backup og meta
Kategori
Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

4 Cara Mudah Mengatasi Puting Susu Kering yang Bisa Dicoba

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 07/01/2022

    4 Cara Mudah Mengatasi Puting Susu Kering yang Bisa Dicoba

    Mungkin puting susu kering adalah hal yang terdengar baru bagi Anda. Padahal, kondisi ini mungkin saja dialami oleh laki-laki maupun perempuan. Meski begitu, puting yang kering bukan berarti tidak bisa diatasi. Anda bahkan bisa melakukan perawatan rumah untuk mengatasi kondisi ini.

    Puting susu kering bisa terjadi pada pria dan wanita

    Puting susu kering merupakan salah satu masalah payudara yang tidak berbahaya. Nyatanya, kondisi ini dapat dialami oleh wanita maupun pria. Meski memang, masalah tersebut lebih banyak terjadi pada kaum wanita, khususnya ibu menyusui.

    Biasanya, kondisi ini ditandai dengan timbulnya rasa gatal dan ngilu di area puting. Bahkan, kulit di sekitar puting akan terlihat pecah-pecah hingga mengelupas.

    Meski tidak berbahaya, puting yang kering bisa jadi tanda penyakit serius, misalnya kanker payudara atau penyakit Paget.

    Namun, jangan cemas dulu, ada beberapa hal yang bisa membuat kulit di area puting susu cenderung kering, seperti luka, infeksi jamur, eksim, dan perubahan hormon yang biasanya terjadi pada wanita.

    Cara mudah mengatasi puting susu kering

    Supaya kulit kembali lembap dan tidak kering, Anda bisa melakukan beberapa hal ini untuk mengatasi puting susu yang kering.

    1. Hindari atau kurangi pemicunya

    Puting susu kering dapat terjadi karena aktivitas sehari-hari yang Anda lakukan, seperti berolahraga, aktivitas seksual, hingga tergores pakaian. Untuk mengatasi puting payudara yang kering karena hal-hal tersebut, Anda bisa mengatasinya dengan mengurangi aktivitas penyebab puting susu Anda kering.

    Hal ini juga bisa diatasi dengan menyiasati jenis olaharaga, gaya berhubungan seksual, atau bahan pakaian yang Anda gunakan. Artinya, Anda tetap bisa melakukan aktivitas seperti biasa, tapi hindari hal-hal yang bisa membuat puting susu tergesek.

    Misalnya, menggunakan pakaian dengan bahan yang lebih lembut, melakukan aktivitas olahraga dengan menggunakan bra khusus olahraga, atau melakukan hubungan seksual dengan lebih hati-hati.

    2. Kompres dengan air hangat

    Anda juga bisa mengompres puting susu dengan air hangat jika terasa sakit, kering, dan kulit mengelupas.

    Bagi Anda yang mengalami kondisi ini saat masa menyusui, Anda dapat mengompres puting setelah memberikan ASI pada si kecil. Dengan begitu, rasa sakit dan kering pada puting payudara Anda akan reda.

    Untuk melakukannya, Anda bisa menggunakan handuk bersih yang direndam di dalam air hangat. Lalu peras handuk tersebut hingga tidak ada air yang menetes. Letakkan handuk hangat tersebut pada puting susu Anda selama beberapa menit. Jika sudah, keringkan puting susu Anda perlahan.

    3. Teteskan ASI yang baru dikeluarkan

    Jika Anda sedang menyusui, ASI juga bisa bantu mengatasi puting susu yang kering. Perlindungan antibakteri dari ASI yang baru saja dikeluarkan dapat membantu mengatasi puting susu yang luka, kering, dan terkelupas.

    Anda bisa menadahi tetesan ASI di tangan Anda, kemudian oleskan ke kulit puting payudara yang terluka atau kering dan terkelupas. Biarkan air susu kering terlebih dahulu sebelum menggunakan pakaian kembali. Tetapi, pastikan bahwa kedua tangan Anda sudah dalam keadaan bersih saat menadahi ASI di tangan.

    4. Bilas dengan air garam

    Anda bisa mengatasi puting payudara Anda yang terasa kering menggunakan air garam. Larutan air garam ini bisa Anda buat sendiri di rumah dengan cara yang mudah.

    Pertama, campurkan 1/2 sendok teh garam ke dalam 250 mililiter air. Kemudian rendam puting susu Anda ke dalam mangkuk kecil berisi larutan garam selama satu menit. Anda juga bisa menggunakan botol semprot yang digunakan pada seluruh bagian dari puting payudara Anda. Jika sudah, keringkan dengan cara menepuknya perlahan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 07/01/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan