backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

7 Cara Sederhana untuk Mencegah Keracunan Makanan

Ditinjau secara medis oleh dr. Patricia Lukas Goentoro · General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 16/02/2022

    7 Cara Sederhana untuk Mencegah Keracunan Makanan

    Makanan yang terkontaminasi oleh bakteri dapat mengakibatkan keracunan makanan yang tentu berdampak buruk terhadap kesehatan. Agar Anda tidak mengalami hal ini, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah keracunan makanan. 

    Cara mencegah keracunan makanan

    Keracunan makanan dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan. Yang paling umum yaitu diare dan muntah. Masalah ini rentan terjadi pada orang dengan sistem imun lemah sehingga sedikit saja mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bisa berakibat fatal.

    Keracunan makanan dapat dilakukan pencegahan melalui beberapa hal sederhana. Sebagaimana dilansir dari CDC, berikut beberapa cara mencegah keracunan makanan.

    1. Cuci tangan 

    cuci tangan

    Mencuci tangan merupakan salah satu kebiasaan yang sangat penting serta cara paling sederhana untuk mencegah keracunan makanan.

    Tangan merupakan anggota tubuh yang paling rentan terpapar kuman karena seharian Anda akan beraktivitas dengan tangan menyentuh berbagai macam barang. Oleh karena itu, mencuci tangan sangat penting dilakukan sebelum dan sesudah makan.

    Cucilah tangan Anda dengan sabun antiseptik dan air mengalir selama 20 detik. Gosoklah telapak tangan dan sela-sela jari untuk memastikan semua area tangan Anda benar-benar bersih.

    Cuci tangan harus dilakukan terutama pada saat sebelum dan sesudah makan, setelah menggunakan kamar mandi, setelah membersihkan kotoran hewan, serta setelah membuang sampah.

    2. Membersihkan meja dapur

    Usai mempersiapkan bahan makanan, terutama daging mentah dan telur, usahakan untuk selalu membersihkan meja dapur. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan bakteri pada bahan makanan yang menempel di meja dapur. 

    Bila Anda tak ingin bakteri ini masuk ke dalam tubuh, maka bersihkan meja dapur Anda dengan air hangat dan kain bersih. Cara ini bisa mencegah Anda kena keracunan makanan.

    3. Menggunakan alat-alat memasak yang bersih

    alat masak anti lengket

    Usahakan untuk selalu menggunakan peralatan masak yang sudah dibersihkan, baik pisau, talenan sendok, atau spatula. Penggunaan talenan juga sebaiknya dibedakan untuk daging mentah dengan sayuran atau makanan siap santap lainnya.

    Hal ini merupakan cara efektif untuk mencegah keracunan makanan akibat kontaminasi silang di antara makanan.

    Bila Anda menggunakan alat yang sama, bakteri pada talenan yang baru saja digunakan untuk memotong makanan mentah bisa saja berpindah pada makanan matang yang akan dipotong setelahnya.

    Selain itu, menjaga kebersihan spons cuci piring pun sangat dianjurkan, mengingat spons bertugas untuk menyeka bakteri pada alat masak dan makan yang kotor.

    Usahakan mengganti spons seminggu sekali atau merendamnya di dalam air desinfektan untuk mematikan bakteri. 

    4. Menyimpan bahan makanan mentah terpisah

    Selain menggunakan talenan yang berbeda, Anda pun perlu memisahkan letak penyimpanan bahan makanan mentah dengan makanan siap santap lainnya sebagai upaya pencegahan keracunan makanan. 

    Ini dia beberapa tips menyimpan bahan makanan yang mentah, seperti daging dan telur mentah. 

    • Simpan daging dan ayam mentah di dalam wadah yang bersih dan tertutup.
    • Letakkan di rak kulkas yang paling bawah.
    • Perhatikan instruksi penyimpanan dan jangan memasak makanan mentah yang sudah kedaluwarsa

    5. Memasak hingga mencapai suhu yang benar

    Pada saat Anda memasak, pastikan makanan diolah sampai benar-benar matang. Terutama bila Anda memasak daging, ayam, atau sosis. Lihatlah warna daging yang sedang Anda masak. Bila daging sudah tidak berwarna pink, maka artinya makanan sudah matang.

    Bila perlu, masaklah makanan pada temperatur yang sesuai. Hal ini perlu diperhatikan supaya bakteri yang ada di dalam makanan mati. Bila tidak, kondisi ini dapat menjadi penyebab keracunan makanan.

    Misalnya, daging sapi segar harus dimasak dengan suhu internal 65° C, sedangkan daging ayam harus dimasak dengan suhu internal 73° C. Untuk mengetahuinya, Anda bisa menggunakan termometer khusus makanan.

    6. Menjaga suhu kulkas

    Tidak hanya memastikan bahan makanan tidak mengandung bakteri, Anda dapat mencegah keracunan makanan dengan cara menjaga suhu kulkas.

    Jika suhu kulkas tidak diatur dengan benar, bakteri dapat berkembang biak dengan cepat. Usahakan mengatur suhu kulkas Anda di bawah 5° C. 

    Sebaiknya, jangan mengisi kulkas terlalu penuh agar sirkulasi udara di dalam kulkas tetap baik dan tidak memengaruhi suhu kulkas. 

    7. Berhati-hati saat berbelanja bahan makanan

    penderita diabetes harus hindari makanan kemasan

    Cara selanjutnya yang tak kalah penting untuk bantu menghindari Anda dari risiko keracunan yaitu berhati-hati saat memilih makanan yang akan dibeli.

    Pastikan Anda memeriksa kembali tanggal kedaluwarsa produk makanan. Makanan kedaluwarsa termasuk penyebab keracunan makanan. Itu sebabnya, memeriksa tanggal kedaluwarsa harus dilakukan, termasuk sebelum Anda mulai mengolah makanan.

    Sekalipun tampilan dan aromanya tidak berubah dan tampak normal, hindari makan bahan makanan yang kedaluwarsa. 

    Selain itu, beberapa jenis makanan tertentu juga dapat menyebabkan keracunan, terutama untuk orang-orang yang lebih rentan seperti ibu hamil dan lansia. Maka dari itu, sebaiknya hindari membeli susu atau keju yang belum dipasteurisasi.

    Sebenarnya, cara utama untuk mencegah keracunan makanan adalah dengan menjaga kebersihan. Baik itu kebersihan bahan makanan, dapur, dan diri sendiri. Dengan begitu, Anda bisa terhindar dari keracunan makanan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Patricia Lukas Goentoro

    General Practitioner · Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI)


    Ditulis oleh Nabila Azmi · Tanggal diperbarui 16/02/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan