah menstruasi keluar lagi.

    3. Keluar darah dari kandung kemih

    Mengutip dari NHS, jaringan endometrium yang seharusnya berada di dalam rahim bisa menempel pada bagian tubuh lain, seperti kandung kemih.

    Walau jarang terjadi, endometriosis bisa memengaruhi kondisi kandung kemih. Ada dua bentuk endometriosis yang menempel pada kandung kemih, yaitu:

    • endometriosis pada permukaan kandung kemih, dan
    • endometriosis dalam lapisan atau dinding kandung kemih.

    Bila Anda mengalami keluar darah dari kandung kemih, kemungkinan jaringan endometrium menempel pada lapisan atau dinding rahim.

    4. Vagina terasa tidak nyaman

    Selain pada kandung kemih, jaringan endometrium juga bisa menempel pada vulva, serviks, dan vagina. 

    Bila endometriosis berada di vagina, Anda akan sangat merasa tidak nyaman, seperti nyeri ketika berhubungan seksual atau saat menggunakan menstrual cup.

    Otot dasar panggul akan mengencang karena ketakutan akan rasa sakit yang pernah Anda alami saat berhubungan intim sebelumnya.

    5. Sakit saat buang air besar

    Gejala endometriosis yang satu ini terjadi karena jaringan endometrium juga bisa menempel pada rektum alias bagian paling bawah dari usus besar sebelum anus.

    Sama seperti kasus endometriosis pada kandung kemih, jaringan endometrium yang menempel pada rektum adalah kasus yang sangat jarang. 

    Mengutip dari Endometriosis Australia, saat jaringan endometrium menyebar ke usus, Anda akan mengalami diare, sembelit, dan perut kembung. 

    Memang, hal tersebut sangat umum terjadi sebelum menstruasi. 

    Namun, kalau Anda mengalami rasa sakit pada rektum, bahkan terjadi perdarahan saat buang air besar, ini kemungkinan tanda endometriosis.

    Kapan harus ke dokter?

    gejala radang panggul

    Ada beberapa kondisi yang membuat wanita perlu ke dokter setelah merasakan gejala endometriosis, seperti berikut.

    • Merasakan sakit parah saat menstruasi, padahal sebelumnya tidak.
    • Menstruasi mengganggu aktivitas sehari-hari.
    • Merasa nyeri saat berhubungan seksual.
    • Sakit saat buang air kecil.
    • Urine bercampur dengan darah.
    • Tidak bisa mengendalikan urine.
    • Belum hamil setelah satu tahun menikah.

    Tingkat keparahan endometriosis setiap wanita berbeda. Akan tetapi, biasanya rasa nyeri ini bisa bertambah parah saat sedang menstruasi atau berhubungan seksual.

    Cara mengobati endometriosis

    tes skrining mendeteksi kanker usus besar

    Sayangnya, sampai sekarang belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit ini. Namun, Anda dapat mengendalikan gejala endometriosis dan rasa sakit yang muncul.

    Berikut beberapa perawatan bila Anda terdiagnosis endpmetriosis:

    Semua pertimbangan tersebut untuk mengurangi rasa sakit akibat penyakit ini tergantung pada usia dan kondisi kesehatan Anda. 

    Pengobatan pada wanita yang masih dalam masa subur dan berencana hamil tentu berbeda dengan wanita yang sudah tidak berkeinginan untuk hamil.

    Bila menyadari adanya gejala endometriosis, jangan ragu untuk segera hubungi dokter karena endometriosis bisa Anda cegah sedini mungkin.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 07/09/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan