backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

12

Tanya Dokter
Simpan

Berbagai Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi Infeksi Saluran Kencing

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 15/03/2022

    Berbagai Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi Infeksi Saluran Kencing

    Infeksi saluran kemih diakibatkan oleh bakteri Escherichia coli (E. coli) yang berkembang di dalam saluran kencing. Agar terhindar dari risiko tersebut, Anda harus segera melakukan pengobatan. Apa saja obat untuk mengatasi infeksi saluran kencing?

    Obat-obatan untuk menangani infeksi saluran kencing

    obat tidur untuk ibu hamil

    Setelah pasien tahu penyebab infeksi saluran kencing dan benar-benar terdiagnosis, umumnya pengobatan yang harus dilakukan oleh pasien adalah dengan minum obat-obatan yang telah diresepkan.

    Namun pada beberapa kasus yang disertai oleh kondisi lain, dokter mungkin akan menganjurkan operasi sebagai jalan penyembuhan. Berikut adalah berbagai pilihan obat infeksi saluran kencing secara medis.

    1. Antibiotik

    Karena penyakitnya yang disebabkan oleh bakteri, antibiotik biasanya menjadi pilihan pertama untuk obat infeksi saluran kemih. Namun, jenis antibiotik beserta dosis dan durasi pakainya akan ditentukan dokter berdasarkan tingkat keparahan infeksi yang Anda alami.

    Pada umumnya, antibiotik untuk obat infeksi saluran kencing diminum selama 3 – 7 hari. Untuk infeksi yang tidak terlalu parah, dokter mungkin merekomendasikan durasi pengobatan yang lebih singkat sekitar satu sampai tiga hari.

    Pada kasus yang lebih parah, dokter akan menyarankan untuk rawat inap dan memberikan antibiotik lewat infus.

    Obat antibiotik untuk mengatasi infeksi ringan pada saluran kencing yang biasa diresepkan meliputi:

    • Trimethoprim-sulfamethoxazole (Bactrim, Septra)
    • Minocycline
    • Fosfomycin (Monurol)
    • Nitrofurantoin (Macrodantin, Macrobid)
    • Antipiretik
    • Penisilin (Ampicilin, Amoxicillin, Ertapenem, Erythromycin, Vankomisin, Doxycycline, Aztreonam, Rifampicin)
    • Cephalexin (Keflex)

    Pada kasus dengan infeksi berat, obat-obatan golongan fluoroquinolone mungkin akan digunakan.

    Terutama pada kasus infeksi yang tak kunjung sembuh setelah diberikan antibiotik jenis lain atau adanya komplikasi infeksi saluran kemih seperti infeksi ginjal (pielonefritis), obat fluoroquinolone sering menjadi pilihannya.

    Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik dosis rendah untuk digunakan dalam jangka waktu yang lebih lama untuk membantu mencegah infeksi berulang. Sering kali, gejala bisa hilang dalam beberapa hari menjalani pengobatan.

    Meski demikian,  Anda biasanya harus tetap mengonsumsi obat selama seminggu lebih atau sesuai dengan yang dianjurkan dokter.

    Selain obat antibiotik minum, pilihan lainnya adalah antibiotik yang diberikan dengan infus melalui intravena. Biasanya pengobatan ini diberikan pada pasien ISK rumit yang sedang hamil, demam, atau tidak mampu menahan cairan atau makanan.

    Perawatan tersebut akan dijalani di rumah sakit, nantinya pasien masih akan diberikan obat minum untuk melanjutkan pengobatan setelah pulang ke rumah.

    Jika pasien mengalami infeksi ginjal yang lebih parah atau alergi terhadap fluoroquinolone, pilihan obat lainnya dapat meliputi Ceftriaxone, Gentamicin, dan Tobramycin.

    2. Obat anti-nyeri

    Terkadang, infeksi saluran kemih juga bisa mengakibatkan gejala berupa nyeri saat buang air kecil. Untuk mengatasi nyeri tersebut, ada beberapa obat antinyeri yang bisa digunakan. Obat antinyeri bebas seperti acetaminophen (paracetamol) atau ibuprofen, dan analgesik adalah beberapa pilihannya.

    Phenazopyridine salah satunya, merupakan obat jenis analgesik yang dapat membantu meringankan nyeri yang disebabkan karena infeksi saluran kencing.

    Phenazopyridine akan mengurangi intensitas nyeri di sekitar kandung kemih, sensasi panas, iritasi, serta mengurangi keinginan untuk terus-terusan buang air kecil.

    Obat ini dapat berupa kapsul atau tablet, biasanya diminum sekitar tiga kali sehari setelah makan. Obat sebaiknya tidak diminum dalam jangka panjang dan hanya digunakan selama 48 jam.

    Perlu diketahui, obat ini juga tidak bisa digunakan untuk menggantikan antibiotik, jadi fungsinya hanya sebagai obat pelengkap. Bila Anda ingin menggunakannya, konsultasikan terlebih dahulu pada dokter.

    3. Terapi hormon

    Obat lain yang bisa dipilih untuk mengatasi infeksi saluran kemih adalah terapi hormon. Namun biasanya terapi hormon dilakukan pada pasien wanita yang telah memasuki masa menopause.

    Perlu diketahui, saat wanita telah menopause, pH vagina meningkat atau menjadi lebih bersifat basa sehingga menyebabkan perkembangbiakan bakteri jahat juga turut meningkat.

    Dengan demikian, dibutuhkan hormon estrogen untuk menyeimbangkan kembali pH pada vagina. Mengingat produksi hormon estrogen yang menurun, wanita menopause pun membutuhkan terapi hormon estrogen.

    Terapinya berupa terapi hormon estrogen sintetik yang diresepkan untuk menangani gejala infeksi saluran kencing. Terapi hormon tersedia dalam bentuk krim (Premarin, Estrace), tablet kecil (Vagifem), atau cincin fleksibel yang dimasukkan ke dalam vagina dan dipakai selama tiga bulan (Estring).

    Setiap obat di atas memiliki ketentuan dosis, cara pakai, dan risiko efek samping yang berbeda. Maka, konsultasikan dengan dokter tentang obat mana yang sesuai untuk kondisi Anda.

    Adakah prosedur operasi untuk infeksi saluran kemih?

    Para pasien bisa saja menempuh prosedur operasi sebagai pengobatan jika infeksi saluran kencing yang diderita juga disertai dengan kondisi lain. Beberapa di antaranya sebagai berikut.

    • Pasien ISK yang memiliki kondisi penyakit prostat, seperti prostatitis yang menyumbat leher kandung kemih, batu prostat, atau prostatitis kambuhan. Hal ini hanya terjadi pada pasien pria.
    • Epididimitis yang membuat saluran sperma jadi terbelit.
    • Emfisematosa pielonefritis (EPN), sebuah infeksi parah pada parenkim ginjal yang menyebabkan penumpukan gas dalam jaringan.

    Operasi yang dilakukan tentu bergantung pada kondisi yang menyertainya. Pada masalah prostat misalnya, jika terdapat batu yang menyumbat urine dokter mungkin akan melakukan prosedur pengangkatan atau pemotongan jaringan.

    Lalu pada pasien EPN, pasien membutuhkan nefrektomi segera untuk mengangkat bagian yang rusak.

    Cara mudah untuk mempercepat proses penyembuhan di rumah

    Keberhasilan pengobatan infeksi saluran kencing tentu tak lepas dari bagaimana Anda menjalani hidup sehari-hari.

    Penyakit ini bisa disebabkan oleh beberapa kebiasaan yang kurang sehat seperti jarang minum air serta sering luput dalam menjaga kesehatan dan kebersihan alat kelamin.

    Ada obat alami infeksi saluran kencing yang bisa Anda konsumsi dengan mudah seperti makan buah cranberry dan buah-buahan bervitamin C. Agar proses penyembuhan lebih lancar, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan di rumah selain minum obat.

    1. Perbanyak minum air

    Memperbanyak asupan cairan dapat membantu tubuh mengeluarkan lebih banyak urin untuk membilas bakteri.

    Air putih adalah pilihan terbaik Anda, tapi bisa juga dengan minum jus buah asli atau makan buah dan sayuran segar yang mengandung banyak air, seperti semangka dan timun, untuk membantu meningkatkan produksi urine.

    Hal ini pun membantu mengurangi kemungkinan bakteri untuk menempel pada sel-sel di dinding saluran kemih yang dapat menimbulkan infeksi.

    2. Minum vitamin C

    Selain meningkatkan stamina dan kekebalan tubuh, suplemen vitamin C juga membantu meningkatkan keasaman urin yang akan mempercepat proses penyembuhan.

    3. Perbanyak istirahat

    Istirahat total dan hindari aktivitas tertentu yang bisa memerangkap panas dan kelembapan di area selangkangan. Suhu lembap dapat membuat bakteri berkembang biak semakin subur.

    Dokter mungkin menyarankan Anda untuk berpuasa seks dulu sampai infeksi saluran kemihnya sembuh total agar tidak menulari pasangan Anda.

    4. Jaga kebersihan pribadi

    Selalu perhatikan kebersihan diri sendiri, tak hanya saat sedang sakit tapi juga sebelum dan setelah pulih. Jagalah kebersihan vagina untuk menghindari kuman dari kulit sekitarnya menyusup masuk ke saluran kencing.

    Ketika mandi, lebih baik menggunakan shower daripada berendam di bak mandi. Gunakan sabun netral yang tidak berpengharum.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Widya Citra Andini · Tanggal diperbarui 15/03/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan