backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Pengobatan Hipospadia, Lubang Kencing Abnormal pada Laki-Laki

Ditinjau secara medis oleh dr. Dyandra Parikesit, BMedSc, Sp.U · Urologi · Mayapada Hospital Jakarta Selatan


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 15/03/2023

    Pengobatan Hipospadia, Lubang Kencing Abnormal pada Laki-Laki

    Hipospadia merupakan cacat bawaan lahir pada bayi laki-laki yang menyebabkan lubang kencing (uretra) tidak berada di ujung penis, melainkan pada bagian batang bahkan buah zakar (skrotum). Jika mendapatkan penanganan yang tepat, bayi yang lahir dengan hipospadia akan memiliki kemampuan reproduksi dan kencing yang normal ke depannya.

    Penanganan hipospadia

    Hipospadia terjadi karena pertumbuhan penis yang tidak sempurna saat janin berada di dalam kandungan. Namun, sampai saat ini belum diketahui secara khusus penyebab utama kondsi ini.

    Untungnya, hipospadia dapat diatasi, bahkan saat usia bayi tergolong masih muda. Semakin cepat penanganan diberikan, semakin besar pula tingkat keberhasilannya.

    Satu-satunya pengobatan yang efektif untuk hipospadia adalah operasi. Tindakan ini biasanya dilakukan saat bayi berusia 3–18 bulan.

    Akan tetapi, tindakan yang diberikan pada setiap bayi mungkin berbeda karena didasarkan dengan tingkat keparahannya.

    Berikut adalah beberapa jenis operasi untuk menyembuhkan hipospadia.

    1. Perbaikan letak lubang kencing

    Penanganan Hipospadia Sebaiknya Dilakukan Sejak Dini

    Operasi perbaikan lokasi lubang kencing akan mengembalikan fungsi penis dan mengurangi kecacatan yang terjadi.

    Saat memindahkan letak lubang kencing, dokter mungkin juga memerlukan perbaikan kulit di sekitar tempat yang baru maupun yang lama.

    Untuk memperbaikinya, dokter biasanya menggunakan kulup atau kulit yang menutupi penis.

    Oleh karena itu, sebagaimana yang tertulis dalam laman Hopkins Medicine, bayi yang sudah menjalani operasi untuk pengobatan hipospadia umumnya tidak perlu melakukan sunat.

    Perbaikan lokasi lubang kencing bisa dilakukan hanya dengan satu kali operasi. Namun, tidak jarang operasi juga dilakukan dalam beberapa tahapan.

    Seberapa umumkah hipospadia?

    Hipospadia pada bayi merupakan hal yang umum. Kondisi ini ditemukan pada 1 dari 250 kelahiran bayi laki-laki.
    Jumlah kasusnya pun diperkirakan semakin meningkat karena paparan zat kimia selama kehamilan, termasuk paparan pestisida dan polusi.

    2. Meluruskan penis

    Pada kasus hipospadia berat atau ketika lubang urine semakin mendekati area pangkal skrotum (kantong pembungkus testis), penis juga bisa menjadi bengkok.

    Oleh karena itu, pasien mungkin juga membutuhkan penanganan hipospadia tambahan berupa pelurusan penis.

    Untuk meluruskan penis, dokter akan membuat sayatan melingkar pada kulit penis. Setelah kulit dipisahkan dari batang penis, pita-pita jaringan pembatas akan dilepaskan sehingga penis bisa kembali lurus.

    Pembedahan mungkin juga perlu dilakukan pada area skrotum atau bahkan perineum (area penghubung penis dengan anus).

    3. Pengobatan hipospadia lanjutan

    Operasi limb salvage

    Jika penis tidak juga lurus setelah dilakukan pembedahan, dokter mungkin akan melakukan prosedur lain seperti berikut.

  • Pembuatan lipatan pada bagian atas penis untuk menyeimbangkan sisi atas dan bawah penis supaya tidak melengkung. Proses ini dilakukan jika lengkung penis relatif ringan.
  • Pembedahan corpus cavernosum dan corpus spongiosum atau bagian bawah penis yang berfungsi untuk ereksi dengan tujuan memasukkan suatu bahan dari graf. Pada beberapa kasus, metode pengobatan ini juga melibatkan pembedahan lempeng uretra.
  • Meski termasuk kecacatan sejak lahir, beberapa orang mungkin baru menyadari adanya hipospadia saat sudah dewasa.

    Penanganan hipospadia pada orang dewasa sama dengan tindakan pada bayi, yaitu dengan pembedahan atau operasi.

    Hanya saja, tingkat keberhasilan operasi hipospadia pada orang dewasa mungkin tidak sebaik pada bayi.

    Pasalnya, penis orang dewasa sudah rutin mengalami ereksi. Dokter mungkin akan memberikan perawatan lain untuk mendukung proses penyembuhan hipospadia pada orang dewasa.

    Perawatan setelah menjalani pengobatan hipospadia

    Selama beberapa hari setelah operasi hipospadia, pasien mungkin memerlukan kateter urine untuk buang air kecil.

    Pada bayi, kateter akan dialirkan ke popok. Sementara, pada anak yang lebih dewasa atau orang dewasa, kateter akan disalurkan ke kantong penampung urine.

    Tanyakan pada dokter cara penggunaan kateter yang tepat untuk meminimalkan rasa tidak nyaman pada bayi Anda.

    Selain itu, Anda mungkin melihat adanya pembengkakan, keluarnya bercak darah pada urine, serta fistula atau terbentuknya celah kecil di antara uretra dengan kulit setelah operasi.

    Untungnya, kondisi ini akan membaik dengan sendirinya. Selama enam bulan, fistula yang terbentuk akan kembali tertutup.

    Setelah operasi, Anda mungkin juga perlu menyesuaikan cara memandikan bayi dan mengganti perban yang ada.

    Dokter akan menjelaskan bagaimana cara melakukan kedua hal tersebut, tetapi jangan ragu untuk bertanya tentang apa saja yang Anda khawatirkan.

    Perawatan lainnya yang mendukung pengobatan hipospadia adalah pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi pada penis.

    Dokter mungkin juga memberikan obat-obatan lainnya untuk menghentikan kejagng pada otot di sekitar kandung kemih serta meredakan nyeri.

    Melansir dari laman Mayo Clinic, setelah melakukan operasi pengobatan hipospadia, pastikan Anda melakukan kontrol rutin ke dokter. 

    Kontrol rutin penting dilakukan untuk memantau proses penyembuhan sekaligus melihat ada-tidaknya komplikasi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Dyandra Parikesit, BMedSc, Sp.U

    Urologi · Mayapada Hospital Jakarta Selatan


    Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 15/03/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan