3. Mencium aroma menyengat
Mengendus aroma yang aneh, kuat, dan menyengat bisa menjadi penyebab migrain beberapa orang sering kambuh. Sebab, bau-bauan ini dapat mengaktifkan reseptor saraf tertentu di saluran hidung yang dapat memicu serangan migrain atau memperburuk yang sudah dimulai.
Sekitar setengah dari penderita migrain melaporkan intoleransi terhadap bau selama serangan. Fenomena ini dikenal sebagai osmopobia dan khas hanya tampak pada penderita migrain. Parfum, aroma makanan yang tajam seperti duren, bau bensin, dan asap rokok merupakan beberapa sumber bau yang paling sering memicu migrain.
4. Paparan cahaya
Bagi banyak pasien migrain, pancaran sinar atau cahaya adalah musuh. Kondisi ini disebut fotofobia, dan menjadi salah satu kriteria untuk mendiagnosis migrain.
Sumber cahaya yang jadi penyebab migrain dapat berupa sinar buatan, seperti lampu neon, lampu strobe, lampu kedip, lampu hias kelap-kelip, hingga sinar alami terik matahari dan pantulannya. Hal ini membuat penderita merasa sulit menghabiskan waktu di luar atau berada di lingkungan kantor.
5. Stres
Melansir American Migraine Foundation, stres merupakan pemicu serangan migrain terbesar. Satu studi mengungkapkan bahwa 50-70 persen orang lebih mudah mengalami sakit kepala saat stres.
Pasalnya, saat stres, otak melepaskan senyawa kimia yang menyebabkan perubahan pada fungsi tubuh, seperti ketegangan otot dan penyempitan pembuluh darah di otak, yang bisa membuat migrain semakin parah. Adapun stres itu sendiri dapat berasal dari banyak hal, mulai dari aspek rumah tangga, kehidupan pribadi, hingga pekerjaan. Tubuh Anda juga bisa stres jika terlalu lama berolahraga atau kurang tidur.
6. Perubahan kebiasaan tidur
Tidur yang cukup dan berkualitas merupakan hal yang penting dilakukan untuk menjaga tubuh tetap sehat. Pasalnya, dengan tidur yang cukup, semua bagian tubuh, termasuk otak, dapat diperbarui dan diperbaiki.
Oleh karena itu, bila tidur Anda kurang, berlebihan, atau jadwal tidur Anda tidak teratur, termasuk bila terlalu lelah, Anda akan lebih rentan terserang penyakit, termasuk sering mengalami serangan migrain. Perubahan kebiasaan tidur yang menjadi sebab migrain ini juga termasuk jet lag setelah bepergian jauh dengan pesawat atau tertidur pada pagi hari.
7. Dehidrasi
Sekitar sepertiga penderita migrain melaporkan, dehidrasi adalah penyebab mereka sering mengalami kekambuhan serangan. Bahkan, sebagian dari orang tersebut mengatakan, dehidrasi sedikit saja dapat menjadi jalur yang cepat untuk menimbulkan sakit kepala.
Hal ini memang mungkin terjadi. Pasalnya, dehidrasi memengaruhi fungsi tubuh di semua tingkatan. Adapun kondisi ini dapat menyebabkan pusing, kebingungan, dan bahkan bisa menjadi keadaan medis yang darurat. Oleh karena itu, mengonsumsi banyak air putih dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi migrain pada diri Anda.
8. Melewatkan makan
Makan yang terlambat atau terlewat seringkali menyebabkan penurunan gula darah secara relatif, yang bisa menjadi pemicu migrain. Ini biasanya terjadi pada anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan atau yang melakukan olahraga berat. Namun, hal ini juga bisa menjadi penyebab kepala sering migrain pada orang dewasa.
Umumnya, jika Anda melewatkan sarapan, ini bisa menjadi pemicu migrain pada pagi menjelang siang hari, sedangkan terlambat makan pada siang hari bisa memicu serangan pada sore hari. Namun, jika Anda melewatkan makan pada malam hari, ini bisa menjadi penyebab sakit kepala saat bangun pagi keesokan harinya.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar