backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Hati-hati, Area Tubuh Laki-laki yang Satu Ini Rawan Kena Kista

Ditinjau secara medis oleh dr. Satya Setiadi · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Hello Sehat Medical Review Team · Tanggal diperbarui 29/06/2021

    Hati-hati, Area Tubuh Laki-laki yang Satu Ini Rawan Kena Kista

    Coba cek bagian belakang tubuh Anda. Tepat di atas celah antara bokong, apa Anda melihat sebuah benjolan mirip bisul berukuran besar? Jika ya, mungkin itu tandanya Anda punya penyakit pilonidal. Kista yang juga biasa disebut sinus pilonidal ini paling sering mengenai pria, terutama anak muda. Orang yang banyak duduk seperti supir taksi juga berisiko tinggi untuk mengalami penyakit pilonidal.

    Kista ini memang jinak, dan bukan gejala kanker. Tapi Anda tetap perlu hati-hati. Karena jika terus dibiarkan, kista dapat terinfeksi dan terisi nanah, dan ini bisa terasa menyakitkan.

    Apa penyebabnya, ya?

    Tanda dan gejala penyakit pilonidal

    Penyakit pilonidal mungkin terabaikan karena seringkali tidak menimbulkan gejala yang jelas. Namun, orang yang menderita penyakit ini cendrung untuk terkena kista yang meradang dan terinfeksi di area atas di antara celah bokong. Kista tersebut bervariasi dalam ukuran dan dapat menyebabkan nyeri ketika berjalan atau duduk.

    Sinus pilonidal biasanya mengandung rambut, debu dan sisa kotoran. Jika sinus tersebut terinfeksi, Anda mungkin akan menyadari adanya kemerahan dan pembengkakan di sekitar celah bokong Anda. Sinus tersebut dapat mengeluarkan nanah dan darah atau mengeluarkan bau busuk dari nanah yang mengering dan dapat menjadi benjolan yang bengkak (abses). Area yang terinfeksi sensitif terhadap sentuhan. Dalam beberapa kasus, seseorang yang kista Pilonidalnya  terinfeksi dapat mengalami demam, mual atau perasaan sakit.

    Sekitar setengah dari orang yang menderita kondisi ini memiliki penyakit pilonidal kronis. Penyakit pilonidal yang berulang tidak begitu intens dan menyakitkan dibandingkan dengan gejala yang akut karena nanah keluar dari sinus dan melepaskan tekanan. Namun, infeksi tersebut dapat berlangsung secara jangka panjang hingga kista harus diangkat dengan operasi.

    Beberapa kasus langka dari kista pilonidal terjadi di bagian-bagian tubuh selain di dekat tulang ekor. Misalnya, banyak tukang cukur rambut, perawat kecantikan anjing dan pencukur domba yang terkena kista pilonidal pada kulit di antara jari-jari.

    Apa yang menyebabkan kista tumbuh di antara celah bokong?

    Penyebab pasti dari kondisi ini belumlah jelas, tetapi para ahli berpendapat bahwa kista pilonidal dapat disebabkan oleh perubahan hormon, pertumbuhan rambut, dan gesekan dari pakaian atau karena duduk untuk waktu yang lama.

    Rambut yang rontok, terutama rambut yang kasar atau kaku (dari kulit sekitar bokong), dapat terperangkap di celah antara bokong. Duduk adalah aktivitas yang menyebabkan gesekan, dapat memaksa rambut yang tumbuh di area tersebut untuk masuk kembali ke dalam kulit. Sistem kekebalan tubuh menganggap rambut tersebut asing dan melawannya, yang kemudian menyebabkan pembentukan kista di sekitar rambut dan dapat menjadi terinfeksi. Kondisi ini berkembang dengan lebih mudah jika sudah ada folikel rambut yang teriritasi.

    Olahraga yang memengaruhi area bokong, pakaian ketat di sekitar bokong, panas, atau banyak berkeringat dapat membuat folikel rambut menjadi teriritasi atau meregang. Folikel rambut dapat menjadi tersumbat dan terinfeksi dan kemudian membuka ke jaringan di sekitarnya, membentuk abses jika terus berolahraga atau berjalan. Beberapa penyakit pilonidal dapat dialami saat lahir.

    Bagaimana cara mengobati penyakit pilonidal?

    Kista pilonidal yang terinfeksi adalah abses atau bisul. Kondisi Ini perlu dibuka dan diobati lewat prosedur pembedahan, untuk bisa sembuh. Seperti bisul lainnya, penyakit pilonidal tidak bisa sembuh dengan antibiotik.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Satya Setiadi

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Hello Sehat Medical Review Team · Tanggal diperbarui 29/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan