backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Kapan Waktu Terbaik untuk Buang Air Besar (BAB)?

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 2 hari lalu

Kapan Waktu Terbaik untuk Buang Air Besar (BAB)?

Waktu buang air besar (BAB) setiap orang berbeda-beda. Ada yang pagi hari, sore, atau malam. Ada juga orang yang BAB setiap kali setelah makan. Namun, pernahkah Anda pernah berpikir kapan waktu BAB yang tepat dalam sehari? Cari tahu jawabannya di sini.

Kapan waktu yang bagus untuk BAB?

Waktu terbaik untuk buang air besar yaitu saat rangsangan mulas pertama kali muncul. Umumnya hal ini terjadi di pagi hari setelah sarapan. 

Akan tetapi, ketika Anda merasakannya di lain waktu juga bukan jadi masalah. Umumnya, rangsangan ini dirasakan setiap hari hingga seminggu tiga kali.

Menurut Milton Keynes University Hospital, ketika rangsangan mulas atau ingin BAB muncul, tinja akan lebih mudah dikeluarkan dan meninggalkan usus tanpa usaha mengejan yang terlalu kuat

Pasalnya, mengejan terlalu keras bukanlah hal yang baik karena dapat menekan area otot-otot yang menopang area panggul sehingga menyulitkan pengosongan usus secara efektif. Mengejan juga bisa meningkatkan risiko ambeien.

Jadi, ketika rangsangan mulas muncul, segeralah ke kamar mandi untuk buang air besar dan sebaiknya jangan ditunda karena bisa menyebabkan masalah pencernaan.

Bukan soal waktu, tapi rutin

bowel training atau latihan BAB untuk atasi sembelit

Meski BAB pagi hari yang direkomendasikan ahli, tidak berarti semua orang harus melakukannya setiap pagi. 

Pada dasarnya bukan soal waktu, tapi rutin. Jadi, hal paling tepat yaitu buang air besar pada waktu yang rutin setiap harinya.

Jika Anda merasa lebih nyaman buang air besar pada siang hari, lakukan saja. Begitu pula jika Anda terbiasa buang air besar pada malam hari. Namun, pastikan setiap Anda buang air besar, Anda melakukannya secara rutin.

Prinsipnya sederhana, buatlah jadwal BAB rutin setiap harinya karena hal tersebut dapat membuat sistem pencernaan bekerja lebih optimal. 

Nah, cara terbaik yang bisa dicoba yaitu lakukan segala hal yang dapat membuat kebiasaan BAB Anda teratur.

Hal ini bisa dimulai dengan mengubah pola makan Anda. Sebelum beraktivitas, jangan lupa sarapan dengan makanan tinggi serat.

Kandungan serat pada makanan yang Anda konsumsi dapat menjaring residu pada saluran usus dan dapat merangsang sistem pencernaan untuk segera buang air besar.

Bila Anda suka, segelas kopi bisa merangsang BAB karena kandungan kafein di dalamnya memiliki efek stimulasi terhadap sistem pencernaan.

Tidak hanya pada hari-hari tertentu, tapi upayakan untuk melakukan kebiasaan ini setiap hari. Dengan begitu, Anda akan tahu persis kapan dorongan untuk buang air besar akan datang.

3 hari tidak BAB apakah normal?

Tidak, kondisi ini tidaklah normal karena seseorang diharapkan untuk buang air besar setidaknya sekali sehari hingga tiga kali sehari. Tidak BAB selama 3 hari bisa menjadi tanda-tanda sembelit yang perlu perubahan gaya hidup atau penanganan medis.

Apa akibatnya jika BAB tidak teratur?

Jika BAB tidak teratur dapat memiliki beberapa akibat negatif terhadap kesehatan Anda. Beberapa akibat yang mungkin terjadi yaitu sebagai berikut.

  • Masalah pencernaan. BAB yang tidak teratur atau tidak teratur dapat menyebabkan kesulitan pencernaan, seperti sembelit atau diare. Sembelit bisa terjadi ketika feses bergerak terlalu lambat melalui saluran pencernaan, sementara diare terjadi ketika feses bergerak terlalu cepat.
  • Kerusakan pada saluran pencernaan. BAB yang tidak teratur dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah pada saluran pencernaan, seperti divertikulosis (pembentukan kantung-kantung pada dinding usus), wasir, atau sindrom iritasi usus besar.
  • Penurunan sistem kekebalan tubuh. Perubahan yang terjadi pada pola BAB bisa memengaruhi keseimbangan bakteri baik di dalam usus yang dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan. Gangguan pada sistem kekebalan tubuh dapat meningkatkan risiko infeksi dan penyakit.
  • Gangguan pola tidur. BAB yang tidak teratur atau tidak teratur secara konsisten dapat mengganggu pola tidur, terutama jika Anda terbangun di tengah malam untuk buang air besar atau merasa tidak nyaman karena masalah pencernaan.

Jika Anda mengalami masalah dengan pola buang air besar, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat. 

Perubahan gaya hidup, seperti meningkatkan asupan serat, minum air yang cukup, dan berolahraga secara teratur, seringkali dapat membantu memperbaiki masalah pola BAB. 

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Patricia Lukas Goentoro

General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Annisa Nur Indah Setiawati · Tanggal diperbarui 2 hari lalu

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan