backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

Terlihat Berbahaya, Seperti Apa Pengobatan untuk Radang Leher Rahim (Servisitis)?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 04/06/2021

    Terlihat Berbahaya, Seperti Apa Pengobatan untuk Radang Leher Rahim (Servisitis)?

    Radang rahim biasanya ditandai dengan munculnya keputihan atau lendir berwarna keabuan dari vagina. Tak hanya itu, nyeri akibat adanya luka di rahim juga kerap kali dirasakan wanita yang mengalami kondisi ini. Terdengar menyeramkan karena masalah ini membuat rahim wanita iritasi, membengkak, bahkan bernanah.  Sebenarnya, bisakah radang leher rahim ini diobati, dan seperti apa pengobatan yang bisa dilakukan?

    Apakah radang leher rahim bisa disembuhkan?

    perut kram setelah berhubungan

    Leher rahim atau serviks terletak di bagian paling bawah dari rahim, yang berhubungan langsung dengan vagina. Melalui leher rahim inilah tempat darah menstruasi mengalir, hingga keluar dari vagina.

    Sama halnya seperti berbagai jaringan lainnya di dalam tubuh, serviks juga bisa mengalami peradangan. Itu sebabnya, kondisi ini kemudian dikenal dengan nama servisitis alias radang leher rahim.

    Sebelum menjalani pengobatan untuk radang leher rahim, perlu dipastikan dulu kalau gejala yang Anda rasakan memang disebabkan oleh penyakit ini. Gejala radang leher rahim biasanya meliputi:

  • Perdarahan tidak normal dari vagina
  • Nyeri pada vagina
  • Keputihan berwarna abu-abu dan disertai bau
  • Terasa sakit saat berhubungan intim dan berdarah setelahnya
  • Sakit pada punggung dan perut
  • Pengobatan yang diberikan nantinya untuk memulihkan radang leher rahim juga tergantung dari penyebab awalnya. Memang, bukan hanya satu saja, melainkan ada berbagai hal yang bisa mengakibatkan peradangan pada leher rahim.

    Infeksi merupakan salah satu penyebab utama pada servisitis, yang biasanya menular melalui aktivitas seksual. Akan tetapi, dalam beberapa kasus, ternyata tes infeksi menunjukkan hasil yang negatif. Ini artinya, radang leher rahim disebabkan oleh kondisi lain.

    Misalnya alergi, ketidakseimbangan kadar hormon, bacterial vaginosis, maupun sedang menjalani pengobatan kanker, yang berdampak pada timbulnya radang leher rahim. Kabar baiknya, meski terdengar cukup mengerikan bagi kaum hawa, tapi radang leher rahim sebenarnya bisa disembuhkan.

    Kuncinya yakni menemukan pengobatan yang tepat untuk memulihkan kembali radang pada leher rahim ini.

    Apa pengobatan untuk mengatasi radang leher rahim?

    histerektomi angkat rahim

    Sebelum mantap melakukan pengobatan radang leher rahim, dokter akan melalukan diagnosis mengenai penyakit ini terlebih dahulu. Beberapa pemeriksaan fisik yang bisa dilakukan seperti tes panggul dan pap smear.

    Pada pemeriksaan panggul, dokter akan mengamati seluruh organ panggul untuk memastikan adanya tanda-tanda luka maupun infeksi. Sementara pada pap smear, dokter akan mengambil sedikit sampel sel pada leher rahim dan membawanya ke laboratorium untuk diperiksa lebih lanjut.

    Jika hasilnya ternyata positif, dokter akan memberikan pengobatan radang leher rahim sesuai dengan penyebabnya. Selain itu, berbagai faktor terkait kondisi kesehatan secara keseluruhan, keparahan gejala, serta luasnya peradangan, juga turut menentukan pengobatan tersebut.

    Pemberian obat antibiotik merupakan pengobatan paling umum untuk radang leher rahim jika disebabkan oleh infeksi. Misalnya untuk penyakit menular seksual seperti klamidia, gonore, serta infeksi bakteri.

    Sementara untuk herpes, obat antivirus biasanya diberikan guna mempercepat penyembuhan servisitis. Lain lagi untuk pengobatan radang leher rahim yang disebabkan oleh penggunaan produk tertentu.

    Contohnya alergi pada tampon maupun alat kontrasepsi, biasanya Anda dianjurkan untuk menghentikan penggunaan produk tersebut. Intinya, pengobatan leher rahim baru bisa dilakukan setelah dinyatakan positif dan diketahui penyebab awalnya.

    Penting untuk melakukan perawatan sedini mungkin, karena servisitis bisa terus berlangsung selama bertahun-tahun lamanya. Secara otomatis, Anda akan selalu mengalami rasa tidak nyaman karena gejalanya, bahkan mengganggu kenikmatan hubungan seksual dengan pasangan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 04/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan