backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

45

Tanya Dokter
Simpan

Jangan Digaruk, Atasi Infeksi Jamur pada Vagina dengan Obat Ini

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 12/12/2022

    Jangan Digaruk, Atasi Infeksi Jamur pada Vagina dengan Obat Ini

    Alih-alih menggaruk, ada sejumlah obat untuk mengatasi gatal pada vagina akibat infeksi jamur yang dijual bebas. Perlu diingat, jangan keseringan menggaruk area sekitar vagina karena ini justru dapat memicu iritasi yang lebih parah. Sebaiknya, pergilah ke dokter dan apotek agar mendapat berbagai pilihan obat kemaluan wanita gatal akibat infeksi jamur berikut ini.

    Apa saja obat infeksi jamur vagina yang dapat digunakan?

    infeksi jamur vagina

    Sebetulnya, ada beberapa obat infeksi jamur pada kemaluan wanita yang dijual bebas di pasaran alias tanpa resep dokter.

    Bagi Anda yang sudah beberapa kali terkena infeksi jamur vagina, Anda boleh saja memilih obat bebas tersebut.

    Namun, dengan catatan, bahwa sebelumnya dokter pernah menyarankan obat tersebut untuk Anda.

    Sementara bagi Anda yang baru pertama kali terkena infeksi ini, ada baiknya Anda konsultasikan dulu ke dokter.

    Pasalnya, tidak semua wanita cocok dengan jenis obat infeksi jamur vagina yang sama, begitu juga Anda.

    Ada dua jenis obat infeksi jamur vagina yang mungkin diresepkan untuk Anda, di antaranya sebagai berikut.

    1. Krim antijamur vagina

    Untuk infeksi jamur vagina yang parah, dokter biasanya akan meresepkan krim antijamur berupa terconazole (Terazol) atau butoconazole (Gynazole-1) selama 1 sampai 7 hari.

    Krim steroid mungkin juga akan diresepkan untuk membantu meredakan peradangan, iritasi, dan nyeri pada vagina.

    Krim antijamur ini umumnya berbahan dasar minyak. Oleh karena itu, Anda tidak dianjurkan untuk menggunakan kondom atau diafragma saat berhubungan seks setelah menggunakan krim antijamur.

    Pasalnya, kandungan minyak pada krim dapat merusak lateks kondom dan membuatnya sobek atau bocor.

    2. Tablet atau suppositoria

    Selain berbentuk krim, ada pula beberapa obat berbentuk tablet atau suppositoria yang dapat membantu meredakan gejala infeksi jamur vagina.

    Akan tetapi, tablet atau suppositoria ini bukan untuk diminum, melainkan dimasukkan ke dalam vagina dan dibiarkan larut dengan sendirinya.

    Biasanya, obat tablet atau suppositoria yang diresepkan untuk membantu mengatasi gatal akibat jamur pada kemaluan wanita, yakni.

    Apabila dibandingkan dengan krim, tablet atau suppositoria ini cenderung lebih efisien karena tidak membuat berantakan dan berair jika dipakai di siang hari.

    Selain itu, jenis obat yang satu ini ini diyakini mampu meredakan gejala dengan lebih cepat.

    3. Obat minum

    Minum obat batuk untuk ibu menyusui

    Jika infeksinya tergolong parah, dokter mungkin akan meresepkan fluconazole (Diflucan) dosis tunggal. Jenis obat ini ampuh membunuh jamur pada kemaluan wanita.

    Akan tetapi, obat ini juga berisiko menimbulkan efek samping berupa sakit perut atau sakit kepala ringan.

    Mengutip Better Health, bagi Anda yang sedang hamil, tidak dianjurkan untuk mengonsumsi obat jenis ini.

    Pasalnya, fluconazole dapat menyebabkan keguguran atau cacat lahir pada bayi.

    Oleh karena itu, jika Anda sedang hamil dan mengalami infeksi jamur vagina, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan obat infeksi jamur pada kemaluan wanita yang tepat.

    4. Salep

    Rasa gatal sering kali menjadi gejala yang paling umum adanya sariawan pada miss V.  Kebanyakan kasus sariawan vagina disebabkan oleh infeksi akibat pertumbuhan jamur yang berlebihan.

    Namun, kondisi sariawan pada miss V biasanya tidak berbahaya dan dapat diobati dengan salep kortikosteroid yang tersedia di apotek.

    Anda dapat menggunakannya dengan cara mengoleskan salep kortikosteroid ini sebanyak 1 – 2 kali sehari selama 2 – 4 minggu untuk meredakan gatal atau sariawan di miss V.

    Pastikan Anda untuk berhati-hati ketika mengoleskan salep agar tidak terjadi iritasi. Jika mau, Anda bisa melakukannya dengan tangan setelah mencucinya bersih.

    Namun, bila Anda ragu dapat mengonsultasikannya terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker untuk pemakaiannya yang aman.

    Perlu Anda ketahui sebelumnya bahwa seperti jenis obat-obatan lainnya, obat untuk infeksi jamur vagina juga memiliki efek samping saat digunakan.

    Beberapa kondisi meliputi kulit terasa seperti terbakar dan rasa gatal yang meningkat di awal pemakaian menjadi efek samping yang paling sering terjadi dan biasanya dirasakan.

    Akan tetapi, Anda tidak perlu khawatir karena efek samping ini biasanya hanya berlangsung sementara sebagai penanda bahwa 0bat sedang bekerja.

    Maka dari itu, apapun pengobatan yang Anda pilih sangat penting untuk mengobati infeksi jamur sampai sembuh agar rasa gatal pada kemaluan ini tidak datang kembali lagi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Adelia Marista Safitri · Tanggal diperbarui 12/12/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan