backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Sering Mual Setelah Minum Kopi? Ini Penyebab dan Tips Mengatasinya

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    Sering Mual Setelah Minum Kopi? Ini Penyebab dan Tips Mengatasinya

    Meskipun kerap jadi minuman favorit untuk memulai hari, kopi dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada sistem pencernaan. Salah satu efek yang sering dikeluhkan setelah minum kopi adalah rasa mual. Apa yang menjadi penyebab rasa mual dan bagaimana cara mengatasinya?

    Penyebab mual setelah minum kopi

    obat perut kembung dan mual

    Rasa mual usai minum kopi biasanya berhubungan dengan kafein dan asam lambung. Kafein adalah senyawa alami pada kopi yang merangsang kerja otak dan sistem saraf. Senyawa inilah yang membuat Anda melek setelah minum kopi.

    Kafein mungkin membantu Anda mengusir kantuk. Akan tetapi, senyawa ini juga bisa memicu efek samping, termasuk mual. Berikut beberapa hubungan antara kafein, asam lambung, dan rasa mual setelah minum kopi.

    1. Kafein memicu produksi asam lambung

    Selain merangsang otak dan saraf, kafein juga meningkatkan kerja sistem pencernaan dan produksi asam lambung. Asam lambung yang meningkat bisa mengiritasi dinding lambung dan kerongkongan sehingga menimbulkan rasa mual serta heartburn.

    Gejala tersebut biasanya terasa lebih parah bila Anda minum kopi saat perut kosong. Pasalnya, tidak ada makanan di dalam lambung yang dapat melindungi dinding lambung dari asam yang bersifat merusak.

    Ini sebabnya Anda tidak hanya merasa mual, tapi juga mulas dan sakit perut setelah minum kopi. Gejalanya bahkan bisa lebih parah bila Anda menderita penyakit asam lambung (GERD). Maka dari itu, orang dengan penyakit asam lambung sebaiknya tidak minum kopi.

    2. Anda lebih sensitif terhadap kafein

    Rasa mual setelah minum kopi dapat disebabkan karena tubuh lebih sensitif terhadap kafein, sebagaimana disebutkan dalam sebuah studi terbitan jurnal Nutrients. Menurut studi tersebut, sensitivitas terhadap kafein berkaitan dengan kondisi genetik Anda.

    Ada dua gen yang paling memengaruhi efek kafein dalam tubuh, yakni CYP1A2 dan ADORA2A. Gen CYP1A2 menentukan penyerapan dan pemecahan kafein, sedangkan gen ADORA2A diyakini berpengaruh pada rasa cemas usai mengonsumsi kafein.

    Gen CYP1A2 ditemukan pada hati dan berpengaruh hingga 95% terhadap metabolisme kafein dalam tubuh. Artinya, perubahan tertentu pada gen ini berpengaruh sangat besar terhadap efek kafein pada tubuh Anda.

    Para peneliti menemukan banyak variasi (keragaman) pada gen CYP1A2. Ternyata, variasi tertentu pada gen ini membuat tubuh Anda lebih cepat bereaksi setelah mengonsumsi kafein. Salah satu reaksi tersebut tidak lain adalah mual.

    3. Anda punya gejala putus kafein

    Jika tubuh Anda sudah ketergantungan kafein, Anda mungkin akan mengalami gejala putus kafein bila berhenti minum kopi secara mendadak. Gejala putus kafein antara lain sakit kepala, badan lesu, dan susah berkonsentrasi.

    Kondisi ini juga dapat menyebabkan penurunan mood, mudah marah, gemetar, serta rasa mual setelah Anda mencoba minum kopi kembali. Berbagai gejala tersebut dapat bertahan selama 12-24 jam sejak Anda berhenti minum kopi.

    Efek kafein dipengaruhi oleh usia, berat badan, serta kondisi genetik Anda. Oleh sebab itu, tingkat keparahan gejala putus kafein mungkin berbeda pada setiap orang. Kabar baiknya, gejala tersebut bisa diatasi dengan mengurangi kafein sedikit demi sedikit.

    Yang harus diperhatikan untuk atasi mual akibat minum kopi

    efek minum kopi instan setiap hari

    Rasa mual dapat menjadi penghalang bagi pencinta kopi untuk menikmati hangatnya kopi di pagi hari. Namun, Anda tak perlu khawatir. Ada beberapa tips yang dapat Anda coba untuk mengatasi mual dan mencegahnya muncul kembali. Berikut di antaranya.

    1. Tidak minum kopi saat perut kosong

    Minum kopi saat perut kosong bisa membuat mual terasa lebih parah. Jika Anda belum ingin makan nasi, makanan padat seperti telur, pisang, atau oatmeal dapat membantu mengatasi mual dengan cara menetralisasi asam lambung berlebih.

    2. Minum kopi decaf sebagai alternatif

    Coba ganti kopi yang Anda minum dengan kopi decaf selama dua minggu. Kopi decaf mengandung lebih sedikit kafein. Kafein yang diminum mungkin tidak akan memicu rasa mual yang sama dibandingkan setelah minum kopi biasa.

    3. Makan makanan penetralisasi asam lambung

    Kopi bersifat asam, jadi Anda perlu membuatnya netral dengan makanan bersifat basa atau yang mengandung banyak air. Cobalah kacang-kacangan, sayur, dan buah. Anda juga bisa meminum teh herbal atau makan sup kaldu.

    4. Minum air putih

    Kopi merangsang keluarnya air dari tubuh Anda. Minuman ini juga bersifat asam bagi lambung. Minum air putih dapat membantu menetralkan asam lambung dan mengembalikan cairan tubuh yang hilang.

    Rasa mual adalah satu dari beberapa gangguan pencernaan yang muncul setelah minum kopi. Kondisi ini disebabkan oleh naiknya asam lambung akibat kafein. Kunci mengatasinya adalah tidak minum kopi saat perut kosong dan mengonsumsi sesuatu yang menetralkan asam lambung.

    Namun, jika rasa mual selalu muncul dan bertambah parah, mungkin lebih baik Anda menghindari minuman yang satu ini. Anda bisa mencoba alternatif seperti kopi decaf, teh buah, atau minuman herbal.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Diah Ayu Lestari · Tanggal diperbarui 18/12/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan