backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

5 Kunci Mempertajam Indra Penciuman dan Pengecapan, Seiring Usia Bertambah Tua

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 18/06/2021

    5 Kunci Mempertajam Indra Penciuman dan Pengecapan, Seiring Usia Bertambah Tua

    Efek penuaan tidak hanya mengubah penampilan fisik, tapi juga fungsi panca indra Anda. Namun, bukan berarti Anda boleh menyepelekan perubahan ini. Indra penciuman yang sudah mulai kurang tajam mencium bau dilaporkan terkait dengan meningkatnya risiko gangguan kognitif otak, seperti demensia atau penyakit Alzheimer.

    Sementara itu, gangguan fungsi indra pengecap dapat menyebabkan hilangnya kemampuan untuk membedakan rasa dan tekstur makanan yang pada akhirnya dapat memengaruhi kebiasaan makan dan kondisi kesehatan tubuh.

    Selain karena bertambahnya usia, sakit juga dapat menghambat fungsi hidung dan mulut untuk mengecap makanan. Ketika mengalami peradangan atau infeksi, kadar protein TNF-α dalam tubuh akan meningkat untuk melawan penyakit tersebut.

    Meningkatnya kadar protein ini menyebabkan gangguan pada fungsi lidah yang membuat apa pun Anda makan atau minum terasa lebih pahit dari biasanya. Saat flu atau pilek, hidung juga jadi tersumbat oleh ingus sehingga jadi kurang tajam untuk mencium bau.

    Bagaimana caranya meningkatkan fungsi indra penciuman dan pengecap kita?

    Berkurangnya kemampuan indra penciuman dan pengecap bisa berakibat buruk bagi Anda untuk mendeteksi bahaya.

    Anda jadi tidak bisa membedakan makanan yang basi atau pun mencium kebocoran gas.

    Nah, agar hidung dan lidah Anda tetap sehat dan selalu berfungsi baik, yuk ikuti tipsnya berikut ini.

    1. Cukupi kebutuhan zat besi dan omega-3 setiap hari

    Tanpa disadari, asupan nutrisi dari makanan kita sehari-hari dapat mendukung kebaikan fungsi panca indra Anda.

    Zat besi khususnya membantu ketajaman fungsi hidung untuk mencium bebauan, sementara omega-3 menjaga fungsi lidah untuk mendeteksi tekstur makanan dan membedakan rasa.

    Anda bisa mendapatkan asupan dua mineral penting ini dari berbagai jenis ikan berlemak seperti salmon, tuna, dan sarden.

    Makanan lainnya seperti kerang, daging sapi tanpa lemak, kacang-kacangan, dan sayuran berdaun hijau gelap seperti bayam atau sawi hijau juga bisa menjadi pilihan.

    2. Perhatikan kebiasaan makan Anda

    produktivitas kerja

    Bukan hanya pilihan makanan, kebiasaan makan Anda juga harus diperhatikan. Kebiasaan makan yang kurang baik dapat memengaruhi fungsi hidung dan lidah.

    Nah untuk mengasah fungsi kedua indra tersebut, pastikan Anda makan saat hidung sedang bekerja sangat baik, yaitu ketika lapar.

    Coba hirup aroma makanannya terlebih dulu sebelum mulai makan dan resapi benar dari mana aroma tersebut berasal. Sebagai contoh, tebaklah apakah wangi remah tersebut berasal dari jinten atau kunyit?

    Kemudian saat makan, kunyah perlahan dengan tenang supaya lidah Anda dapat mengenali tekstur dan rasa makanannya lebih baik.

    Hindari makanan yang terlalu panas atau pun terlalu dingin.

    3. Berhenti merokok dan hindari asap kendaraan

    merokok saat buka puasa

    Merokok adalah kebiasaan yang merugikan diri sendiri (juga orang lain, tentunya!).

    Merokok membuat Anda jadi lebih mudah terkena penyakit gusi, sariawan, dan penyakit lainnya yang bisa mengganggu fungsi lidah Anda.

    Selain itu, asap rokok juga bisa mengacaukan kinerja reseptor yang ada di hidung dan juga lidah.

    Pada jangka panjang, saraf olfaktori yang ada di belakang hidung sebagai pencium bau bisa rusak permanen.

    Selain asap rokok, asap kendaraan juga harus Anda hindari. Jauhi orang yang sedang merokok dan gunakan selalu masker hidung saat bepergian keluar.

    4. Cukupi asupan air dan olahraga rutin di pagi hari

    minum air penyebab usus buntu

    Banyak minum air putih mencegah Anda dari dehidrasi yang ditandai dengan mulut kering. Tanpa air liur yang cukup, lidah tidak bisa bekerja baik untuk mengecap makanan.

    Biasakan juga untuk melakukan olahraga sederhana, seperti jalan santai, jalan cepat, atau lari selama 30 menit setiap hari.

    Hal ini lebih baik jika dilakukan di pagi hari. Olahraga pagi memberi Anda pasokan udara yang lebih segar dan bersih, yang ikut memelihara kebaikan fungsi hidung dalam menghirup udara.

    5. Hindari bau menyengat dan makanan berpengawet

    makanan ringan

    Mencium bau menyengat seperti bau sampah, parfum, atau semprotan pembasmi hama, bisa memengaruhi kesehatan hidung Anda.

    Berlama-lama mencium bau yang menyengat dapat menyebabkan sakit kepala berat, pusing, hingga mual.

    Sebagai gantinya coba hirup aroma yang lebih menenangkan, seperti minyak aromaterapi peppermint atau kayu manis, yang bisa meningkatkan rangsangan saraf hidung jadi lebih tajam.

    Selain itu, kurangi makanan berpengawet yang mengandung garam dan gula tambahan.

    Jika Anda terbiasa mengonsumsi jenis makanan ini, lidah Anda tentu jadi tidak dapat mendeteksi makanan yang sebenarnya terlalu asin atau terlalu manis.

    Makanan yang terlalu asin atau manis juga membuat mulut Anda jadi cepat haus dan mudah kering.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Yusra Firdaus


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 18/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan