backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan

Ciri-Ciri Bayi dan Anak dengan Mata Buta yang Sebaiknya Diketahui

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    Ciri-Ciri Bayi dan Anak dengan Mata Buta yang Sebaiknya Diketahui

    Ada berbagai macam jenis serta penyebab cacat lahir pada bayi. Dari berbagai kemungkinan tersebut, satu di antaranya termasuk kebutaan pada bayi. Padahal, kemampuan melihat dengan baik pada bayi berperan penting dalam mendukung proses perkembangannya. Lantas, apa saja tanda atau ciri-ciri yang perlu diperhatikan ketika mata bayi dan anak mengalami buta?

    Kemampuan melihat bayi dan anak

    Kemampuan bayi untuk melihat dengan jelas tidak lepas dari kerja sama antara mata dan otak.

    Mata terdiri atas berbagai bagian yang berbeda-beda meliputi kornea, lensa, iris, hingga retina.

    Semua bagian mata tersebut saling bekerja sama agar cahaya, gambar, maupun objek yang dilihat dapat ditangkap dengan jelas dan fokus oleh mata.

    Selanjutnya, saraf yang ada pada mata bertugas untuk mengirimkan objek, gambar, maupun cahaya yang dilihat menuju ke otak.

    Pada saat itulah otak bekerja untuk memproses dan mengenali apa yang ditangkap oleh mata.

    Meski prosesnya tampak rumit, nyatanya kerja sama antara mata dan otak hingga seseorang bisa menangkap apa yang dilihat terjadi secara singkat.

    Apa saja ciri-ciri bayi dan anak yang buta?

    Kebutaan adalah ketidakmampuan atau terbatasnya fungsi mata untuk melihat apa saja, baik itu cahaya sekali pun.

    Sebelum memahami lebih jauh mengenai tanda atau ciri-ciri bayi dengan mata yang buta, ketahui dulu bahwa kebutaan dapat dibedakan menjadi dua jenis.

    Pertama yakni kebutaan parsial yang diartikan sebagai kebutaan sebagian. Contoh kondisi ini yaitu saat penglihatan tampak kabur atau ketidakmampuan mata dalam membedakan bentuk objek.

    Sementara jenis yang kedua yaitu kebutaan total. Kondisi ini terjadi ketika mata bayi tidak berfungsi sama sekali alias tidak dapat melihat objek maupun cahaya apa pun.

    Berbagai hal yang bisa menjadi penyebab mata bayi dan anak-anak menjadi buta, yakni meliputi:

  • Infeksi mata
  • Saluran air mata tersumbat
  • Katarak
  • Mata juling (strabismus)
  • Mata malas (amblyopia)
  • Kelopak mata turun (ptosis)
  • Mengalami glaukoma bawaan
  • Keterlambatan pada perkembangan sistem visual atau penglihatan bayi dan anak
  • Retinopathy of prematurity (ROP)
  • Retinopathy of prematurity (ROP) adalah kondisi yang biasanya dialami oleh bayi prematur.

    Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah yang bertugas untuk mendukung kerja retina belum berkembang dengan sempurna.

    Ciri-ciri bayi yang buta

    ciri-ciri bayi buta

    Mengutip dari laman Healthy Children, ketika kedua bola mata bayi, balita, maupun anak prasekolah terlihat tidak sejajar, inilah ciri-ciri yang sebaiknya tak diabaikan.

    Ada baiknya untuk memeriksakannya ke dokter guna mengetahui kemungkinan mata buta.

    Namun, jangan samakan ketika tanda yang terlihat seperti mata malas (amblyopia). Biasanya kondisi ini tidak menunjukkan ciri-ciri yang sama dengan mata bayi yang buta.

    Melansir dari laman Kids Health, ketika serangkaian proses melihat tidak berjalan sebagaimana mestinya, maka itu merupakan salah satu ciri-ciri bayi yang buta.

    Tanda atau ciri-ciri bayi yang buta bisa terjadi di salah satu ataupun kedua mata. Sebagian besar, kemampuan bayi bisa melihat wajah dan benda sejak baru lahir walaupun belum terlalu jelas.

    Namun, ada juga yang baru mengembangkan kemampuan ini di usia 4 minggu sampai usia 5 minggu.

    Berdasarkan Denver II, bayi biasanya akan menunjukkan perkembangan tersenyum sendiri atau pada orang yang sudah dikenalnya di usia 6 minggu dan usia 7 minggu.

    Sayangnya, bila bayi memiliki gangguan pada penglihatannya, otomatis kemampuan tersebut tidak dapat berkembang dengan baik.

    Nah, berikut ciri-ciri bayi yang mengalami kondisi buta sehingga ia tidak bisa melihat:

    • Mata bayi Anda pernah membuka
    • Sering menggosok mata
    • Mata terlihat merah kronis
    • Pupil mata terlihat berwarna putih, bukan hitam
    • Ketajaman penglihatan yang kurang dan tidak berkembang sepenuhnya
    • Tidak bisa melihat walaupun dalam jarak yang cukup dekat
    • Tidak tertarik pada objek yang berwarna cerah dan bergerak
    • Mata tidak mengikuti benda bergerak
    • Tidak ada perkembangan dalam melihat jarak dekat maupun jauh
    • Hingga usia 6 bulan, ukuran mata tidak berkembang sebagaimana seharusnya
    • Hingga usia 1 tahun, tidak terdapat koordinasi dari mata dengan tubuh
    • Memiliki fokus mata yang buruk

    Ciri-ciri anak mengalami mata buta

    pedophobia

    Serupa dengan yang dialami bayi dan balita, berikut ciri-ciri mata anak yang buta, di antaranya:

    • Mata terlihat tidak selaras, seperti juling atau tidak saling fokus
    • Pupil mata tidak berwarna hitam, melainkan berwarna putih atau putih agak keabu-abuan
    • Mata berwarna kemerahan
    • Ada kerak pada salah satu atau kedua mata
    • Salah satu atau kedua mata selalu berair
    • Kelopak mata terkulai atau tampak tidak normal
    • Mata sensitif terhadap cahaya

    Kapan harus ke dokter?

    periksa mata anak

    Sebagai orangtua, Anda disarankan untuk memeriksakan kondisi ciri-ciri bayi maupun anak-anak yang buta atau memiliki masalah penglihatan.

    Sebaiknya periksakan pada dokter spesialis mata atau ophthalmologist.

    Mata anak wajib diperiksa baik itu saat mengalami masalah penglihatan yang masih terbilang ringan atau sudah serius sekali pun.

    Hal ini tidak hanya bertujuan untuk mendeteksi masalah pada perkembangan penglihatan bayi sedini mungkin.

    Namun, juga memeriksa gangguan penglihatan bayi dan anak serta membantunya mendapatkan penanganan yang tepat.

    Pemeriksaan mata pada usia tertentu

    Umumnya, dokter akan melakukan pemeriksaan penglihatan sejak baru lahir guna mencari kemungkinan adanya ciri-ciri mata bayi yang buta.

    Maka dari itu, sebaiknya orangtua membawa bayi atau anak untuk melakukan pemeriksaan mata secara teratur.

    American Optometric Association merekomendasikan agar mata anak diperiksa untuk mencegah kebutaan pada usia:

    • Saat bayi baru lahir dan usia 6 bulan
    • Saat anak berusia 3 tahun
    • Setiap tahun ketika berada di usia 6 hingga 17 tahun

    Pada usia 6 bulan, dokter biasanya akan memeriksa kondisinya terkait ketajaman penglihatan, fokus penglihatan, hingga penyelarasan mata.

    Jangan sepelekan jika si kecil tidak menunjukkan rangsangan visual di usia 6 hingga usia 8 minggu.

    Apalagi, jika bayi tidak bereaksi terhadap cahaya atau tidak fokus pada objek berwarna di usia 2 hingga usia 3 bulan.

    Jika Anda memerhatikan bayi mengalami ciri-ciri gangguan penglihatan, jangan tunda untuk membawanya ke dokter guna mencegah kemungkinan mata buta.

    Pemeriksaan mata bayi dan anak yang buta

    Ada pemeriksaan yang dilakukan secara khusus oleh dokter untuk melihat ciri-ciri mata bayi dan anak yang mempunyai kondisi buta.

    Pemeriksaan perkembangan penglihatan bayi bisa dilakukan dokter dengan menggunakan tes khusus, seperti:

    1. Tes yang bisa dilakukan dengan meletakkan benda atau mainan di hadapan bayi untuk menilai seberapa fokus penglihatannya.

    2. Selain itu, dokter juga akan menilai apakah bayi dapat mengikuti atau memerhatikan pergerakan benda berwarna dan terang di hadapannya.

    3. Pemeriksaan mata juga dilakukan dokter dengan melihat struktur mata bayi.

    4. Lalu, dokter juga dapat memeriksa kemampuan penglihatan bayi dengan menggunakan alat pencahayaan khusus.

    5. Alat tersebut berfungsi untuk memungkinkan dokter melihat ke dalam bola mata si kecil.

    6. Dengan cara ini, dokter akan mengamati setiap bagian mata si kecil guna mencari tahu masalah yang berpengaruh pada kemampuan melihatnya.

    7. Setelah itu, dokter akan menenentukan langkah tepat untuk mengobati masalah penglihatan termasuk pada ciri-ciri mata bayi yang buta.

    Bagi anak yang sudah dapat membaca, dokter akan menilai fungsi penglihatan dengan memintanya membaca huruf dalam berbagai ukuran yang berbeda.

    Pemeriksaan mata anak ini bertujuan untuk mengetahui seberapa baik kemampuan melihatnya.

    Apabila perkembangan penglihatan anak tergolong baik, umumnya ia dapat membaca huruf berbagai ukuran yang berbeda dalam jarak 6 meter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan