backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

3 Cara Mengatasi Barotrauma serta Penyebab dan Pencegahannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 26/10/2023

3 Cara Mengatasi Barotrauma serta Penyebab dan Pencegahannya

Pernahkah Anda mengalami telinga terasa penuh, tidak nyaman, atau bahkan sakit saat naik lift? Jika ya, Anda tidak sendirian. Kondisi yang disebut juga dengan barotrauma ini memang umum terjadi karena faktor perubahan tekanan udara. Namun, apa saja yang bisa memicu barotrauma dan bagaimana cara mengatasinya? Intip penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Apa itu barotrauma?

kena infeksi telinga dewasa

Barotrauma adalah cedera atau gangguan pada telinga akibat perubahan tekanan udara yang cepat.

Kondisi ini paling sering terjadi ketika seseorang mengalami perubahan tekanan udara yang signifikan akibat perubahan ketinggian yang drastis.

Barotrauma telinga terjadi ketika tekanan udara di dalam telinga tidak seimbang dengan tekanan udara di sekitarnya, yang dapat menyebabkan masalah pada telinga tengah.

Ini karena tekanan udara tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan-jaringan yang peka terhadap perubahan tekanan.

Barotrauma telinga merupakan salah satu risiko kesehatan ketika sedang menyelam, bepergian dengan pesawat terbang, atau naik lift.

Apa penyebab barotrauma?

Sakit telinga barotrauma terjadi karena adanya perubahan tekanan udara sekitar.

Normalnya, organ telinga yang bernama tuba Eustachius bekerja mengatur agar tekanan udara di telinga bagian dalam sebisa mungkin kurang lebih harus sama dengan tekanan udara luar.

Hal ini bertujuan agar tidak akan menimbulkan masalah pada telinga.

Masalah baru akan muncul ketika terjadi perubahan tekanan yang sangat cepat dan mendadak. Misalnya saja saat Anda naik lift atau bepergian dengan pesawat.

Semakin tinggi posisi Anda di udara, tekanan udara sekitar akan semakin rendah.

Ini sama halnya pada barotrauma yang terjadi akibat menyelam. Semakin dalam Anda menyelam, tekanan air akan semakin tinggi.

Perubahan ketinggian dan tekanan udara yang drastis dalam waktu singkat membuat telinga Anda tidak sempat beradaptasi untuk menyamakan kedudukan.

Tekanan udara di bagian telinga dalam akan jadi tidak seimbang dengan tekanan di luar. Selanjutnya, membran timpani atau gendang telinga akan membengkak.

Peregangan bentuk gendang telinga yang terpengaruh oleh tekanan udara inilah yang menyebabkan telinga sakit saat naik lift atau pesawat dan menyelam dalam air.

Selama waktu Anda di udara atau dalam air, gendang telinga yang bengkak tidak dapat bergetar.

Pendengaran Anda juga terasa penuh seperti tersumbat dan suara seperti teredam karena tuba Eustachius tersumbat oleh tekanan udara tersebut.

Selain penyebab di atas, kondisi apa pun yang dapat menghalangi tuba Eustachius atau membatasi fungsinya dapat meningkatkan risiko barotrauma.

Kondisi tersebut termasuk di bawah ini.

  • Eustachius yang berukuran kecil, khususnya pada bayi dan balita.
  • Flu biasa.
  • Infeksi sinus.
  • Hay fever (rhinitis alergi).
  • Infeksi telinga tengah (otitis media).
  • Tidur ketika pesawat lepas landas atau mendarat karena Anda tidak dapat menguap atau menelan yang bisa mengurangi tekanan pada telinga.

Apa saja gejala barotrauma?

dokter kandungan

Selain menyebabkan rasa tidak nyaman, sakit telinga barotrauma juga memunculkan gejala lain seperti:

Pada kasus yang lebih parah, Anda mungkin mengalami gejala berupa:

Kapan harus ke dokter?

Pada kebanyakan kasus, gejala sakit telinga barotrauma bisa hilang sendiri ,sehingga Anda tidak perlu bergegas pergi ke dokter.

Namun, Anda sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter jika muncul kondisi berikut.

  • Rasa sakitnya menetap atau malah semakin parah dan terus berulang.
  • Telinga jadi berair karena kebocoran cairan.
  • Terjadi perdarahan dari telinga.

Dokter akan memeriksa kondisi telinga Anda dan mencari tanda-tanda kerusakan atau infeksi, baik pada gendang telinga maupun saluran telinga.

Jika gendang telinga tampak terdorong masuk atau keluar, ini menunjukkan bahwa memang terjadi barotrauma telinga.

Setelah pemeriksaan, dokter akan membahas pilihan pengobatan yang paling tepat dan langkah selanjutnya.

Komplikasi barotrauma

Kondisi ini biasanya tidak memerlukan perawatan serius. Komplikasi jangka panjang yang jarang terjadi meliputi:
  • kehilangan pendengaran secara permanen (tuli), dan
  • tinnitus kronis.

Apa pengobatan untuk barotrauma telinga?

Sebagian besar kasus barotrauma telinga bisa sembuh sendiri tanpa harus diobati.

Akan tetapi, jika gejala yang Anda rasakan tidak kunjung hilang, dokter mungkin akan menyarankan cara menghilangkan tekanan udara di telinga yang meliputi berikut ini.

1. Obat-obatan

Dokter mungkin akan merekomendasikan Anda menggunakan obat dekongestan hidung atau antihistamin hidung sesuai aturan pakai yang tertera di bungkus obat.

Selain itu, Anda dapat mengonsumsi obat-obatan anti-peradangan, seperti:

Saat sedang sakit telinga, tetap jaga kebersihan telinga untuk mencegah terjadinya infeksi. Jika Anda juga mengalami infeksi, dokter mungkin meresepkan antibiotik.

2. Terapi mandiri

Bersamaan dengan pemberian obat, dokter akan menyarankan Anda melakukan manuver Valsava. Caranya adalah dengan melakukan langkah-langkah di bawah ini.

  • Tutup lubang hidung dan mulut Anda.
  • Dengan lembut, masukkan udara ke bagian belakang hidung, seolah-olah sedang membuang cairan di dalam hidung.

3. Operasi

Dalam kasus barotrauma yang berat, dokter bisa menganjurkan untuk melakukan operasi.

Operasi yang dilakukan biasanya dengan pemasangan tabung silinder kecil ke bagian telinga tengah untuk menyeimbangkan perbedaan tekanan. Namun, kasus ini termasuk jarang terjadi.

Bagaimana cara mencegah barotrauma?

acute mountain sickness saat naik gunung

Dikutip Mayo Clinic, Anda dapat melakukan pencegahan barotrauma telinga dengan melakukan langkah sederhana di bawah ini.

1. Menguap dan mengunyah

Cobalah menguap atau mengunyah permen karet. Langkah ini dapat mengaktifkan otot-otot yang membuka saluran Eustachius Anda.

Selain mengunyah permen karet, Anda dapat pula mengisap permen dan menelannya.

2. Lakukan manuver Valsava

Anda dapat melakukan manuver Valsava dengan langkah-langkah yang telah disebutkan di atas.

Ulangi langkah tersebut selama beberapa kali, terutama saat pesawat akan mendarat. Ini untuk menyamakan tekanan antara telinga Anda dan kabin pesawat.

3. Jangan tidur

Langkah pencegahan barotrauma ketika melakukan perjalanan udara adalah jangan tidur.

Tetaplah terjaga seraya melakukan teknik mandiri yang telah disebutkan, khususnya ketika Anda merasakan tekanan meningkat di telinga.

4. Pertimbangkan kembali rencana perjalanan

Jika memungkinkan, jangan terbang saat Anda sedang flu, infeksi sinus, hidung tersumbat, atau infeksi telinga.

Selain itu, diskusikan dengan dokter Anda tentang waktu yang tepat untuk bepergian, jika Anda baru saja menjalani operasi telinga.

5. Konsumsi dekongestan

Untuk mencegah terjadinya barotrauma pada telinga, sebaiknya gunakan dekongestan, antihistamin, atau keduanya sebelum memulai kegiatan.

Misalnya sebelum scuba diving, menyelam, hiking, atau naik pesawat. Dekongestan tersedia dalam bentuk minum ataupun spray.

6. Gunakan earplug

Earplug dapat membantu mengatasi telinga sakit saat naik pesawat karena bisa menyamakan tekanan pada gendang telinga. Anda dapat membelinya di toko obat secara bebas.

Meskipun begitu, Anda tetap disarankan melakukan terapi mandiri, yaitu menguap dan menelan untuk mengurangi tekanan.

Selain itu, barotrauma telinga juga dapat dihindari dengan memahami dan mengikuti prosedur yang benar saat melakukan aktivitas yang melibatkan perubahan tekanan udara yang signifikan.

Penting untuk selalu memastikan setiap prosedur keselamatan saat melakukan aktivitas tersebut untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan yang mungkin terjadi.

Mencegah barotrauma pada anak

  • Untuk membantu bayi Anda, berikan dot untuk diisap saat pesawat lepas landas atau mendarat. Letakkan bayi Anda dalam posisi duduk seraya melakukan langkah tersebut.
  • Anak-anak yang berusia di atas 4 tahun dapat mencoba mengunyah permen karet, minum dengan sedotan, atau meniup gelembung melalui sedotan.
  • Jangan berikan dekongestan untuk anak Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 26/10/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan