backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Manfaat Menarik Napas Dalam untuk Kesehatan

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 01/12/2021

    Manfaat Menarik Napas Dalam untuk Kesehatan

    “Tenang, coba tarik napas dulu,” merupakan salah satu kalimat yang sering diucapkan pada orang yang tengah naik pitam atau marah-marah. Meski kadang mendengarnya saja bisa bikin hati makin panas, ternyata wejangan ini ada benarnya juga, lho!  Yuk, ketahui manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan menarik napas dalam.

    Bagaimana sesak napas bisa terjadi?

    Saat Anda bernapas, diafragma akan mengencang dan bergerak ke bawah untuk memberi ruang bagi paru-paru berkembang dan terisi dengan oksigen. Diafragma akan kembali rileks dan bergerak ke atas menuju rongga dada saat Anda membuang napas.

    Rata-rata laju pernapasan manusia dewasa yang sehat dalam keadaan santai adalah 12-20 kali napas per menit. Namun ketika berada dalam situasi stres, diafragma justru merata sehingga kita bernapas dengan lebih cepat dan pendek.

    Kondisi ini menyebabkan paru-paru tidak mendapat porsi udara beroksigen yang maksimal. Akibatnya, Anda kemudian merasa sesak napas. Ketidaknyamanan karena tidak bisa bernapas normal dapat membuat tingkat stres, tekanan darah, dan kecemasan Anda makin meningkat.

    Manfaat menarik napas dalam

    Bila dilakukan dengan tepat, menarik napas dalam dapat memberikan berbagai manfaat. Berikut adalah berbagai khasiatnya.

    1. Mengurangi stres

    Penelitian membuktikan bahwa menyisihkan waktu sejenak untuk menyendiri dan menarik napas dalam ampuh membuat Anda lebih kalem dan rileks.

    Sistem saraf otonom yang mengontrol tindakan tak sadar seperti detak jantung dan pernapasan terbagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf simpatik yang mengontrol respons fight or flight, dan sistem saraf parasimpatis yang mengontrol respons istirahat dan relaksasi.

    Ketika stres, sistem saraf simpatik akan bekerja lebih aktif dengan membuat napas dan detak jantung bekerja lebih cepat. Dengan menarik napas dalam-dalam, aliran udara yang masuk ke dalam tubuh lebih banyak sehingga akan membantu menenangkan sistem saraf.

    2. Bantu mengendalikan asma dan tekanan darah tinggi

    Pada orang-orang yang memiliki asma, saluran napas yang menyempit dan meradang bisa membuat penderitanya sulit bernapas.

    Selain menjalani pengobatan, pasien asma juga kerap disarankan untuk melatih pernapasan guna mengendalikan gejala. Bernapas dalam-dalam dapat membantu membuka saluran udara, meningkatkan pernapasan, hingga kualitas hidup.

    Rutin melatih teknik pernapasan juga dapat memperlambat detak jantung serta menurunkan atau menstabilkan tekanan darah.

    3. Mengurangi rasa sakit

    Tidak hanya bermanfaat untuk organ pernapasan, menarik napas dalam juga dapat membantu mengurangi rasa sakit.

    Ketika Anda bernapas dalam-dalam, kadar nitrous oxide dalam darah akan meningkat. Nitrous oxide adalah senyawa yang kerap digunakan sebagai obat bius untuk beberapa prosedur medis tertentu.

    Meningkatnya kadar senyawa nitrous oxide dalam tubuh nantinya akan mengurangi ketegangan dalam tubuh dan mengurangi rasa sakit.

    4. Bantu mengatasi masalah pencernaan

    Bagi Anda yang memiliki gangguan pencernaan, menarik napas dalam mungkin akan membantu meringankan kondisi Anda.

    Melakukan teknik pernapasan dalam akan memberikan sensasi pemijatan lembut yang terasa di sekitar usus dan perut. Menarik napas dalam juga dapat membantu aktivasi sistem parasimpatis sebagai respons relaksasi tubuh.

    Teknik ini akan membantu mengatasi beberapa gejala pencernaan seperti diare dan sembelit.

    5. Bantu memperbaiki postur tubuh

    Siapa sangka bahwa melakukan teknik pernapasan bisa memberikan pengaruh pada postur tubuh Anda.

    Saat Anda menarik napas dalam dan menggunakan paru-paru dengan kapasitas penuh, Anda sekaligus memperkuat lekukan alami tulang belakang.

    Pada saat itu, punggung atas, leher, dan bahu berada pada posisi yang optimal. Ketegangan di tubuh bagian atas pun berkurang. Hal ini akan membantu Anda membentuk postur yang lebih baik.

    Cara melakukan pernapasan dalam 

    Agar kemampuan pernapasan Anda meningkat, penting untuk melatih pernapasan dalam setiap hari. Cara termudah untuk melakukannya adalah dengan terlebih dahulu menemukan tempat yang sepi dan nyaman untuk duduk atau berbaring.

    Setelahnya, cobalah untuk bernapas normal seperti biasanya Anda dan letakkan tangan di atas perut. Kemudian ambil napas dengan perlahan lewat hidung, biarkan dada dan perut bawah Anda mengembang sampai Anda merasa tangan Anda ikut naik.

    Ini artinya diafragma Anda sedang bergerak ke bawah untuk memberi ruang bagi paru-paru Anda agar terisi penuh dengan udara beroksigen. Biarkan perut Anda mengembang hingga mencapai kapasitas paling maksimalnya.

    Tahan napas Anda selama beberapa menit, dan kemudian buang napas perlahan lewat mulut (atau bisa lewat hidung jika Anda merasa ini yang lebih nyaman). Anda seharusnya juga akan merasa tangan Anda ikut perlahan turun. Ulangi selama beberapa menit.

    Melatih teknik pernapasan dalam setiap hari akan membiasakan tubuh Anda untuk bernapas dengan cara yang benar. Dengan begitu, ketika Anda berada dalam situasi stres, Anda akan secara naluriah menggunakan teknik pernapasan ini.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

    General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


    Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 01/12/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan