backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan

Pilihan Obat Bintitan yang Ampuh Mempercepat Penyembuhan

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 11/10/2022

    Pilihan Obat Bintitan yang Ampuh Mempercepat Penyembuhan

    Mata Anda sedang bintitan tapi bingung memilih obat bintitan mana yang ampuh bikin cepat sembuh? Meski mudah ditemui di apotek terdekat, obat bintitan memiliki banyak ragamnya sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda.

    Beberapa obat mata bintitan harus menyertakan resep dokter, tapi ada juga yang tidak. Agar tidak salah pilih, simak terlebih dahulu info tentang obat bintitan yang bisa Anda terapkan.

    Pilihan obat mata bintitan yang ampuh

    Bintitan (hordeolum atau stye) adalah salah satu infeksi mata yang cukup umum terjadi.

    Bintitan umumnya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus yang menimbulkan benjolan di tepi kelopak mata.

    Walaupun ukuran benjolannya kecil, kondisi ini dapat menyebabkan mata gatal, nyeri, dan terasa sangat mengganjal.

    Sebetulnya, mata bintitan bisa sembuh sendiri dalam waktu 1-2 minggu. Akan tetapi, rasa gatal dan mengganjal di area mata tentu membuat Anda tidak nyaman dan percaya diri, bukan?

    Kondisi tersebut tak jarang membuat seseorang terdorong melakukan segala cara untuk menghilangkan mata bintitan. Salah satunya, yaitu mengompres dengan air hangat dan air garam.

    Namun, bila cara tersebut tak kunjung berhasil, beragam pilihan obat mata bintitan bisa Anda gunakan.

    Berikut adalah ragam obat mata bintitan secara medis yang bisa Anda dapatkan di apotek, baik dengan atau tanpa resep dokter, yang bisa mengurangi gejala dan mempercepat penyembuhan.

    1. Obat pereda nyeri

    paracetamol mengandung virus

    Analgesik atau pereda nyeri adalah salah satu obat lini pertama untuk mengobati mata bintitan.

    Saat pergi ke apotek, Anda biasanya akan dianjurkan untuk minum obat paracetamol atau ibuprofen sesuai kondisi kesehatan Anda.

    Dua jenis antinyeri tersebut memang tidak berfungsi untuk menghilangkan bintitan secara langsung, tetapi dapat membantu meredakan nyeri dan gatal akibat munculnya benjolan ini.

    2. Salep

    Selain yang diminum, obat mata bintitan juga tersedia dalam bentuk salep atau topikal. Salep bintitan umumnya mengandung antibiotik untuk meredakan peradangan yang terjadi akibat infeksi.

    Cara pemakaiannya, yakni dengan menutup mata Anda terlebih dahulu, kemudian oleskan sedikit salep ke area kelopak mata yang mengalami bintitan.

    Oleskan salep bintitan ini secara rutin sampai bintitan mengempis dan sembuh dalam beberapa hari.

    Namun, obat ini umumnya bisa Anda dapatkan dengan resep dokter. Oleh karena itu, sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter untuk mendapatkan salep bintitan yang tepat.

    3. Suntik steroid

    suntik insulin

    Suntik steroid juga bisa menjadi salah satu pilihan obat mata bintitan yang memerlukan resep dokter.

    Dokter mungkin akan menyuntikkan steroid ke area mata yang bintitan jika benjolan di ujung kelopak mata tersebut tak kunjung sembuh dan justru semakin membengkak,

    Suntik steroid ini berfungsi untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan pada kelopak mata Anda, sehingga bintitan bisa mereda.

    4. Antibiotik oral

    Apabila diperlukan, obat antibiotik oral dapat digunakan untuk meredakan mata bintitan dengan cepat. Biasanya, dokter akan meresepkan antibiotik oral yang meliputi:

    Antibiotik oral terkadang diresepkan oleh dokter ketika area di sekitar mata ikut terinfeksi atau setelah dokter membuat sayatan untuk mengeringkan bintitan internal (yang terjadi di dalam kelopak mata).

    Bintitan seringkali akan hilang dalam waktu sekitar dua hari, tetapi antibiotik harus diminum selama jangka waktu yang ditentukan yang umumnya tujuh hari.

    Pilihan pengobatan mata bintitan lain selain obat

    Selain pemberian obat-obatan, dokter mungkin akan merekomendasikan tindakan operasi untuk menghilangkan bintitan Anda.

    Biasanya, tindakan bedah ini akan direkomendasikan jika pemberian obat tidak mempan dan bintitan sudah semakin parah.

    Meski begitu, prosedur bedah yang dilakukan tergolong ke dalam operasi kecil. Fungsinya, untuk mengeluarkan cairan nanah pada benjolan di kelopak mata ini.

    American Academy of Ophthalmology pun menyebutkan, operasi bintitan umumnya hanya dilakukan di ruang praktik dokter dengan bius lokal.

    Kapan harus ke dokter?

    Pemeriksaan mata minus

    Walau terkesan sepele dan bisa hilang dengan sendirinya, mata bintitan yang tak kunjung sembuh juga bisa memicu infeksi berkepanjangan.

    Oleh karena itu, sebaiknya Anda segera periksa ke dokter jika mengalami bintitan dengan ciri seperti berikut.

    • Semakin besar.
    • Terasa sakit.
    • Tak kunjung membaik setelah kompres air hangat maupun perawatan rumahan lainnya.
    • Mengganggu penglihatan.

    Jangan tunda lagi untuk periksa ke dokter, terutama jika Anda mengalami mata bintitan berulang.

    Sebab, hal ini mungkin disebabkan oleh infeksi mata lainnya, seperti blefaritis atau selulitis.

    Apabila berbagai pengobatan sudah diberikan dan bintitan muncul kembali, dokter mungkin akan melakukan biopsi.

    Sampel jaringan bintitan akan diambil dan diteliti. Dokter kemudian akan menentukan apakah Anda mengalami masalah mata lain yang serius atau tidak.

    Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis mata terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

    Agar lebih mudah, Anda bisa booking dokter spesialis mata terlebih dahulu melalui platform Hello Sehat.

    Kesimpulan

    Kebanyakan kasus mata bintitan bukan merupakan masalah kesehatan yang serius dan akan menghilang dengan sendirinya. Bintitan biasanya dapat diatasi dengan kebersihan kelopak mata secara benar, meski pada beberapa kasus, obat-obatan pun dibutuhkan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Adhenda Madarina · Tanggal diperbarui 11/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan