backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Tak Selalu Berbahaya, Ini 5 Penyebab Tahi Lalat Gatal

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 18/04/2023

Tak Selalu Berbahaya, Ini 5 Penyebab Tahi Lalat Gatal

Adanya tahi lalat merupakan kondisi kulit yang normal sehingga tidak perlu dikhawatirkan. Namun, beberapa orang bisa merasakan tahi lalat gatal. Kondisi ini memang tidak selalu berbahaya, tetapi Anda perlu tahu apa saja penyebabnya.

Kenapa tahi lalat terasa gatal?

Tahi lalat (nevus pigmentosus) terkenal dengan warnanya yang hitam atau cokelat. Bentuknya pun beragam, bisa rata dengan kulit, maupun menonjol di atas permukaan kulit.

Beberapa orang mengeluhkan nevus pigmentosus yang terasa gatal. Ada berbagai hal yang bisa menjadi penyebab kondisi ini.

1. Alergi kandungan produk skincare

tahi lalat

Rasa gatal yang cenderung ringan mungkin masih dianggap wajar. Namun, rasa gatal yang tidak bisa ditahan tentu menandakan sesuatu yang tidak normal.

Salah satu penyebab nevus pigmentosus gatal adalah kandungan pada produk skincare yang memicu reaksi alergi pada kulit Anda.

Menurut situs Food and Drugs Administration di Amerika, zat alergen pada produk skincare yang paling umum memicu alergi yakni lateks, bahan pewangi, eugenol, dan nikel.

2. Terpapar zat kimia pada produk rumah tangga

Selain produk skincare, zat kimia yang terdapat pada produk rumah tangga seperti detergen dan sabun juga bisa memicu tahi lalat gatal karena iritasi.

Menurut situs Mayo Clinic, bahan kimia pada detergen dan produk lainnya ini dapat mengiritasi kulit yang selanjutnya disebut dengan dermatitis kontak iritan.

3. Mengalami eksim

Jika tahi lalat dikelilingi oleh eksim, area tersebut mungkin terasa gatal. Dalam hal ini, tahi lalat disebut dengan Meyerson nevus.

Kondisi ini tiga kali lebih rentan dialami oleh laki-laki daripada wanita, terutama yang berusia di bawah 30 tahun. 

4. Masalah kulit kering

Kulit yang terasa gatal, termasuk pada bagian tahi lalat, juga bisa diakibatkan oleh kulit kering. Kondisi ini bisa menjadi semakin parah seiring bertambahnya usia.

Terkadang rasa gatal berlangsung lama dan bisa menjadi intens. Saat Anda menggaruk area tersebut, area sekitarnya akan terasa semakin gatal. 

5. Melanoma

Meski jarang terjadi, tahi lalat gatal juga bisa menjadi tanda kanker kulit atau melanoma. Namun, bukan berarti karena terasa gatal, artinya Anda pasti kena kanker.

Melanoma ditandai dengan bentuk nevus pigmentosus yang tidak biasa, ukuran yang makin membesar, hingga rasa gatal yang disertai nyeri bila ditekan.

Apakah tahi lalat gatal itu normal?

Tahi lalat melanoma

Sebenarnya, gatal yang dirasakan sesekali atau hanya saat terpapar zat alergen maupun iritan termasuk normal terjadi.

Tahi lalat gatal yang tergolong normal biasanya berukuran kecil, berbentuk bulat, dan berwarna cokelat atau kehitaman seperti biasanya. 

Jika diperhatikan secara saksama, permukaan tahi lalat tampak rata dengan kulit alias tidak begitu menonjol.

Sementara itu, tahi lalat yang terasa gatal dan tidak normal, biasanya akan disertai dengan beberapa keluhan lain seperti berikut ini.

  • Ada sisi yang tidak rata.
  • Ada perbedaan warna dan bentuk dalam satu tahi lalat.
  • Ukuran sangat besar, bahkan cenderung tambah besar setiap hari.
  • Tahi lalat berubah warna, bentuk, ukuran, dibandingkan sebelumnya.
  • Terasa sakit.
  • Berdarah saat digaruk.
  • Area tahi lalat dan sekitarnya mengeras.

Cara mengatasi tahi lalat gatal

Jika gatal disebabkan penggunaan suatu produk kimia, sebaiknya hentikan penggunaan produk tersebut sampai kondisi kulit membaik.

Ketika disebabkan oleh hal yang lebih parah, seperti tahi lalat yang terus tumbuh atau kanker, ada prosedur untuk menghilangkan tahi lalat.

1. Shave excision

banyak tahi lalat

Prosedur ini dipilih bila tahi lalat Anda berukuran kecil dan dilakukan seperti proses mencukur alias tanpa jahitan. 

Dokter akan memberikan obat bius agar area tahi lalat jadi mati rasa, lalu bagian tahi lalat diangkat menggunakan pisau kecil.

2. Surgical excision

Bedah eksisi dilakukan dengan memotong tahi lalat, kemudian area bekas tahi lalat ditutup dengan cara dijahit. 

Setelah diangkat, tahi lalat akan diperiksa di laboratorium guna mengetahui apakah ada sel-sel pemicu kanker yang hidup di dalamnya.

Kesimpulan

Kebanyakan tahi lalat tidak berbahaya dan tak membutuhkan perawatan khusus. Namun, penting untuk segera memeriksakan kepada dokter spesialis kulit jika terus gatal disertai tanda tidak normal lainnya. Dengan begitu, Anda semakin cepat mendapatkan penanganan yang tepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 18/04/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan