backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

6 Kemungkinan Penyebab Mimpi Buruk dan Terapi yang Dapat Membantu

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 03/05/2021

    6 Kemungkinan Penyebab Mimpi Buruk dan Terapi yang Dapat Membantu

    Bukan hanya anak-anak yang sering mengalami mimpi buruk, orang dewasa juga mungkin mengalaminya. Mimpi buruk pada orang dewasa biasanya terjadi secara spontan. Beberapa orang dewasa mengalami kondisi ini setelah makan larut malam atau makan makanan pedas yang bisa meningkatkan kerja otak. Ada pula yang mengalaminya saat kurang tidur. Jadi, apa saja sih penyebab dari mimpi buruk dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan berikut, yuk!

    Penyebab orang dewasa mengalami mimpi buruk

    penyebab mimpi buruk

    Berikut adalah beberapa penyebab yang dapat menyebabkan orang dewasa mengalami mimpi buruk:

    1. Stres

    Hampir semua orang pasti pernah mengalami stres. Kondisi tersebut bisa muncul karena masalah yang terjadi di rumah atau di tempat kerja. Namun, stres juga bisa muncul akibat perubahan besar yang terjadi dalam hidup. Contohnya, kematian seseorang yang berharga dalam hidup dapat memberikan efek yang sama.

    Nah, kondisi ini ternyata dapat memicu mimpi buruk. Ya, perasaan sedih, traumatis, dan situasi yang menimbulkan kekhawatiran dapat memicu stres dan menyebabkan Anda mengalami mimpi buruk saat tidur pada malam hari.

    2. Gangguan mental

    Mimpi buruk juga bisa terjadi saat Anda memiliki gangguan mental, seperti depresi, gangguan kecemasan, bipolar, dan skizofrenia. Gangguan kesehatan mental bisa memberikan dampak buruk pada suasana hati, perasaan, stamina, selera makan, pola tidur, dan tingkat konsentrasi penderitanya.

    Kondisi ini dapat memicu mimpi buruk, khususnya ketika Anda terlalu memikirkan masalah-masalah yang membebani pikiran selama berada dalam tahap tidur REM (Rapid Eye Movement) dan mencoba untuk mengatasinya. Hal ini menunjukkan bahwa apa yang terjadi dalam kehidupan bisa berdampak pada mimpi Anda.

    3. Kurang tidur

    Pernahkah Anda begadang hingga akhirnya mengalami kurang tidur? Nah, ternyata, kondisi ini juga bisa menjadi pemicu munculnya mimpi buruk. Apalagi jika Anda memang memiliki pola tidur yang berantakan, risiko mengalami mimpi buruk akan semakin besar.

    Pola tidur yang berantakan biasanya bermula dari perubahan aktivitas harian, sehingga Anda tidak bisa beristirahat pada jam tidur seperti biasanya. Alhasil, Anda akan mengalami kurang tidur dan sering mimpi buruk. Tak hanya itu, insomnia atau sulit tidur juga bisa menyebabkan Anda mengalami kondisi ini.

    4. Penggunaan obat-obatan

    Menurut Mayo Clinic, ada beberapa jenis obat-obatan yang dapat memicu Anda mengalami mimpi buruk. Beberapa di antaranya adalah antidepresan, obat tekanan darah tinggibeta blockers, dan obat untuk mengatasi penyakit Parkinson atau untuk membantu berhenti merokok.

    Bahkan, obat-obatan yang dokter resepkan untuk mengatasi kondisi kesehatan tertentu juga bisa menyebabkan mimpi buruk. Umumnya, obat-obatan yang dapat mengakibatkan mimpi buruk adalah obat yang dapat memengaruhi sistem saraf.

    5. Konsumsi alkohol atau obat-obatan

    Memiliki kebiasaan mengonsumsi alkohol atau menyalahgunakan obat berpotensi merusak fungsi otak. Tak hanya itu, jika Anda melakukan kebiasaan tersebut sebelum pergi tidur, risiko mengalami mimpi buruk pun akan semakin meningkat.

    Pasalnya, saat mengonsumsi alkohol dan menggunakan obat secara berlebihan, Anda langsung lompat pada tahap REM saat tidur. Begitu efek alkohol atau obat habis saat Anda sedang tidur, otak jadi kebingungan dan berusaha untuk kembali mengurutkan siklus tidur yang benar. Ini tandanya, aktivitas otak selama tidur berubah tak teratur.

    Alhasil, Anda menjadi kesulitan untuk tidur nyenyak. Kekacauan aktivitas otak ini bisa terjadi terus-menerus, bahkan saat Anda sudah berhenti minum alkohol atau obat selama berminggu-minggu.

    6. Pengalaman mimpi buruk sebelumnya

    Mengalami kondisi ini secara terus-menerus bisa terjadi jika Anda memiliki riwayat atau pengalaman yang sama saat masih anak-anak atau remaja. Ya, meski sempat berhenti, kondisi ini bisa jadi muncul kembali saat Anda sudah dewasa.

    Jika sudah demikian, untuk mengatasi kondisi ini, Anda tentu membutuhkan bantuan profesional untuk mengatasi kondisi ini. Dengan begitu, Anda bisa tidur lebih nyenyak setelahnya.

    Terapi medis yang mebantu mengatasi mimpi buruk

    memimpikan seseorang

    Meski kondisi ini tergolong wajar terjadi, Anda tentu tidak ingin mengalaminya terus-menerus. Apalagi jika mimpi buruk terjadi dengan frekuensi yang cukup intens hingga mengganggu kehidupan Anda. Dengan mengurangi frekuensi mimpi buruk, Anda bisa tidur lebih nyenyak.

    Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi mimpi buruk pada orang dewasa:

    1. Terapi psikologi

    Anda bisa menjalani terapi psikologi atau psikoterapi untuk mengatasi kondisi ini. Ada banyak jenis dari psikoterapi, tetapi beberapa jenisnya yang dapat membantu Anda mengalami kondisi ini adalah cognitive-behavioral therapy (CBT), termasuk terapi khusus untuk mengatasi insomnia, yaitu CBT-Insomnia.

    Ada beberapa tipe dari terapi bicara dan CBT yang dapat membantu Anda mengatasi mimpi buruk:

    Image rehearsal therapy

    Saat melakukan terapi dengan pendekatan ini, ahli terapi akan meminta Anda untuk menuliskan mimpi-mimpi buruk yang kerap muncul ke dalam skrip atau naskah. Lalu, bersama dengan sang ahli, Anda akan melakukan reka ulang adegan mimpi-mimpi tersebut dalam keadaan sadar.

    Tujuan dari terapi ini adalah untuk mengubah akhir atau “plot’ dari mimpi yang Anda alami. Dengan begitu, dampak yang muncul dari cerita dalam mimpi buruk tersebut juga berubah pada Anda yang mengalaminya.

    Lucid Dreaming Therapy

    Pada tipe lucid dream, Anda akan dibuat sadar sedang dalam mimpi. Terapi ini membuat Anda memiliki kemampuan untuk memodifikasi cerita dari mimpi buruk yang muncul.

    Tentu saja, Anda akan mengubah cerita dalam mimpi buruk dengan lebih positif, bukan? Dengan begitu, Anda tidak perlu merasa ketakutan atau khawatir lagi dengan mimpi-mimpi yang Anda alami.

    Hipnosis

    Pendekatan hipnosis dalam terapi bicara atau psikoterapi untuk mengatasi kondisi ini akan membantu Anda merasa lebih santai dan nyaman. Hal ini tentu membuat Anda lebih mudah untuk menangkap pikiran positif.

    Hal ini tentu dapat mengurangi stres penyebab dari kondisi yang Anda alami. Secara bertahap, stres yang Anda alami akan berkurang dan frekuensinya akan menurun.

    Relaksasi otot secara progresif

    Meski bukan psikoterapi yang bisa Anda lakukan dengan berbicara secara langsung, Anda bisa juga menjalani terapi ini untuk mengatasi kondisi ini. Terapi ini bisa Anda lakukan dengan teknik relaksasi untuk membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih tenang.

    Saat melakukannya, Anda akan menghirup napas dalam-dalam, lalu secara bergantian memberikan tekanan pada otot seluruh tubuh dan melepaskannya. Cara ini sangat ampuh untuk membantu Anda menjalani terapi bicara dan mengatasi stres yang menyebabkan kondisi ini terjadi.

    2. Penggunaan obat-obatan

    Selain menjalani terapi, dokter mungkin merekomendasikan beberapa jenis obat-obatan yang bisa Anda konsumsi untuk mengatasi kondisi ini. Biasanya, dokter akan meresepkan obat saat terapi psikologi tak berhasil mengatasi kondisi Anda.

    Ada beberapa jenis obat yang mungkin bisa dokter rekomendasikan, seperti obat-obatan anti kecemasan, antidepresi, dan antipsikotik. Namun, Anda mungkin diresepkan obat-obatan yang lain untuk mengatasi kondisi yang terjadi akibat PTSD.

    Meski begitu, Anda harus tahu bahwa obat-obatan ini dapat menyebabkan efek samping. Oleh sebab itu, penting untuk mendiskusikan terlebih dahulu penggunaan obat-obatan ini dengan dokter.

    Perubahan gaya hidup untuk membantu mengatasi mimpi buruk

    Ada beberapa perubahan gaya hidup yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi mimpi yang berkelanjutan, seperti:

    • Lakukan rutinitas untuk menenangkan pikiran sebelum tidur.
    • Bicarakan apa yang terjadi dalam mimpi dengan orang lain.
    • Kelola stres dengan baik.
    • Tidur dengan lampu tidur.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 03/05/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan