Kombinasi obat metronidazole dan cefotaxime biasanya diberikan pada pasien yang usus buntunya belum mengalami perforasi (perlubangan atau kebocoran).
Namun, antibiotik juga akan diberikan apabila kondisi usus buntu sebelum operasi sudah telanjur luka, bolong, pecah, atau jaringannya sudah mati.
Kedua obat ini bertujuan untuk mencegah kemunculan dan penyebaran infeksi bakteri sebelum operasi usus buntu dilakukan.
Obat antibiotik diminum lagi pascaoperasi usus buntu
Operasi adalah satu-satunya cara paling efektif untuk mengatasi radang usus buntu. Operasi usus buntu bisa dilakukan lewat operasi terbuka (open appendectomy) dengan sayatan besar di perut, atau operasi laparoskopi (appendectomy laparoscopic) yang ukuran sayatannya lebih kecil.
Pemulihan operasi usus buntu relatif cepat dan minim komplikasi risiko. Sesudah dioperasi, kemungkinan Anda akan diopname 1-2 hari. Nah di waktu inilah, dokter juga tetap masih terus meresepkan Anda antibiotik untuk menghindari risiko infeksi pada area usus buntu. Meski begitu, jenis antibiotik yang diberikan mungkin berbeda.
Obat antibiotik yang biasanya diberikan sehabis operasi usus buntu yang pecah berupa obat sefalosporin golongan dua seperti cefotetan. Obat ini berfungsi mengobati atau mencegah infeksi pascaoperasi yang rentan disebabkan oleh bakteri.
Dokter akan memasukkan obat antibiotik lewat infus intravena (IV) untuk mencegah infeksi serius pada rongga perut setelah mengeluarkan usus buntu Anda. Masih dalam penelitian yang sama, obat antibiotik yang diberikan lewat infus selama 3-5 hari dilaporkan sudah cukup untuk bantu mencegah kemunculan infeksi.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar