10. Diabetes melitus tipe 1
Satu lagi contoh penyakit autoimun yang berkaitan dengan hormon ialah diabetes melitus tipe 1. Penyakit ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel penghasil insulin dalam pankreas.
Insulin sendiri merupakan hormon pengontrol kadar gula darah. Gangguan dalam produksi insulin akan membuat kadar gula darah pasien menjadi tinggi.
Jika dibiarkan, gula darah yang tinggi akan menimbulkan berbagai komplikasi, mulai dari masalah penglihatan hingga kerusakan ginjal.
Pasien diabetes melitus tipe satu membutuhkan suntikan insulin secara rutin untuk menjaga kadar gula darahnya.
11. Penyakit Hashimoto
Gejala utama penyakit Hashimoto yaitu pembengkakan pada bagian depan tenggorokan. Jika dibiarkan, penyakit ini dapat menyebabkan hipotiroidisme (kelenjar tiroid kurang aktif) dan komplikasinya.
Penyakit Hashimoto juga kerap disertai dengan ukuran lidah yang membesar, nyeri otot, penurunan daya ingat, hingga depresi.
12. Penyakit celiac
Tubuh pasien penyakit celiac menganggap gluten sebagai zat asing yang berbahaya. Gluten sendiri merupakan sejenis protein yang ditemukan pada biji-bijian, seperti gandum.
Saat pasien mengonsumsi makanan mengandung gluten, sistem kekebalan tubuhnya akan menyerang protein tersebut dan merusak jaringan usus.
Jika dibiarkan, penyakit ini bisa menyebabkan malabsorbsi atau gangguan pada proses penyerapan zat gizi penting bagi tubuh.
Gejala penyakit celiac terbilang cukup umum, antara lain diare, sakit perut, sembelit, dan penurunan berat badan.
Namun, pada kasus yang lebih serius, penyakit ini bisa menyebabkan ruam hingga pelunakan pada beberapa tulang.
13. Alopecia
Kebotakan rupanya juga bisa terjadi karena sistem kekebalan tubuh menyerang akar rambut. Jenis penyakit autoimun yang menyebabkan kondisi ini adalah alopecia.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar