backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Olahraga Setelah Stroke Bisa Meningkatkan Fungsi Otak Pasien

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    Olahraga Setelah Stroke Bisa Meningkatkan Fungsi Otak Pasien

    Penyakit stroke adalah penyakit yang terjadi akibat terganggunya aliran darah ke otak – entah akibat pembuluh darah tersumbat atau pecah – yang kemudian menyebabkan otak tidak berfungsi dengan baik. Menurut data World Health Organization, setiap tahunnya terdapat 15 juta orang yang terkena stroke, di mana 6 juta di antaranya meninggal dunia dan sisanya mengalami kelumpuhan dan gangguan fungsi kognitif.

    Sampai saat ini belum ada obat yang dapat mengatasi penurunan kemampuan kognitif pada pasien stroke. Namun jangan khawatir, para ahli menyatakan jika olahraga setelah stroke dapat membantu memulihkan hal tersebut.

    Olahraga setelah stroke membantu meningkatkan fungsi kognitif pasien

    Sebuah penelitian menyatakan bahwa sebanyak 85% pasien stroke akan mengalami gangguan terhadap kemampuan kognitifnya, termasuk susah untuk fokus, mengingat, dan berpikir. Dari masalah tersebut para ahli mencoba untuk menemukan solusinya. Salah satu solusi yang telah ditemukan adalah membiasakan olahraga pada pasien yang telah mengalami stroke.

    Sebuah penelitian yang telah dipresentasikan pada American Stroke Association’s International Stroke Conference 2017 terdiri dari 13 percobaan. Dari ke-13 penelitian  ini ada sebanyak 735 orang yang telah sukses melewati stroke. Namun, rata-rata mereka semua mengalami gangguan kognitif, seperti susah mengingat dan berpikir. Kemudian peneliti meminta para peserta untuk melakukan olahraga rutin selama 12 minggu atau sekitar 3 bulan. lalu di akhir penelitian, para ahli mencoba untuk mengetes kembali fungsi kognitif dari masing-masing peserta.

    Hasilnya, olahraga setelah stroke terbukti ampuh untuk meningkatkan kemampuan kognitif pasien. Mereka kembali dapat fokus, berpikir, dan mengingat secara normal, sesuai dengan kemampuan mereka sebelumnya.

    Mengapa olahraga bisa memulihkan kembali fungsi kognitif pasien?

    Hal ini sebenarnya bukan temuan baru dan tidak terlalu mengejutkan jika olahraga dapat membuat fungsi kognitif meningkat. Olahraga setelah stroke bisa meningkatkan fungsi otak kembai normal karena olahraga memengaruhi hormon dan merubah beberapa hal di dalam tubuh pasien.

    Jadi begini, olahraga yang dilakukan pasien akan merangsang sel-sel saraf yang sebelumnya pasif menjadi aktif dan berfungsi dengan baik kembali. Sehingga, pesan dan sinyal dari respon tersampaikan. Akhirnya seiring berjalannya waktu kemampuan kognitifnya kembali.

    Selain itu olahraga setelah stroke yang dilakukan tersebut memiliki berbagai manfaat lain bagi pasien, seperti:

    • Mengendalikan kadar kolesterol. Menjaga jumlah kolesterol tetap rendah sangat penting bagi untuk mencegah stroke kambuh di kemudian hari.
    • Membuat tekanan darah selalu di batas normal.
    • Membantu mengontrol berat badan. Banyak orang yang telah sembuh dari stroke yang tidak memerhatikan berat badannya. Padahal, semakin gemuk seseorang akan semakin tinggi risiko serangan stroke.
    • Mencegah depresi. Depresi adalah kondisi yang wajar terjadi pada orang yang baru saja mengalami stroke. Namun dengan berolahraga, maka suasana hati dan mood dapat kembali membaik.

    Olahraga apa yang baik dilakukan setelah mengalami stroke?

    Bila Anda dapat menggerakkan anggota tubuh, mulailah berolahraga bila dokter sudah menyatakan aman bagi Anda untuk berolahraga. Lakukanlah olahraga yang Anda sukai dan mulailah dengan perlahan. Jangan terlalu memaksakan diri.

    Bila Anda masih kesulitan untuk menggerakan anggota tubuh, Anda perlu menjalani rehabilitasi dulu. Konsultasikan ini dengan dokter Anda agar Anda mendapatkan terapi yang tepat. Setelah Anda dapat kembali menggerakkan anggota tubuh dan mendapatkan izin dokter untuk berolahraga, mulailah dengan perlahan. Lakukan semampu Anda.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan